Masa Lalu (1/2)

309 29 0
                                    

Seorang bayi kecil yang tak berdaya terbaring dalam sebuah box yang beralaskan bantal kecil dan selimut tipis. Wajah bayi itu tersenyum saat seseorang membuka box tersebut dan mengmbil secarik kertas yang berada di atas badannya.

"Tolong ambil anak ini..." kata seseorang sambil membaca tulisan itu

Wanita paruh baya itu mengambil badan bayi tersebut dan menggendongnya. Dia tidak bisa menemukan apapun selain bantal dan selimut, bahkan nama pun tidak.

Wanita paruh baya itu meletakan bayi tersebut diatas kasur tidurnya untuk mengganti pakaian bayi tersebut yang sudah basar dan terdapat beberapa semut.

"Aigoooo anak yang tampan, sekarang ini adalah rumah mu..." ucap wanita tersebut berusaha menghibur bayi kecil yang tentunya belum mengerti apa apa

Bunda Lee adalah sapaan yang di sematkan oleh seluruh anak panti, ya Panti Asuhan. Bunda Lee mendedikasikan hidupnya untuk membangun panti asuhan dan merawat anak anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka. Tak ada satupun yang tahu masa lalu Bunda Lee dan bagaimana dia bisa membangun panti tersebut, namun yang jelas panti asuhannya menjadi salah satu panti terbaik di Busan.

Semua anak yang ditemukan tanpa nama pasti akan mendapat marga dari bunda Lee, bayi kecil tersebut mendapatkan marga yang sama dengan orang yang menemukannya yaitu Lee. "Aku harap kamu akan menjadi anak yang bijaksana (Ji) dan kuat (hoon), Lee Ji Hoon" tutur Bunda Lee yang sudah selesai memakaikan baju

~ Behind ~

Semua anak panti sayang menyayangi bunda Lee, namun mereka semua pun tentunya ingin menjadi bagian dari keluarga yang seutuhnya termasuk Jihoon. Setiap sepasang suami istri berkunjung ke panti asuhan, semua anak pasti akan menujukkan sikap terbaik mereka agar dapat di adopsi.

Jihoon sudah 5 tahun berada di panti, meskipun belum 100% paham akan hal tersebut namun melihat setiap reaksi saudara sepantinya membuat dia pun ikut bersikap manis.

Hari ini sepasang suami istri berkunjung ke panti, seperti biasa seluruh anak bersikap sebaik dan anis mungkin agar dapat menarik hati calon orang tua mereka. Mata sepasang kekasih itu melekat pada sosok kecil berkulit putih dengan pipi kemerahan.

"Hai anak manis, siapa namamu.." tanya wanita itu "Jihoon" jawabnya polos sanggup membuat senyum sepasang suami istri itu tersenyum cerah

Mereka sudah menikan lebih dari 5 tahun namun belum juga diberi keturunan, akhirnya memutuskan untuk mengadopsi anak. Setelah berbincang cukup lama dengan bunda lee dan melihat catatan anak anak yang menarik perhatian mereka, akhirnya pilihan dijatuhkan kepada Jihoon.

Seminggu kemudia setelah semua berkas di selesaikan, Jihoon resmi memiliki orang tua baru. Kehidupannya dilimpahi dengan banyak kasih sayang baik dari orang tuanya maupun dari keluarga besar kedua orang tuanya.

~ Behind ~

Waktu terus berjalan, 2 tahun setelah Jihoon di adopsi, wanita yang saat ini sudah menjadi orangtuanya pun hamil. Semua orang sangat berbahagian termasuk Jihoon. Ia membayangkan betapa menyenangkannya jika dia memiliki seoarang adik.

Namun kebahagian tak berlanngsung lama. Sikap orang tuan dan keluarga mereka lambat laun berubah, 2 tahun kebersamaan tidak cukup mampu mempertahankan cinta keluarga tersebut terhadap Jihoon. Hingga sampai pada akhirnya ditahun ke3 Jihoon di adopsi, dia dikembalikan ke panti asuhan tepat di hali ulang tahunnya.

Jihoon tidak pernah bisa mengerti mengapa cinta yang selama ini dia terima, orang yang sudah benar benar dia anggap menjadi orang tua dan keluarganya bisa dengan mudahnya mengembalikan dirinya tanpa mendiskusikannya dengan dirinya.

Malam pertama Jihoon kembali kepanti asuhan dihabiskan dengan berceritan dan menangis sepanjang malam dalam pelukan buanda Lee. Semenjak kejadian itu bunda Lee terus berusaha membesarkan dan menghibur hati Jihoon. Selama setahun penuh banyak permintaan adopsi untuk Jihoon, namun Jihoon terus menolaknya. Jihoon salah satu anak yang sangat banyak menerima permintaan adopsi, karena wajanya yang sangat imut terlihat seperti anak yang baik dan juga laporan pendidikannya yang terbaik.

~ Behind ~

Satu tahun banyak dihabiskan Jihoon untuk berdiam diri dikamarnya, dia selalu membantu keprluan panti termasuk adik adik asuhnya namun setelah semua selesai dia akan kembali mengunci dirinya dikamar. Masuk tahun kedua Jihoon sudah mulai bisa menerima keadaan dan kembali menjalani hari harinya, dia berusaha kembali seperti dulu namun tidak seutuhnya.

Tawaran tawaran adopsi masih terus bermunculuan, namun Jihoon tetap menolak untuk di adopsi. Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang sering berkunjung ke panti, mereka sudah memiliki anak perempuan kecil, kira kira berumur 5 tahun.

Senyum gadis kecil itu selalu sukses membuat Jihoon tersenyum, dari jauh Jihoon selalu berusaha membuat gadis kecil itu tersenyum. Ini sudah pertemua ke 5 Jihoon dengan keluarga kecil tersebut, awalnya Jihoon ragu untuk menerima tawaran dari keluarga tersebut untuk di adopsi. Namun karna dia melihat keluarga ini sudah memiliki anak, sudah pasti mereka tidak akan mengembalikan Jihoon karena alasan mereka memiliki anak nantinya.

Dengan kesepakatan dua belah pihak dan juga bunda Lee, akhirnya Jihoon kembali di adopsi. Sama seperti sebelumnya kehidupannya pun sangat bahagia. Orang tua yang lengkap dan ditambah adik perempuan yang manis, membuat Jihoon sangat bersyukur dengan keluarga barunya.

Orangtuanya memperlakukan Jihoon dengan baik, dan Jihoon tidak pernah merasakan ketidak adilan dirumahnya. Satu tahun berjalan dan semua masih baik baik saja, meskipun beberapa bulan ini bisnis orang tuanya dalam keadaan yang kurang baik tapi mereka tetap menjalankan kehidupan seperti biasa.

Jihoon mulai sering mendengar orang-orang membicarakan tetang keluarganya yang menjadi sial semenjak mengangkat Jihoon sebagai anak. Awalnya Jihoon sangat terpukul akan hal itu, tapi orang tuanya selalu membesarkan hatinya dan meminta Jihoon untuk tidak mempedulikan kata kata orang.

Tentu tidak mudah bagi Jihoon mengabaikan semua perkataan orang-orang di sekitarnya bahkan teman teman dikelasnya. Namun karena sikap orang tuanya yang tidak berubah sama sekali membuat Jihoon berusaha untuk tidak peduli dengan omongan banyak orang.

Saat ini Jihoon sudah bersiap memasukki sekolah menengah pertama, namu keadaan ekonomi keluarganya tidak semakin membaik namun sebaliknya. Akhirnya keluarganya memutuskan untuk pergi keluar negri untuk memulai kehidupan yang baru. Jihoon sudah mendengar pembicaraan orang tuanya dengan rencana tersebut, namun Jihoon tidak pernah diberitahu secara langsung.

Bahkan beberapa hari yang lalu Jihoon sempat melihat berkas berkas kepindahan keluarganya, namun Jihoon tidak menemukan namanya dalam berkas tersebut. Hati Jihoon hancur, namun dia menyembunyikannya dan berusaha untuk tetap berpikir posistif.

Sama halnya dengan orang tua dan adiknya, Jihoon juga ikut mengemasi barang barangnya untuk kepindahan mereka. Bahkan sampai hari H keberangkatan Jihoon tak juga kunjung mendengar penjelasan dari orang tuanya.

Saat ini mereka semua sudah berada dalam mobil untuk pergi kebandara, namun jalan yang dilalui tidak asing bagi Jihoon. "Akhirnya aku kembali lagi kesini..." batin Jihoon kecewa saat melihat bagunan panti dari jauh

Ayahnya mengambil semua barang milik Jihoon dari bagasi dan Ibunya langsung turun dan menghampiri Bunda Lee, yang sepertinya sudah tahu kebenaran dari semuanya. Tanpa di minta, Jihoon turun dari mobil dan kembali masuk ke panti tanpa ada sepatah kata dari orang tua angkatnya.

Jihoon hanya bisa mendengar tangisan adik kecilnya yang terus melihat Jihoon dari jendela, namun kedua orang tuanya tidak pernah mengucapkan kata perpisahan. Mereka melangkahkan kakinya dengan cepat dan tak sedikitpun melihat kebelakang.

Jihoon melarikan dirinya ke kamar, yang tentunya sudah di siapkan oleh bunda Lee. Semua perkataan orang dosekitarnya selama satu tahun terakhir terus terngiang di kepalanya. "Anak pembawa sial" begitulah Jihoon me-label dirinya.

Behind (Woozi AU)Where stories live. Discover now