10

1.4K 239 14
                                    

hallo wan-kawan aku kembali

********athy

"tuan putri, burung biru ini milik siapa?". aku melirik nana yang sedang duduk disebrang sofa yang kududuki, omong-omong ini sudah lebih dari 1 minggu setelah kejadian "boneka nana'.

"izekiel yang mengirimnya". nana hanya mengangguk mendengar ucapanku seolah-olah dia sudah menduga jawaban-nya.

"omong-omong tuan putri, bukankah anda ada jadwal bersama putri-putri bangsawan?". setelah membalas surat dari mereka, aku mengundang mereka untuk ke-istana karna berapa kalipun aku minta izin ke-papa pasti tak akan pernah diizin-kan.

"iya, tapi mungkin setelah makan siang nanti, aku akan makan siang dengan ayah dulu!". nana mengangguk dan tersenyum.

"baiklah jika begitu!". kata nana.

"nana kau ingin teh?". nana memiringkan wajahnya, dan mengkerutkan dahinya, sepertinya dia memikirkan jawaban yang tepat untuk-ku.

"emhh, tuan putri bukan-kah teh itu spesial?,,, atau itu teh jenis lain". jenis lain??,,, oh maksudnya teh lippe ya, hahaha manisnya, kurasa dia masih belum mengerti apa arti dari spesial.

"fthhh, nana apa yang kau pahami dari kata spesial?". dia menatapku polos dengan bibir yang mengerucut lucu.

"emhh,,, teh-nya mahal?". aku terkekeh mendengar jawaban-nya, dan lihatlah matanya yang ber-iris perak itu berkedip lucu, kenapa aku malah gemas pada nana sih?, dia ini kadang dewasa, sering'nya sih seperti bocah!,,,,.

"bukan begitu,,, tapi teh ini adalah minuman favoritku dan ayah nana!". dia membulatkan mulut-nya dan mengangguk, aku menyodorkan gelas teh yang berisi teh lippe kepada-nya, dan membuat gestur untuk meminum-nya.

dia meminum teh itu dan sedikit membulatkan mata-nya saat teh itu terminum oleh-nya, aku juga begitu sih saat meminun teh itu pertama kali.

"tu-tuan putri, rasanya seperti.....".

"ada bunga yang mekar dilidahku/ada bunga yang meletup dilidah saya". jawabku dan dia bersama, aku terkekeh, dia hanya menunjukan gigi-nya dan menggaruk lehernya yang aku yakin tidak gatal sama sekali.

"rasanya enak?". dia mengangguk semangat dan meminum teh-nya lagi.

"kau tau nana!".

"tau apa tuan putri?".

"teh ini hanya ada di siodona".

**********nana

"teh ini hanya ada di siodona".

,,,,,,ctas,,,,,,,

Entah kenapa saat mendengar kata siodona kepalaku rasanya mau pecah seakan-akan otak-ku diperas dari dalam.

"Nana,,,, astaga nana!!". Aku masih bisa mendengar suara athy yang memanggilku dengan nada khawatir.

'TUAN GAWAT PASUKAN SIODONA SUDAH SAMPAI DIPERBATASAN DESA!'.

'nak kau tahu.......'

'TUAN PASUKAN PERTAMA DESA TELAH DIHABISI!!'.

'nak berjanjilah...'

'TUAN PARA GADIS DIBAWA PAKSA OLEH MEREKA'.

'lindungi mereka....'.

'TUAN PASUKAN UTAMA TIDAK BISA MENAHAN MEREKA LEBIH LAMA LAGI!'.

'KAKEK PERCAYA PADAMU.....!!'.

Suara-suara itu seakan menggema di-otak'ku aku tak tahu suara siapa itu tapi yang jelas suara-suara itu mengatakan dengan jelas kalau mereka sedang dalam bahaya yang besar.

waktu/ff wmmap/Where stories live. Discover now