Masih terdampar kegelapan,
Tiap ruang yang kulewati.
Tiada cahaya tiada sinar sekalipun,
Dan kesejukan itu menyerap ke dalam sarafku.
Ia menyakitiku hingga ke pangkal,
Tajamnya ia masih sama seperti teriknya matahari khatulistiwa.
Membakar dalam kesejukan,
Membeku dalam kepanasan.
Walau waktu telah berlalu,
Parutnya masih tersisa.Mengapa?
Persoalan itu masih tidak berbalas,
Walau malapetaka berkecamuk sekalipun.
Segalanya mula berkejaran,
Menyeksaku tanpa belas.
Segala silap dipikulkan ke bahuku,
Hanya kerna aku si pendosa.
Adakah dunia ini kota larangan,
Yang mengharamkan aku hidup di dunia ini lagi?Rose's
YOU ARE READING
Puisi Ragam Hidup
PoetryTapak melampias segala nafsu berpujangga. MULA: 12 MAC 2021 TAMAT: 19 FEBRUARI 2022