16 Maret.

6 3 0
                                    

Tepat hari ini, setahun sudah kita disarankan oleh pemerintah untuk diam dirumah saja.

Belajar dari rumah, bekerja dari rumah, sembahyang dari rumah, dan melakukan segala aktivitas dari rumah. Dari yang katanya 2 minggu, berakhir menjadi setahun.

Segala cara sudah dilakukan. Tetapi dia tidak juga musnah dari dunia ini. Dia, dia penyebab kita semua dirumahkan.

Aku rindu, rindu saat-saat bercanda tawa bersama teman-teman di sekolah atau kampus. Bukannya bercanda melalui layar ponsel.

Aku rindu, rindu menghirup angin jalanan. Tanpa masker yang menutup hidung dan mulutku.

Aku rindu, rindu bepergian tanpa khawatir.

Dan juga aku rindu uang jajan, hehehe.

Tahun 2020 kemarin, aku melihat adik-adik yang lulus sekolah merayakannya lewat daring. Aku juga melihat kakak-kakak yang wisuda melalui daring. Aku yang melihatnya sangat sedih. Seharusnya mereka bisa menciptakan momen indah yang terakhir kalinya bersama teman-teman seangkatannya.

Hmmm, dan perdaringan ini memang sungguh melelahkan. Aku tidak munafik, karena ini memang sangat-sangat melelahkan.

Dan, kalian sadar tidak? Semenjak kita dirumahkan, semakin sering terdengar kabar duka. Baik dari orang terdekat atau orang terjauh. Aku setiap pagi, mendapatkan kabar duka. Entah dari saudara, kerabat atau kerabatnya teman.

Aku tidak mengerti, apa yang sedang terjadi di bumi ini. Tapi aku berharap, bumi-ku lekas pulih.

Teruntuk semesta ini,
Aku berharap segalanya berhenti. Cukup sampai disini saja segala penderitaan.
Aku rindu suasana bepergian tanpa ada rasa khawatir.

—16 Maret 2021

Dari Aku, Untuk Kamu.Where stories live. Discover now