Begitu banyak manusia yang hidup dengan rahasia kelam di dunia ini.Song recommendation | homesick ~ SOULSTAR
***
Steven marah pada dirinya sendiri. Mengapa dia sangat kesal dan tidak terima saat melihat Ken dan El berdua tadi. Apa yang salah dengan dirinya. Tidak mungkin kan kalau Steven menyukai gadis itu? Mengapa peran Ann sangat berpengaruh di kehidupannya. Ah, kepalanya sangat sakit memikirkan hal ini sejak tadi.
Steven merogoh laci yang terletak di samping tempat tidurnya. Mencoba menemukan barang yang sangat ia butuhkan sekarang. Setelah ini Steven akan mengistirahatkan tubuh. Mata nya sudah tidak kuat menahan kantuk dan rasa sakit di kepalanya semakin menjadi.
BRAAAKKK
Pintu kamarnya di dobrak oleh segerombolan orang berpakaian hitam. Itu adalah orang-orang dari ayahnya. Sial, tidak bisakah mereka membiarkan Steven tenang sebentar saja.
Mereka semua menunduk hormat setelah masuk paksa ke dalam kamarnya "Tuan, kami di perintah untuk membawa anda ke ruang kerja tuan besar" ucap dari salah satu mereka. Lalu memberikan sinyal kepada rekan nya untuk menangkap Steven.
"Haisssh gue bisa jalan sendiri!" decak Steven mencoba melepaskan diri dari orang-orang besar menyebalkan itu.
Pasti tuan Divanes sudah mengetahui kejadian apa yang terjadi di sekolahnya. Dan pria berkuasa itu mengetahui kalau putranya terlibat.
"DIBILANG GUE BISA JALAN SENDIRI!" Teriak Steven, suaranya mengisi ruangan sepi. Melihat majikan nya yang begitu marah akhirnya para bodyguard itu melepaskan Steven membiarkan sang tuan jalan di depan dan mereka mengikuti nya di belakang. Berjaga-jaga seandainya nya si tuan kabur.
Steven mendengus kasar, ia sudah tepat berada di depan ruangan kerja sang ayah. Membenarkan kaos nya yang sempat mengendur sebelum memasuki ruangan menyeramkan itu.
Baru saja Steven menginjakkan kaki nya di dalam ruangan, tinjuan yang terasa menyakitkan di hidungnya mampu membuat Steven terjatuh karena sangat terkejut.
Ah seharusnya ia sudah tidak kaget lagi. Ini bukan untuk yang pertama kali. Tubuh Steven sudah kebal mendapat pukulan dan cambukan dari orang suruhan ayahnya.
Jangan tanyakan bagaimana perasaan nya. Saat pertama kali mendapatkan hukuman seperti ini Steven memang sangat terpukul sampai menangis dan bersujud memohon-mohon di bawah kaki ayahnya untuk di maafkan. Namun semakin sering perlakuan ini ia terima, semakin pula ia merasa terbiasa.
YOU ARE READING
KAMUFLASE
Teen FictionLelaki itu berpikir bahwa kehadiran sang gadis merupakan alasan hidupnya menjadi sempurna. Dia tidak tahu kalau gadis itu lah yang akan menjadi alasan dari kehancuran dunianya. Entah harus menyesal atau merasa beruntung membiarkan gadis itu memasuki...