34

6.4K 462 39
                                    

New dan Pluem sedang mendapat tindakan medis, Tay terduduk seraya meneteskan air matanya.

"Tay gimana keadaan Pluem dan New" ucap mami New yang tiba bersama dengan mama nya.

Tay hanya terdiam, ia tak sanggup berkata-kata lagi.

"Tay, yang nabrak mereka udah ketangkep?atau melarikan diri"

Tay menghembuskan nafasnya, mencoba tenang dan menghapus air matanya.

"Yang nabrak mereka adalah Joss ma, ia tidak melarikan diri, seusai melihat mereka tertabrak dia malah terdiam dan tertawa didalam mobil nya, aku belum tau kelanjutannya,aku langsung fokus ke New dan Pluem" jelas Tay

"Kamu tenang ya, udah kamu jangan pikirin soal Joss atau siapalah itu,kamu sekarang fokus tenangin diri kamu dan rawat New dan Pluem,biar mama yang ngurus soal kasus ini" ucap Mama Tay.

Tay mengangguk.

Pintu ruang tindakan terbuka, ia melihat dokter Virgo keluar dari ruangan tersebut

"Bagaimana keadaan mereka dok" ucap mama Tay, dokter virgo menatap Tay.

"Tay,kamu bisa ikut keruangan saya"

Tay mengangguk dan mengikuti dokter Virgo

"Minum Dulu" ucap dokter Virgo menyerahkan segelas air, Tay meminumnya.

"Tay, keadaan Pluem saat ini sangat kritis,dan kita juga sama-sama tau bahwa Pluem rentan karena terlahir prematur, saya harap kamu banyak berdoa agar Tuhan tidak mengambil Pluem dari kalian"

"Kenapa tuhan gak adil banget sama aku,kemarin dia ambil sky, sekarang dia mau ambil Pluem lagi,punya salah apasih aku sama tuhan"teriak Tay.

"Tay kamu harus tenang,dan soal New dia mengalami luka di kepala dan beberapa bagian tubuhnya, tidak begitu parah, dan tidak membahayakan anak kalian" jelas dokter Virgo.

Tay terdiam,anak?

"Tunggu dok, maksud dokter New hamil lagi?"

"Kok kamu gak tau,kamu kan suaminya"

Tay terdiam,kepalanya sungguh sangat pusing saat ini,namun ada sedikit kebahagiaan ketika mendengar New hamil anak mereka lagi.

"New sudah dipindahkan ke ruangan rawat inap, dan Pluem kini tengah berada di ICU"

Tay menangis.

"Baiklah dok,saya ingin melihat New dulu"

Ia meninggalkan ruangan tersebut.

Tay masuk keruangan rawat ini, disana ia melihat New tengah terbaring dengan kepala yang diperban.

Tay memegang tangan New lalu menciumnya berkali-kali.

New membuka matanya, ia merasa pusing, ia mengedarkan pandangan dan menemukan Tay disampingnya.

"Sayang kamu udah bangun, ada yang sakit,aku panggil dokter ya"

New hanya menggeleng,ia mendudukkan tubuhnya.

"Anak aku mana?"

"Pluem mana Tay, kok aku gak liat dia"

"Tay jawab aku!" Bentak New

Dejavu.

Tay terdiam, ia meneteskan air matanya.

"Kamu jangan ngomong yang nggak-nggak ya,aku bunuh kamu" ancam New yang melihat Tay menangis. Tay hanya diam

"Tay, tatap aku, jawab aku" teriak New.

"Pluem mana!"

Tay menatap New dan menggenggam tangannya erat.

"Pluem kritis, sekarang dia di ICU" ucap Tay pelan

"Kamu jangan bohongin aku ya Tay,aku bunuh kamu sumpah kalo bohongin aku" ucap New.

Tay kembali menangis.

New meneteskan air matanya. Dadanya sesak. Ia merasakan perasaan yang sama ketika kehilangan sky dulu.

Genggaman pada tangan Tay dilepaskan oleh New, ia mencoba berdiri.

"Kamu belum pulih, belum bisa kemana-mana"

"Aku gak peduli, aku mau ketempat anak aku, biarin aja aku mati asal aku bisa ketemu dia" New menangis.

"Aku gak akan biarin kamu pergi,aku gamau kamu kenapa-napa" cegah Tay.

Mama dan mami New masuk keruangan.

"New kamu mau kemana nak" ucap maminya

"aku mau pergi ke tempat Pluem" ucapnya

"Oke,kita ketempat Pluem,tapi kamu tenang ya, mami panggil perawat biar kamu kesana pake kursi roda"

New menangis diatas kursi roda yang didorong oleh mamanya.

"Mama Pluem gakboleh sedih,harus kuat biar anaknya kuat juga" ucap mami Tay.

Tay disepanjang jalan itu hanya terdiam.

Mereka sampai di ICU.

New dan Tay masuk keruangan tersebut.

Hati New sangat sakit melihat anaknya dipasangi banyak alat, sungguh ia ingin menggantikan anaknya sekarang juga.

Biar dia saja yang berada disana,jangan Pluem nya, ia masih terlalu kecil untuk merasakan sakit itu.

New duduk disamping Pluem dan memeluk tubuh anaknya yang tengah memejamkan mata tersebut.

"Anak mama yang kuat ya, mama yakin kamu pasti sehat, kamu jangan tinggalin mama ya sayang" ucap New pilu, Tay menghapus air matanya mendengar New berbicara kepada Pluem.

"Sayangnya mama, bangun yuk, jangan buat mama khawatir, biasanya kamu selalu dengerin kalo mama ngomong"

"Ayo bangun,biar mama gendong heumm"ucap New tanpa melepaskan pelukan nya dari anak yang bulan depan berumur 1 tahun itu.

Tay tidak kuat, sungguh ia melihat New dan anaknya terluka sangat menyakiti hatinya.

"New,ayok kembali ke kamar, kamu belum pulih,aku yakin Pluem pasti bakal melewati masa kritisnya" ucap Tay pelan

Namun tiba-tiba alat yang berada disamping dan dipasang pada tubuh Pluem berbunyi kencang.

Perawat memanggil dokter , dan mereka berusaha agar pluem tetap bernafas.

Namun alat tersebut kini telah menunjukan garis lurus.

New yang berada di ruangan tersebut menangis dan berteriak melihat hal itu terjadi.

"Maaf New, Tay, tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun sepertinya tuhan lebih sayang dengan Pluem"

"Pluem saya nyatakan meninggal"

Don't let me go {TAYNEW}Où les histoires vivent. Découvrez maintenant