4

1.9K 160 31
                                    

Setelah menyantap makan siang mereka, Baekhyun, Sehun berserta kedua orang tuanya kini pindah ke ruang tamu untuk melanjutkan obrolan mereka tadi di meja makan.

"Jadi Baekhyun, kau ingin menjadi seorang dokter?" Tanya Donghae.

"Benar appa, aku ingin menjadi seorang dokter supaya bisa merawat pasien-pasien yang tidak mampu" jawab Baekhyun.

"Wahh Benarkah?...bagus sekali itu, kenapa kau bisa kepikiran sampai kesana?" Tanya Donghae, ia hanya merasa takjub saja pada sosok Baekhyun karena jarang sekali ada remaja seusia dirinya yang memiliki cita-cita untuk tujuan mulia seperti itu.

"Dulu appaku sering sakit-sakitan, karena kami tidak punya biaya, jadi appa tidak bisa mendapatkan pengobatan yang lebih layak...sebab itu aku ingin membantu orang-orang yang memiliki nasib sama sepertiku dan appa" jawab Baekhyun, ada sedikit gurat kesedihan di wajahnya saat mengingat masa-masa itu.

Mendengar penuturan Baekhyun, membuat ketiga orang dewasa tersebut menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Di satu sisi mereka kagum dengan kebaikan hati bocah itu, tapi di sisi lain tersirat rasa iba karena membayangkan betapa sulitnya kehidupan Baekhyun bersama ayahnya dulu.

Karena tidak mau kembali larut dalam kesedihan, Sehun pun mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka pada hal lain.

"Omma, kenapa kau terus memeluk Baekhyun.. ia akan sesak nafas kalau omma terus memeluknya seperti itu" protes Sehun dengan wajah kesalnya yang dibuat-buat.

"Kalau kau iri bilang saja, lagian siapa suruh tubuhmu itu terlalu besar, kan jadi tidak enak untuk dipeluk....berbeda dengan Baekhyuniku, tubuhnya sangat mungil...oh aku ingin memeluknya seperti ini setiap hari" ujar Seohyun dengan nada sewot pada anaknya. Lalu sedetik kemudian kembali berbicara dengan penuh antusias sambil memandangi wajah Baekhyun yang menurutnya kelewat imut itu, Seohyun juga menggoyangkan tubuh mungil itu kiri kanan karena benar-benar gemas dengan Baekhyun yang sejak tadi hanya diam saja dan terlihat begitu pasrah saat Seohyun melakukan hal tersebut padanya.

Melihat respon yang ia dapat dari sang ibu, membuat Sehun bergedik ngeri ketika membayangkan kalau dirinya lah yang berada di posisi Baekhyun saat ini.

"Istriku, yang dikatakan Sehun itu benar...coba lihat, Baekhyun terlihat kepayahan kalau kau terus memeluknya seperti itu" ujar Donghae mencoba menasehati istrinya.

Mendengar penuturan suaminya, membuat Seohyun langsung kaget dan buru-buru melepaskan Baekhyun dari dekapannya.

"Ommo!...Benarkah Bakhyuni?..apa nafasmu sesak?" ujar Seohyun panik sambil meraba setiap inci wajah Baekhyun.

"Hmmm, iya sedikit omma" jawab Baekhyun menatap Seohyun tak enak hati.

"Haaa maafkan omma Baekhyuni, omma tidak bermaksud begitu" ucap Seohyun dengan rawut wajah sedihnya.

"Eh jangan sedih omma, tidak apa-apa...aku malah senang bisa dipeluk seperti ini, pelukan omma terasa sangat hangat" jawab Baekhyun sambil memegang tangan Seohyun.

Mendengar jawaban Baekhyun, membuat hati Seohyun juga ikut menghangat.

"Haaa Baekhyuni kau manis sekaliiii, putraku memang yang terbaik" ucap Seohyun yang kembali memeluk Baekhyun lalu memberikan satu kecupan di pelipis bocah itu.

"Cih, lalu aku ini anak siapa" gumam Sehun dengan nada mengejaknya yang masih dapat didengar oleh Donghae.

Karena tidak ingin melihat sang ibu terus memonopoli Bekhyun, akhirnya Sehunpun memutuskan untuk membawa bocah itu pergi dari ruang tamu.

"Baek, kau mau melihat kamar hyung?" Tanya Sehun.

"Hmmm..aku mau hyung" jawab Baekhyun.

"Ya sudah ayo" ujar Sehun sambil menggandeng tangan Baekhyun untuk naik ke lantai 2, meninggalkan Seohyun dengan wajah cemberutnya karena kesal mainan barunya diambil.

Dad, I am Lonely (Chanbaek Brothership)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora