Chapter 34

22 3 2
                                    

Mumpung lagi mood guys :")

*Happy Reading*

Ale melajukan motornya dengan cepat saat Gino berhasil melacak keberadaan Ara. Hingga beberapa menit kemudian ia sampai di daerah yang cukup sepi dan tak lama setelah itu, Anak-anak lainnya ikut menyusul diantaranya Gino, Zen, Reno, Bagas, dan yang lainnya.

"Ara kenapa bisa diculik Le?" Tanya Bagas panik

"Kenapa Lo nggak pernah cerita ini ada kaitannya sama Aira?" Tanya Gino

"Nanti gue cerita. Yang paling penting kita harus susun strategi buat nyelametin Ara." Jawab Ale menenangkan teman-temannya

Ale menghembus nafas lelah. Otaknya serasa sulit bekerja untuk saat ini. Tangannya gemetar, tak biasanya ia seperti ini.

"Le, Lo nggak papa?" Tanya Reno memegang bahu sahabatnya

Ale terdiam sejenak menjernihkan pikirannya. Ini bukanlah penculikan biasa, penculikan ini berhubungan dengan perusahaan. Namun yang menjadi tujuan utamanya saat ini adalah Ara. Ya, dia harus menyelamatkan Ara.

Beberapa mobil hitam memasuki kawasan itu. Segerombolan pemuda yang berdiri didepan gerbang mundur perlahan sambil membawa senjata tajam.

Seorang laki-laki bersetelan jas hitam turun dari mobil dan menghampiri gerombolan remaja itu. "Sedang apa kalian disini?" Tanyanya

Ale maju paling depan dengan wajah datar. "Pasti Anda yang telah menculik teman saya kan?" Tanya Ale

"Lepaskan dia." Ucap Ale penuh penekanan

Laki-laki itu melepas kaca mata hitamnya. "Ale? Anak pak Aldric?"

"Saya papanya Ara. Kenapa kalian disini? Disini berbahaya." Lanjut pak Arkana

Mata Ale membulat. Dalam hati ia merasa cukup lega karena Papa Ara bahkan sudah mengetahui lokasi anaknya berada. "Ara teman saya Pak, saya yakin dia pasti membutuhkan pertolongan saya." Ucap Ale meyakinkan

Pak Arkana menghela nafas,"Tidak perlu. Saya akan menyelesaikan apa yang seharusnya saya lakukan. Saya akan menjamin keselamatan anak-anak saya. Kalian tidak perlu ikut campur. Saya akan mengurus masalah ini sendiri."

"Izinkan saya membantu Pak, saya ingin memastikan Ara baik-baik saja."

Pak Arkana terdiam sejenak. Memikirkan rencana yang bagus untuk bisa menyelamatkan semuanya dengan bantuan remaja-remaja ini.

•°•°•

Arkana menandatangani dokumen tersebut dengan teliti hingga memakan waktu yang cukup lama. Semua pandangan tertuju pada pria paruh baya tersebut. Hingga tanpa sadar Ale telah berdiri di hadapan Malvin dan Ara. Memegang erat pundak mereka berdua.

"Serang!" Teriak Arkana yang membuat semua orang terkejut dan pengawalnya melawan pasukan Bryan

Ara terperanjat hingga tanpa sadar ia memegang erat tangan Ale. Ale memeluk gadis itu, menenangkan dirinya. "Tenang, gue ada disini. Semua akan baik-baik aja," ucap Ale

Setelah itu, Ale membantu Malvin melepaskan tali yang mengikat tubuh mereka. Malvin memegang bahu Ara dengan tatapan mendalam, "Lo jangan sampai lepasin tangan Lo sama Ale. Gue mau bantu Papa," ucap Malvin

ALARA [SELESAI]Where stories live. Discover now