Chapter 41

29 2 0
                                    

*Happy Reading*

Hampa, Sakit, dan kehilangan
Ketika semua telah berubah
.
.

Tasya berjalan menghampiri meja Ghea dan Ara. Gadis itu masih memakai tasnya, menandakan bahwa ia baru saja datang. "Ra, kak Aleefa nunggu Lo diluar." Beritahunya lalu menuju berjalan menuju bangkunya

Ara menautkan alisnya. Bertanya-tanya mengenai kakak sepupunya yang merupakan kakak kelasnya itu datang ke kelasnya. Biasanya gadis itu jarang menghampirinya. "Yaudah gue keluar dulu ya." Pamit Ara bangkit dari kursinya dan menyusul Aleefa yang katanya sudah ada diluar

"Kenapa kak?" Tanya Ara berdiri di hadapan gadis itu

Aleefa menyerahkan sebuah undangan padanya, "Nanti malam datang ya, gue ulang tahun." Jawab Aleefa tersenyum

"Wah, happy birthday ya! Gue usahain datang."

"Ajak teman-teman Lo gak apa-apa kok, terutama Ale paling dibolehin."

"Kenapa Ale paling dibolehin?"

"Kan cowok Lo. Masa gak diajak."

Ara menggelengkan kepalanya, "nggak. Ale bukan pacar gue."

"What?! Jadi kalian belum jadian? Padahal kalian kelihatannya dekat banget loh, masa sih gak ada perasaan diantara kalian? Gue gak percaya." Tanya Aleefa terkejut

Ara hanya tersenyum membalas pertanyaan kakak kelasnya itu. "Yaudah, meskipun dia bukan pacar Lo, ajak aja nggak apa-apa. Anggap aja gue undang adik-adik kelas gue yang baik Hati. Gue duluan ya bye," ucap Aleefa melambaikan tangannya pamit lalu berjalan meninggalkan koridor kelas XI.

Dalam hati Ara juga memikirkan perkataan Aleefa. Ara mengakui ia merasa nyaman dan jantungnya kerap berdebar ketika berada disisi Ale. Tapi apakah Ale juga merasakan hal yang sama? Ataukah mereka hanya akan terlibat dalam pertemanan saja?

"Hayo! Lamunin apa?" Panggil Ghea membuat Ara terkejut

"Lo hobi banget sih kagetin gue?! Bikin kesel aja," omel Ara yang justru dibalas tawa oleh Ghea

"Hahahaha sorry, emang kenapa sih?"

"Enggak kok. Gue diundang ke ulang tahun kak Aleefa. Lo juga ikut gue ya?"

"Emang gue diundang?"

"Katanya gue boleh ajak teman gue, dan Lo sahabat gue yang setia sama gue. Jadi kenapa nggak gue ajak?"

Ghea tersenyum haru lalu memeluk sahabatnya itu dari samping. "Ululu Ara baik banget deh," ucapnya lalu keduanya pun tertawa

°•°•°•

Usai makan siang di kantin, Ara berjalan bersama Ghea menuju WC. Ghea hanya menemani gadis itu, awalnya Ara menolak karena bisa sendiri namun gadis itu tetap saja ingin menemaninya.

Saat Ara membuka kenop pintu, kedua gadis itu terperanjat usai melihat kejadian yang seharusnya tidak ia lihat. Seorang gadis di rundung tepat didalam kamar mandi. Gadis itu terduduk dilantai merunduk dengan air kotor yang membasahi tubuhnya.

ALARA [SELESAI]Where stories live. Discover now