🍠

81 4 0
                                    

bottom!Seonghwa
Top!Wooyoung

.

Hujan turun dengan derasnya di Seoul sore itu.

Langit yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi kelabu, disertai rintik-rintik air yang semakin lama semakin lebat. Seonghwa berdiri di depan pintu masuk gedung kantornya, menatap jalan yang basah kuyup. Ia menghela napas panjang, menyadari bahwa payungnya tertinggal di rumah.

"Ah, kenapa aku bisa lupa payung?" gumamnya pada dirinya sendiri, merasa kesal. Ia tahu bahwa menunggu hujan reda mungkin akan memakan waktu lama, dan ia masih harus menghadiri pertemuan penting di tempat lain.

Seonghwa mencoba mencari solusi dengan memandang ke sekitar, berharap ada toko yang menjual payung di dekat situ. Namun, pandangannya tertuju pada sosok yang familiar. Wooyoung, rekan kerjanya, datang mendekat dengan payung besar berwarna biru tua di tangannya. Wajahnya ceria seperti biasa, meskipun bajunya sedikit basah karena angin yang membawa percikan air.

"Hai, Seonghwa! Lagi nungguin hujan reda?" sapa Wooyoung dengan senyuman lebar.

Seonghwa mengangguk sambil tersenyum canggung. "Iya, aku lupa bawa payung. Mau nggak mau harus nunggu sampai hujan berhenti."

Wooyoung menatapnya sejenak, lalu tersenyum lebih lebar. "Gimana kalau kita payungan bareng? Payungku cukup besar, kita pasti muat berdua."

Seonghwa tampak ragu sejenak, tapi kemudian mengangguk. "Boleh juga. Terima kasih, Wooyoung. Kamu benar-benar menyelamatkanku."

"Tenang aja, nggak masalah," jawab Wooyoung sambil mengangkat payungnya lebih tinggi, memberi ruang bagi Seonghwa untuk berdiri di bawahnya. Keduanya mulai berjalan bersama, melawan arus hujan yang turun semakin deras.

Dalam perjalanan, mereka berbicara tentang banyak hal. Seonghwa merasa nyaman dengan kehadiran Wooyoung yang selalu bisa membuat suasana menjadi lebih cerah, bahkan di tengah hujan lebat sekalipun.

"Jadi, kamu mau ke mana sekarang?" tanya Wooyoung, melirik Seonghwa dari samping.

"Aku ada pertemuan di kafe dekat sini," jawab Seonghwa. "Untungnya nggak terlalu jauh. Kalau nggak, aku pasti basah kuyup sekarang."

Wooyoung tertawa kecil. "Ya, untung ada aku yang siap sedia dengan payung besar ini. Lagi pula, aku juga ada urusan di dekat kafe itu. Jadi, sekalian saja."

Seonghwa tersenyum, merasa beruntung memiliki teman seperti Wooyoung. Meskipun hujan terus turun dengan deras, perasaan hangat menyelimuti mereka berdua. Hujan yang tadinya terasa menyebalkan, kini menjadi momen yang tak terlupakan bagi mereka.

Dan di bawah payung biru tua itu, mereka berbagi cerita dan tawa, melupakan sejenak segala kesibukan dan hiruk pikuk kota Seoul.

Hujan yang deras pun seakan tak mampu menghapus senyum di wajah mereka.

Hujan yang deras pun seakan tak mampu menghapus senyum di wajah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ming Led Round • ATEEZ Slash Challenge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang