12

1.9K 173 46
                                    

👆 buat back sound🤗

***

Tak terasa langit sore mulai menggelap, sang surya yang berwarna kejinggaan itu kini mulai digantikan dengan putihnya sinar rembulan.

Hahhh, langit benar-benar tampak indah malam ini, sepertinya sang bulan begitu bahagia di atas sana hingga membuat siapapun yang memandanginya ikut merasakan hal yang sama.

'Akhirnya bintang-bintang itu bisa bersinar bersamamu, kau tak kesepian lagi bukan?'

'Setelah malam-malam gelap yang kau lalui sendiri, kini kau punya mereka untuk mengusir kesepianmu...aku tau kau bahagia'

'Akupun merasakannya, ku harap kebahagiaan kita tak berakhir sampai malam ini saja'

Itu adalah ungkapan dari hati seorang Byun Baekhyun, bocah itu juga merasakan kebahagiaan yang sama layaknya sang rembulan. Ia merasa hidupnya tak lagi kesepian kini, karena sekarang ia punya seseorang, siapa lagi kalau bukan Chanyeol.

Mungkin terlalu awal bagi Baekhyun untuk mempercayai Chanyeol, menjadikan pria itu sebagai tumpuan hidupnya dan juga sebagai tempat sandaran kala ia merasa lelah.

Tapi apa salah kalau Baekhyun mengharapkan hal lebih, apa menurut kalian bocah ini terlalu naif? Tuhan tak mungkin sekejam itu bukan? Setelah semua penderitaan yang ia lalui, rasanya tak mungkin kalau kebahagiaan yang Baekhyun dapatkan hari ini adalah suatu hal yang semu.

Kedua mata cantik itu terus menatap ke arah langit malam, hingga ia tak sadar kalau sedari tadi ada suara yang memanggil-manggil namanya.

"Baek...Baekhyuna" Chanyeol terus memanggil Baekhyun tanpa mengalihkan perhatiannya pada jalanan di depan.

Namun sayang, sudah berkali-kali dipanggil, adiknya itu tak juga kunjung menyaut.

Akhirnya Chanyeol memutuskan untuk melirik sedikit ke samping dengan ekor matanya, ia ingin tau apa yang sedang Baekhyun lakukan sampai-sampai panggilannya tak di dengar oleh si empu.

"Baek" Chanyeol menepuk pelan punggung sempit itu saat ia menemukan sang adik yang ternyata malah asik memandang ke luar jendela.

Baekhyunpun sedikit tersentak ketika tangan besar itu menyentuhnya.

"Eh iya hyung" ucap Baekhyun cepat sambil memutar posisi tubuhnya menghadap sang kakak.

"Sepertinya pemandangan di luar sana sangat menarik sampai-sampai kau tak mendengar panggilanku..kkk" ujar Chanyeol terkekeh.

"Eung?..hyung tadi memanggilku?" Tanya Baekhyun polos.

Chanyeol yang mendengar itu hanya tersenyum tipis tanpa mengalihkan fokusnya dari mobil yang tengah ia kemudikan, pria itu mengira kalau Baekhyun benar-benar tak menyadari panggilannya barusan.

"Ah lupakan saja....ee baek, kau tak keberatan bukan kalau hyung yang memilih tempat makan kita?" -Chanyeol.

"Eung? Tentu saja hyung, aku tidak apa-apa" Baekhyun.

"Hm, baiklah...kita hampir sampai, auhhhh...perut hyung lapar sekali" ujar Chanyeol sambil mengusap perut ratanya dengan sebelah tangan dan jangan lupakan ekspresi wajahnya itu yang dibuat-buat seperti sedang mengerang sakit.

Tidak-tidak...Chanyeol hanya sedang berpura-pura, ia hanya ingin mencairkan suasana agar Baekhyun tak merasa canggung berada di dekatnya.

"Apa tadi siang Chanyeol hyung tidak makan?" Tanya Baekhyun yang rawut wajahnya berubah khawatir setelah mendengar erangan yang keluar dari mulut kakaknya.

"Eee...sebenarnya hyung belum makan apapun dari pagi karena sibuk mengikutimu" cicit Chanyeol sambil menggaruk pelipisnya.

Mendengar itu tentu saja membuat Baekhyun terkejut.

Dad, I am Lonely (Chanbaek Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang