21

13.7K 1.1K 189
                                    

Maaf banyak typo:(
.
.
.

16 tahun kemudian..

"Lee Chenle berhenti menganggu adikmu" Teriak sang Papa.

"Dengar itu Lele" Timpal sang adik.

"Huh dasar" Dengusnya.

Chenle mendatangi papa nya yang sedang sibuk di dalam dapur. Ia memeluk sang papa dan mencium aroma vanila yang menenangkan, ia sangat menyukai.

"Chenle lepas, papa sedang memasak"

"Papa, Chenle mau keluar beli boba" Sang anak meminta ijin papanya.

"Sayang kau baru di Korea"

Chenle mencebikkan bibir nya karena mendapatkan penolakkan dari Papa nya, "Chenle bisa sendiri, Pa".

Seseorang yang di sebut papa hanya bisa menganggukkan kepala, ia sangat keras kepala seperti daddynya Mark Lee.

"Hati hati di jalan, dan segera pulang"

Chenle yang mendapatkan lampu hijau segera keluar flatnya. Ia tinggal bersama papa dan adiknya di flat yang sedang dengan dua kamar.

Ia berjalan menyusuri trotoar dan mencari kedai boba sembari melihat lihat keindahan kota Seoul. Matanya berbinar saat melihat kedai boba, ia langsung menuju kedai boba tersebut dan memesan boba kesukaan nya.

"Ajusshi yang tampan berikan Lele boba yang spesial" Ujarnya hingga membuat sang pembeli itu tersipu malu.

"Ini untuk mu cantik" Sang penjual itupun memberikan boba spesial untuk Chenle.

Dari kejauhan terlihat pria paru baya mendekati nya, ia nampaknya juga mengiginkan boba yang di minum Chenle.

"Saya mau boba, seperti anak itu" Pria itu menunjuk ke arah Chenle.

Chenle mendelik tidak suka saat ahjussi di depannya menunjuk ker arahnya.

"Mark Lee" Teriak seseorang dari belakang.

"Berisik Wong Lucas"

Lucas berlari mendekati Mark yang nampak di depan kedai boba dengan seorang bocah yang err cantik.

"Heh bocah mau godain temen hyung ya?" Lucas memang tidak punya malu.

"Dih, ahjussi stress ya. Orang diem di tuduh, otaknya ketinggalan dimana?" Chenle menunjuk ke arah Lucas.

"Hey bocah_"

"Aku punya nama ahjussi, dan satu lagi aku bukan bocah!" Chenle menghentak hentakan kakinya kesal.

Mark seperti melihat seseorang di masa lalu, ah pemuda di depannya terlalu mirip.

"Siapa namamu?" Mark bertanya dengan lembut.

"Lee_"

"Chenle-ah" Teriak seseorang dari belakang.

"Ah jisungie, ada apa?" Chenle mengabaikan Mark dan menatap Jisung yang terengah engah.

"Papa mencari mu, kau kemana saja hah?" Menunjukkan boba milik nya, dan juga dua boba di plastik nya.

"Ini untuk mu, dan satu lagi untuk papa"

"Untuk mama?" Mark bertanya.

"Kami tidak memiliki Mama, hanya Papa. Ah chenle_"

Jisung membekap mulut licin Chenle.

"Ingat kata papa, jangan suka berbicara dengan seseorang asing" Jisung mengingatkan.

"Asing?" Lucas mengernyit dahinya.

"Ah perkenalkan nama ku Mark, panggil saja daddy"

"Daddy" Chenle membuka bekapan mulutnya dengan paksa.

"Iya Chenle, panggil daddy oke"

"Dih, apaan daddy daddy. Chenle ayo pulang nanti Papa marah"

Jisung menarik paksa tangan Chenle.

"Dada daddy, dan ahjussi chenle tadi dengar namanya Lucas" Chenle sangat periang.

Mark tak hentinya tersenyum setelah bertemu Chenle, ah ia sangat merindukan Haechan. Andai Haechan masih ada pasti anak mereka akan sebesar Chenle.

"Mark, Chenle tadi tengil ya seperti dirimu" Ucap Lucas asal.

"Apa kau mengatai ku?" Mark mendelikan matanya tidak suka.

"Aku berkata jujur, memang Chenle Chenle itu tengil seperti dirimu" Lucas menunjuk ke arah Mark.

Mark hanya memutar bola matanya malas, lebih baik ia pulang dan menemui putri kecil nya.

"Terserah, aku mau pulang. Lia pasti menunggu ku"

"Ck, anak terus otakmu"

.
.
.

"Papa tahu, lele bertemu daddy"

Deg.

"Daddy?"

"Ahjussi pembali boba lainnya Pa, dia menyebut dirinya daddy. Jisung ingin memukul wajahnya itu" Timpal Jisung.

"Lele- ah, Papa bilang apa jangan suka berbicara dengan orang asing. Jika lele masih tidak mau menurut maka Lele jangan jadi anak Papa lagi, jadi anak daddy daddy tadi saja" Ujarnya memberi peringatan.

"Hikss maafkan Lele, lele salah. Hikss Lele nggak bakal ngulangin" Chenle menangis saat Papa nya secara halus mengusirnnya.

"Sekarang Lele, dan Jiji tidur. Besok hari pertama kalian sekolah kan" Haechan mengelus pucuk kepala kedua anaknya.

Chenle dan Jisung memeluk Haechan sebagai tradisi sebelun tidur, mereka tidak bisa tidur nyeyak tanpa pelukan hangat Papa mereka.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang