18

15.4K 1.2K 28
                                    

Maaf banyak typo:(
.
.
.

Haechan berjalan kemari untuk mengumpulkan beragam jenis cake, dan juga kue kering. Siapa pun yang melihat pasti ingin membawa Haechan pulang, tak ter kecuali dua pengantin yang sudah mengucapkan janji suci di altar pernikahan.

"Baby jangan lari lari" Suara Mark mengintruksi beruang kecilnya yang sedang asik kesana kemari.

"Isshh hyung" Haechan mencebikkan bibirnya tanda tak suka.

Mark hanya terkekeh melihat tingkah kekanak kanakan Haechan. Sebenarnya bukan Haechan yang kekanak kanakan, namun kau yang semakin tua Mark, jika kau sadar.

"Wah beruang hyung kenapa sedih emm" Suara Jungwoo dari belakang.

"Hyung tak memperbolehkan aku lari lari mengambil cake cake itu dan kue kering" Jungwoo mengelus suarai rambut Haechan dengan penuh cinta.

"Bagaimana kalau kita meminta pada yang punya acara" Tawar Jungwoo yang di hadiahi tatapan maut oleh Mark.

"Tapi Mark hyung nanti marah" Haechan menundukkan kepalanya.

Mark melihat itu seketika hatinya hancur, ah pasti ia sudah melukai beruang kecilnya hingga ketakutan, "baiklah baby kau pergilah dan temui Winwin dan Yuta, dan mintalah cake kepada mereka berdua".

Haechan mengangkat kepalanya yang menunduk dengan senyuma berbinar, Jungwoo yang mendapat ijin langsung menuju ke atas altar pernikahan.

" Selamat hyung atas pernikahannya" Ujar Jungwoo.

"Hyung selamat yaa, dan aku boleh meminta semua cake disini" Haechan bahkan sangat ceria saat meminta cake itu kepada dua pengantin di depannya, yang sejak tadi melihat tingkah lucunya.

"Kau boleh meminta nya asal kau mencium ku disini" Winwin menunjuk pipi kanannya, dan dengan segera Haechan mencium pipi Winwin agar mendapatkan ijin.

"Sudah hyung, apa boleh?"

"Yayaya kau kan di habisin Mark setelah ini Winwin hyung" Ujar Jungwoo yang mendengar permintaan konyol Winwin.

"Mana mungkin, aku dan Haechan kan sama sama pihak bawah namun kalau Haechan jadi uke ku aku siap jadi seme nya"

"Apaa??!!!" Mark dan Yuta bersahutan satu sama lain, dan jangan lupakan tatapan cengonya.

"Isshh kalian, pergi sana ganggu aja" Usir Winwin.

"Hyung jangan galak galak nanti di hukum Yuta hyung, seperti Mark hyung hukum aku" Mark segera melotot horor ke arah Haechan.

"Kau di hukum apa memang nya Haechan" Tanya Jungwoo.

Mark kelihatan nya harus segera membawa Haechan pergi dari teman teman bobroknya,"Sudah ayo pulang, nanti hyung belikan toko cake nya beserta pekerjanya untuk baby".

Mobil yang Haechan dan Mark kendarai tidak mengarah ke apartemen, atau pun masion Lee. Haechan ingin bertanya namun enggan ia lebih memilih tidur. Sedang Mark memilih fokus berkendara agar selamat, dan mematuhi rambu rambu lalu lintas.

Mark berhenti di salah satu toko cake terbesar di kota Seoul.

"Baby, kita sudah sampai" Mark menguncang tubuh Haechan.

"Dimana ini dad?" Haechan menggosok matanya dengan kedua tangannya, dan Mark seperti nya sudah sangat ingin menyerang kekasih cantik nya ini.

"Turun dan lihat saja baby" Haechan turun dari mobil, dan mengekor kepada Mark.

Mark memasuki toko tersebut dan mencari manager nya.

"Siapa manager disini cepat keluar" Teriak Mark dengan lantang, ia memang definisi manusia tidak punya sopan santun.

"Ah Iya saya, anda siapa?" Muncullah pria parubaya dari dalam dapur.

"Saya ingin membeli toko ini, dan kalian semua"

"Ah maaf maksudnya bagaimana pak?"

Mark itu bajingan, kasar, tidak tahu aturan namun Mark itu kalau sudah berjanji akan berusaha menepati. Ia tak seperti lelaki lainnya yang suka berjanji namun mengingkari.

"Saya ingin beli toko ini" Ujar Mark mengeluarkan Cek yang bernominal jutaan won.

"Ah maaf pak tapi_"

"Baiklah saya tambah nol nya" Mark menambah barisan nol di cek tersebut.

"Tapi maaf_"

"Baiklah tungu saja toko ini hancur", mark jengah jika harus berunding hal seperti ini, padahal banyak perusahaan mengemis kerja sama dengan nya namun sebuah toko cake mempersulit dirinya? Oh itu sangat menyakiti harga dirinya.

Haechan yang di tarik hanya terdiam saja, dan enggan membuka suara, " Tidak usah khawatir, besok toko itu akan jadi milik mu baby".

Mark kembali menjalankan mobilnya, dan mengindahkan tatapan terkejut kekasihnya.

.
.
.

Haechan menatap malas seseorang di depannya, ah bahkan orang ini seperti tidak ingin mengajar dirinya namun ingin cari perhatian kekasih tampannya.

"Hyung pergi lah, biarkan aku belajar dengan Irene nuna" Haechan merengek karena sejak tadi guru home schooling nya sibuk mencuri pandang ke arah kekasihnya yang sibuk dengan laptop.

"No baby, hyung akan disini"

Haechan kesal sungguh, lihat saja wanita di depannya sok tersenyum ramah ke arah kekasihnya. Intinya Haechan pudung udah Haechan ngambek kenapa kekasihnya tidak peka hah? Lihat lah orang di depannya bahwa tidak sekali pun melirik dirinya.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang