Bab Tak Berjudul 13

330 31 0
                                    

Di sebuah ruangan ada seorang pria jangkung yang memiliki rambut pirang panjang tanpa cela, mata biru, tubuh ramping namun kekar, dia berdiri dengan wajah tabah menatap layar raksasa. Siapapun yang akan melihatnya sekarang akan mengira dia sangat tampan. Layar itu menunjukkan peta kota.

Dia kemudian meraih teleponnya dan menyalakannya, melanjutkan ke panggilan video.

"Shibungi, kumpulkan semua orang dan beri tahu mereka untuk bertemu di ruang rapat." Kata pria pirang itu dengan nada serius. Dia kemudian menutup telepon, tidak mau repot-repot mendapat jawaban dari Shibungi.

Dia kemudian berbalik dan melihat seorang gadis dengan rambut merah muda yang berdiri di belakangnya dengan ekspresi tanpa emosi di wajahnya. Dia kemudian menatapnya dengan mata hangat.

"Bisa kita pergi?" Ucap pria pirang itu dengan nada ramah.

Gadis itu menatapnya dan mengangguk.

Pria pirang itu kemudian membuka pintu, menahannya agar gadis itu bisa keluar dulu lalu berjalan keluar juga.

Mereka lalu berjalan menuju ruangan lain yang berada di sudut paling jauh. Pria pirang itu bisa mendengar suara keras dan suara lain saat dia berdiri di belakang pintu. Saat dia membuka pintu, semua orang yang ada di ruangan itu terdiam.

Ketika pria pirang dan gadis berambut merah muda masuk, mereka melihat lebih dari 100 orang di dalam melihat mereka berdua. Pria berambut pirang itu lalu berjalan ke depan, sedangkan gadis berambut pink itu berdiri di belakang.

Pria pirang itu kemudian memandang pria berambut abu-abu yang tidak terlihat lebih tua dari 20, dia berkacamata abu-abu dan menunjukkan ekspresi tenang. Saat dia melihat pria pirang itu dia mengangguk dengan hormat, yang pria pirang itu mengangguk sebagai balasannya.

Pria pirang itu kemudian memandang semua orang dan menarik napas dalam-dalam. "Aku mengajak kalian semua datang ke sini untuk membahas tentang rencana yang baru saja aku rumuskan. GHQ telah menerima senjata dari negara lain. Besok pesawat yang berisi senjata akan mendistribusikannya ke GHQ. Kita tidak boleh membiarkan mereka mendapatkan senjata itu, itu itulah mengapa kita perlu pergi ke sana dan menghentikan hal itu terjadi. Jika kita berhasil, kita akan dapat mencuri senjata untuk diri kita sendiri dan semakin meningkatkan kekuatan kita. "

Saat pria pirang itu berbicara, semua orang mengaguminya, setiap kata yang dia ucapkan menyulut mereka dengan semangat dan energi.

"Kita bisa melakukan ini!" Pria pirang itu selesai berbicara saat semua orang bersorak.

"Ya, kita bisa melakukan ini semua orang!"

"Kami punya ini!"

"Wooo !!!"

Pria berambut abu-abu itu memandang pria pirang itu dengan geli. "Seperti yang diharapkan dari Anda" kata pria berambut abu-abu sambil tersenyum. Pria pirang itu kemudian menatapnya dengan senyum kecil dan mengangguk.

"Suruh semuanya siap besok pagi" kata pria pirang itu dengan tenang.

"Baiklah" ucap pria berambut abu-abu itu dengan anggukan.

-

Seorang anak laki-laki yang sangat tampan baru saja bangun dari tidur nyenyak. Anak laki-laki itu kemudian menguap saat dia mengulurkan tangannya agar retak. Dia kemudian menghela nafas senang dengan sensasi ini. Dia kemudian meletakkan selimutnya ke samping untuk bisa turun dari tempat tidur. Saat dia melakukannya, dia berjalan menuju lemari dan mengeluarkan seragam sekolahnya, dan meletakkannya di atas tempat tidur. Dia kemudian berjalan menuju kamar mandi dan mulai mandi air panas.

"Aku ingin tahu apakah video yang aku posting kemarin sudah ada yang melihat. Hmm aku ragu itu melakukannya" Anak laki-laki itu berbicara saat dia merasakan air panas mengenai wajahnya. Setelah selesai mandi, dia mengambil handuk dan mulai mengeringkan diri. Begitu dia melakukannya, dia membuka pintu kamar mandi dan berjalan kembali ke tempat tidurnya. Sesampainya di sana, dia mengenakan petinju dan mengambil tablet yang ada di atas meja. Dia kemudian berjalan menuju dapur hanya dengan memakai celana boxernya.

Guilty Crown: True KingWhere stories live. Discover now