EXTRA PART

22.5K 1.4K 64
                                    

Author percepat ya
Happy reading ❤️
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari kelulusan bagi kelas XII. Acara prom night diadakan pukul 19.00 malam. Saat ini Cio dkk sedang berada di kantin seperti biasa. Semenjak Aurora pergi, Cio lebih banyak diam.

"Cio, lo gak makan?" tanya Gyan.

Cio menggeleng lesu, "Gak nafsu"

"Jangan gitu Yo, kalo Aurora tau pasti dia bakal marah lho" ucap Vana.

Cio menunduk, matanya berkaca-kaca. Ah ia jadi teringat Raranya.

"Lo gak mau Rara sedih kan?" tanya Vana lagi. Cio mengangguk.

"Yaudah lo makan, disini gak cuma lo yg kehilangan, kita semua juga. Tapi kalo sedih terus kayak gini ntar Aurora gak tenang" ucap Vana.

"Iya deh maaf"

.

.

.

.

>Skip malam

Cio sudah siap dengan tuxedo hitam nya. Tampak sangat tampan.

"Wah anak mommy ganteng banget" puji mommy Anna tersenyum.

Cio tersenyum tipis, "Ya iyalah anak siapa dulu" bukan Cio yg menjawab tapi Daddy Niko yg baru saja turun.

"Idih anak aku juga kali dad!" kesal Mommy.

"Udah yuk berangkat" ajak Cio.

Mereka bertiga pun berangkat dengan satu mobil. Di dalam mobil Cio hanya diam. Daddy dan Mommy sudah mengajaknya bicara dan jawabannya singkat, atau hanya tersenyum saja. Setelah sampai mereka pun menjadi pusat perhatian.

Kalo diperhatiin Cio ternyata cakep ya

Ho'oh pantes Aurora suka

Bokapnya juga masih cakep njir

Hot Daddy hahaha

Shutt ntar nyokapnya denger

Cio beda ya semenjak gada Aurora

Ingin sekali Cio mengurung diri di kamar dan menangis. Ia sangat merindukan Raranya, cinta pertamanya.

"Woi Cio!" sapa Raka.

Cio hanya tersenyum menanggapinya.

"Yuk kesana gabung sama yg lain" ucap Gyan.

"Mom, Dad ,Cio kesana dulu" izin Cio yg diangguki keduanya.

"Ga nyangka gue kita udah lulus" ucap Sean.

"Ho'oh ,kalo ada Aurora pasti lebih seru" ucap Raka lesu.

"Bang Alan juga pake pindah segala sih?" heran Vana. Semenjak Aurora pergi Alan dan keluarga memang pindah ke luar negri namun tidak ada yg tau di negara mana mereka tinggal.

"Huftt gue bakal kangen sama sekolah ini" celetuk Vina.

"Iya, banyak kenangan kita disini. Terutama bareng Aurora" ucap Vana tersenyum kecut.

"Gue masih ga nyangka, gue kira ini mimpi" ucap Gyan.

"Padahal gue belum sempet bilang makasih sama dia" ucap Raka.

Mereka semua menghela napas.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, bla..bla..bla... " ucap pembawa acara. author males rangkai kata2 nya wkwk

"Mari kita sambut Vina, Sean, dan Cio untuk mewakili seluruh kelas XII"

Ketiga orang yg disebut maju ke depan. Sean dan Vina yg membawa alat musik , sedangkan yg menyanyi Cio sendiri.

Jreeng

Jabat tanganku.. mungkin untuk yg terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku.. usapkan juga air mataku
Kita terharu.. seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Karna hari ini akan kita rindukan
Di hari nanti.. sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karna waktu ini yg kan kita banggakan, dihari tua..

Hoo..

Sampai jumpa kawanku..
Semoga kita selalu..
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan..

Air mata Cio menetes, kenangan bersama Raranya masih tercetak jelas di memorinya. Niatnya untuk menikah dan hidup bahagia bersama telah pupus.

Para siswa siswi terharu, bahkan mereka saling berpelukan.

"Ekhem, mohon perhatian nya sekali lagi. Disini saya ingin menyanyikan lagu untuk seseorang yg sudah pergi, sosok yg saya cintai"

Kali ini Cio memetik gitarnya sendiri sambil bernyanyi. Cio mencoba untuk tersenyum.

Jreeng

Di malam yang sesunyi ini
Aku sendiri tiada yang menemani
Akhirnya kini kusadari
Dia telah pergi
Tinggalkan diriku

Adakah semua kan terulang
Kisah cintaku yang seperti dulu
Hanya dirimu yang ku cinta
Dan ku kenang
Didalam hati ku
Tak kan pernah hilang
Bayangan dirimu
Untuk selamanya

Mengapa terjadi kepada dirimu
Aku tak percaya kau telah tiada

Haruskah aku pergi
Tinggalkan dunia
Agar aku dapat
Berjumpa denganmu

Peterpan -Kisah Cintaku-

Cio menangis diatas panggung, ia tak sanggup melanjutkan lagunya lagi. Para siswa siswi pun ikut sedih. Para guru dan orangtua pun turut terharu. Raka, Gyan, Sean, duo V, dan Arkan naik keatas. Mereka memeluk Cio bersamaan. Menangis bersama mengingat kembali kenangan mereka bersama Aurora. Wajah cantiknya, suaranya, tawanya, mereka merindukan itu semua...

"Selamat jalan sahabat-sahabat ku" batin mereka semua.
.

.

.

.

.

Haishh kok author yg nangis sih'( wkwkwk
Racio selesai, ditunggu sequelnya yaw!
Makasih yg udah setia sampai akhir ini huhu
Lopyu all para readers ❤️

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang