Masa Lalu (2/2)

233 25 0
                                    

Butuh waktu yang cukup lama hingga Jihoon menerima semua yang terjadi dalam kehidupannya. Meskipun begitu Jihoon sudah benar benar berubah, sulit melihat senyuman diwajahnya yang masih terlihat manis itu. Dua kali ditinggalkan oleh orang tua angkat bukanlah suatu hal yang mudah bagi Jihoon.

Jihoon tumbuh menjadi pribadi yang kecewa dengan kehidupannya, untungnya selalu ada bunda Lee yang menemani dan memahami Jihoon. Jika tidak ada bunda Lee mungkin saat ini Jihoon sudah tidak ada di dunia ini.

Jihoon terkenal sebagai pribadi yang dingin, namun tetap baik kepada adik adik asuhnya. Begitupun di sekolah, Jihoon terkenal sebagai pria dingin yang pintar, jarang bicara dengan siapapun dan selalu mengasingkan diri dari orang lain. Jihoon tidak lagi tertarik dengan istilah adopsi, karena itu sangat menyakitkan baginya.

~ Behind ~

Hari ini adalah hari kunjungan rutin dari Sangmi, salah satu investor tetap di panti asuhan. Sang Mi sudah rutin datang ke panti setiap bulan selama setahun belakangan, dan Jihoon lumanya dekat dengannya karena Sangmi sangat baik dan punya aura yang hangat.

Beberapa bulan terakhir Sangmi meminta Jihoon untuk menjadi anaknya beberapa kali namun Jihoon selalu menolak dengan tidak memberi alasan, meskipun sikapnya tetap baik kepada Sangmi. "Uri adeulll..." sapa Sangmi ceria saat melihat Jihoon "Ahh ahjuma sudah datang, biar saya bantu.." jawab Jihoon ramah sambil mengambil beberapa barang bawaan Sangmi

Setelah beberapa kali mendapatkan penolakan adopsi dari Jihoon, Sangmi terus memanggil Jihoon dengan sebutan 'adeul' tentu dengan persetujuan Jihoon.

Seperti biasa Sangmi membawakan beberapa peralatan sekolah bagi anak panti yang sudah menuliskan wish mereka bulan lalu. Setelah membagikan peralatan sekolah dan juga cemilan, mereka semua makan bersama. Tentunya makan makanan yang sangat jarang bisa dimakan oleh anak anak panti. Suasana sangat ramai, karna makanan yang diabawakan oleh sangmi tidak pernah mengecewakan.

Jihoon tidak menyentuh makanannya, jari jari tangannya saling beradu karna cemas. Ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada Sangmi, suatu keputusan yang sudah sangat dia pikirkan selama ini. "Ahjumaa..." panggil Jihoon ragu "Ahh Jihoon~aaa, sini.." kata Sangmi sambil menepuk sisi kanannya yang kosong

"Ada yang ingin aku katakan" kata Sangmi membuka pembicaraan Hal tersebut membuat Jihoon sedikit terkejut, karna dia yang lebih dahulu ingin mengatakan sesuatu

"Nee ajhuma.." jawab Jihoon ragu "Maaf jika ahjuma menanyakan ini lagi, tapi apakah benar kau tidak ingin menjadi anakku?" tanyanya lembut

Leher Jihoon menegang dan jantungnya berdebar semakin cepat, pasalnya hal tersebut yang ingin ia katakan kepada wanita didepannya. Jihoon masih terdiam karna berusaha memproses situasi yang terjadi. Merasa tidak mendapat jawaban Sangmi kembali berbicara.

"Ahh maaf kan aku Jihoon~aaa, ahjuma berjanji ini akan menjadi pertanyaan terakhir. Aku tetap menyayangimu meskipun kau tidak mau..." tutup Sangmi sambil mengelus rambut Jihoon "Aku mau.." jawab Jihoon pelan sambil berusaha keran menelah savilanya

Mata sangmi membulat sempurna, wanita itu masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.. "Apakah aku tak salah dengar Jihoon~aa.." tanyanya lagi untuk memastikan "Nee.. eom—maaa.." jawab Jihoon gugup

Refleks Sangmi memeluk erat Jihoon dalam pelukannya, setelah itu dia melepaskannya dan mencium kening Jihoon bahagia. "Eomma akan mengurus semua secepatnya dan kau akan benar benar resmi menjadi anak eomaa..." tutur Sangmi bahagia dan kembali memeluk Jihoon

Bunda Lee yang melihat kejadian itu tersenyum tulus, karna tahu bahwa salah satu putra kesayangannya sudah sembuh hatinya dan mulai kembali membuka hatinya untuk keluarga baru.

Behind (Woozi AU)Where stories live. Discover now