TEKA TEKI

28.3K 2K 114
                                    

  Sudah satu hari Rosa berdiam diri di rumah sakit ini dan itu membuat gadis yang tengah berbaring di atas brankar dengan baju pasiennya merasa bosan.

"Ck! Mana Stevy udah pulang lagi"kesal gadis itu mengingat jika tadi Stevy datang menjenguknya tapi tidak lama.

"Aish! Gue bosan bang——

"Ayo masuk!"ucap orang dari balik pintu tersebut dan itu membuat Rosa mengernyitkan dahinya bingung.

Gadis itu terus saja menatap pintu ruangannya dengan bingung.

Ceklek

"Sial!"umpat Rosa dalam hati bahkan sekarang gadis itu tengah menutup matanya.

"Buruan pasang! Mumpung dia lagi tidur"ucap orang itu lagi yang membuat Rosa mengintip wajah mereka dari sela sela bulu matanya.

"Ngapain mereka ke sini?"tanya Rosa dalam hati.

Rosa melihat jika di dalam ruangannya tengah di masuki oleh ke tiga orang lelaki yang memakai pakaian serba hitam tak lupa penutup wajah hingga membuat Rosa tidak bisa mengenali mereka.

Rosa terus saja memperhatikan gerak gerik ketiga orang tersebut dengan mata yang tertutup hingga orang itu mengiranya tertidur.

Gadis yang tengah berbaring di atas brankar itu benar benar tidak mengetahui apa yang di lakukan oleh ketiga orang itu di sudut ruangannya.

"Ah elah! Penasaran banget gue!"kesal Rosa dalam hati sambil terus memperhatikan ketiga orang yang mencurigakan itu.

Sepuluh menit berlalu dan hari pun sudah malam, ketiga lelaki itu nampaknya baru menyelesaikan urusan mereka yang Rosa sendiri tidak tau apa itu.

"Buruan telfon bos besar!"ucap salah satu dari ketiga orang tersebut.

Nampaknya perintah dari orang itu di lakukan temannya karena terbukti sekarang salah satu dari mereka tengah menyimpan ponselnya di telinganya.

"Misi kami telah selesai bos"ucap orang itu ketika panggilannya terhubung dan itu semua tidak luput dari pendengaran dan pandangan Rosa.

"........"

"Ngomong apa sih dia?"batin Rosa sambil berusaha menajamkan indera pendengarannya.

Sambil menatap orang yang tengah menelpon dengan wajah yang serius mendengarkan pembicaraan orang yang ada di seberang sana.

Rosa sama sekali tidak dapat mendengarkan apapun yang di katakan oleh orang di seberang sana.

"Baik!"ucap orang itu lagi dengan tegas.

Setelah panggil terputus, lelaki tadi langsung menatap teman temannya dan kemudian ketiga lelaki itu serempak menatap ke arah brankar Rosa yang masih mempertahankan posisi yang sama.

"Kita pergi dari sini"ucap orang yang menelpon tadi hingga membuat kedua temannya mengangguk paham.

Rosa terus menatap orang orang yang sudah melangkahkan kakinya keluar dari dalam ruangannya itu.

Gadis itu langsung membuka matanya ketika pintu ruangannya kembali tertutup rapat.

Rosa bangun dari baringannya dengan hati hati karena luka yang ada di perutnya belum sembuh total bahkan jahitannya belum mengering dengan sempurna.

Gadis itu mulai turun dari brankarnya dan kemudian ia melangkahkan kakinya mendekati tempat yang ketiga orang tadi datangi.

"Sial! Alat penyadap"ucap sangat pelan Rosa dengan kesal sambil memperhatikan benda kecil yang mereka simpan di atas meja samping Sofa yang ada di ruangan Rosa.

Rosa (End)Where stories live. Discover now