🌻

2.2K 335 6
                                    




Makan malam siap, setelah Jay dan Jungwon bersama-sama 'berperang ' dengan berbagai macam peralatan Dapur. Tentu dengan diselingi cacian dan umpatan satu sama lain. Terlebih dahulu.

Seperti biasanya, apa bila keduanya berada dalam radius jarak 1m.

Kini semua orang tengah duduk bersama menikmati ?
Tidak! Tepatnya mengamati hidangan yang.. Yeah.. ...

Sedikit berbentuk aneh dan juga berwarna kecoklatan. Seperti telur gulung yang berbentuk segitiga dengan warna sedikit kehitaman.

Jake menatapnya dengan kedua alis yang hampir menyatu "Apa begini bentuk nyata dari telur dadar, Jungwon?"

"Hehe...sedikit gosong, sudah makan saja. Itu enak kok"

Jungwon menyengir.

"Lalu ini apa?" Kali ini Sunoo menatap kepada Jay. Mengangkat satu sepotong Ayam utuh dari dalam panci. Dan menunjukannya kepada semua orang.

"Itu sup Ayam"

Saut Jay dengan nada ragu.

"Uh....sebaiknya kita memesan makan malam dari Resto saja. Aku tidak mau mati karna keracunan"

Heeseung meringis, menatap nanar beberapa hidangan yang sudah tersaji diatas meja.

"Ya..sebaiknya begitu-"

Sunghoon menelan ludahnya kasar, mendorong piring miliknya ketengah meja, yang mana di ikuti oleh yang lainnya. Terkecuali Jay dan Jungwon yang langsung menunjukan ekspresi cemberut mereka.

Huh-

"Jika tau begini, mengapa aku harus berusaha keras mencari tutorial cara memasak di Youtube huh?
Buang kuota saja"..

Jungwon mendengus , dengan bibirnya yang mengerucut lucu.

Jay menoleh, DanTersenyum tipis .

_

"Kemarikan!"

"heh-"

Jungwon berputar cepat, begitu sebuah tangan ter-ulur dari arah belakang tubuhnya, meraih tangan kirinya .

"Apa?"

Nafasnya tercekat, begitu mendapati Jay kini tengah berdiri tepat di hadapannya dan menggengam tangan kirinya erat.

"M-mau apa kau?"

Tanya Jungwon ketus namun sedikit terbata.
Di tariknya cepat tangannya dari genggaman Jay.

Jungwon berbalik dan kembali merapikan semua makanan yang di masaknya tadi dengan Jay dan membuangnya kedalam plastik hitam.

Jay mendengus , di putranya kembali tubuh Jungwon hingga membuat keduanya kembali berhadapan.

"Apa maumu?? Aku sedang tidak ingin bertengkar, Ok?"

Jungwon mendengus. Wajahnya ketara sekali tengah menahan kekesalannya.

Jay tak merespon, tatapan matanya begitu dingin nan tajam menghunus tepat ke arah manik Jungwon.

Yang seketika membuat nyali Jungwon seketika menciut. Tatapan matanya sedikit melembut, menatap Jay.

"Tanganmu terluka" Katanya kembali meraih tanganJungwon  sedikit kasar . Jay meletakkan salep yang sendari tadi dia pegang keatas telapak tangan R
Jungwon.

"Obati luka bakarmu, Dan berhati-hatilah lain kali"

Setelah mengatakan itu dengan mimik  wajahnya yang sendu. Jay berlalu begitu saja.

Jungwon di tempatnya mengerjap pelan. kepalanya menunduk. Menatap salep pemberian Jay dan juga tangan kirinya yang ternyata nampak sedikit memerah.

"Mengapa ?

....

Mengapa kau melakukan ini?

Jay~ya?!!!"

Dan setetes air mata Jungwon mengalir.

Seiringan dengan rematan tangannya di dada kirinya.

Jungwon menghempaskan tubuhnya keatas kursi meja makan kasar.

Dan menangis .



"Aku merindukanmu"















"Aku juga-"


Dan Jay masih disana. Berdiri di balik pilar besar , mendengar dan menyaksikan semuanya.






Mau lanjut? 


Yakin...Musuhan? || JayWon|| ☑️Where stories live. Discover now