Di tengah keramaian pusat perbelanjaan, Hongjoong melangkah dengan antusias, matanya berbinar-binar saat dia melihat-lihat berbagai barang yang menarik perhatiannya.
Apalagi kalau itu barang mahal. Maklum, Jongho baru saja gajian. Jadi ini adalah salah satu kesempatan berharga dalam hidup Hongjoong dimana dia bisa menguras harta sang kekasih sepuasnya.
Hanya sebulan sekali, dia tidak akan menyia-nyiakannya.
Sementara itu, Jongho mengikutinya dengan langkah yang diimbangi, membawa beberapa tas belanjaan yang sudah penuh dengan barang-barang yang dibeli Hongjoong. Tidak seperti Hongjoong yang tidak membawa apa pun di tangannya, hanya membawa raga saja untuk memilih-milih barang.
“Eh eh, liat deh, enak banget ya orang itu punya bodyguard, badannya gede keker lagi,” bisik salah satu wanita melihat dinamika Hongjoong dan Jongho.
“Ho’oh, jadi mo belanja sebanyak apa pun ada yang bawain,” jawab teman si wanita itu menyetujui.
Jongho yang mendengarnya sedikit kesal. Bodyguard katanya? Apa-apaan tuduhan itu? Dasar para manusia judgemental.
“Sayang, tunggu sebentar, ini belanjaan udah banyak nih,” kata Jongho keras-keras, mencoba mengikis sedikit antusiasme Hongjoong. Sekalian sengaja membuat kedua wanita tadi malu karena sudah menuduh statusnya.
Dan benar saja, mereka terkejut karena sudah salah paham. “Suaminya toh, pantesan.”
Jongho sempat tersenyum lebar menunjukkan gummy smile-nya karena malah dapat bonus tuduhan sebagai suami, padahal masih pacar.
“Tapi liat ini sayang! Ini diskon besar-besaran! Kita harus ambil ini juga!” seru Hongjoong, terlihat begitu bersemangat.
Jongho hanya tersenyum dan mengangguk. “Oke, beli aja. Toh aku ini yang bawain, bukan kamu sendiri,” sindirnya halus, membuat Hongjoong sempat memajukan bibirnya.
“Kamu ga ikhlas?! Yodah turunin aja semua, biar aku yang bawa sendiri!” omel Hongjoong kesal, dan malah membuat Jongho terkekeh gemas.
“Canda sayang. Bagian seriusnya cuma pas aku bolehin kamu beli apa pun yang kamu mau,” jelas Jongho sabar. Sabar sekali dia ini punya pacar yang hobi belanja banyak.
Mereka berjalan terus di antara toko-toko, dengan Hongjoong yang terus saja bersemangat dan Jongho yang setia membawa barang-barang belanjaan.
Meskipun Jongho tidak sepenuhnya terlibat dalam proses belanja—malah sepertinya tidak ikut belanja apa pun sama sekali—tapi melihat kebahagiaan Hongjoong sudah membuatnya merasa bahagia juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
