Chapter 11

4.6K 364 136
                                    

Jisoo memeluk tubuh Taehyung yang masih di kuasai amarah. Saat ini mereka berada di kamar Jisoo, meninggalkan Jungkook yang masih terluka di ruang TV. Sedikit mengelus lembut punggung bidangnya, hingga Taehyung berhasil meredakan amarah yang hampir saja memuncak. 

"Tae, terimakasih sudah menjagaku. Aku sangat menyayangimu," bisiknya yang membuat Taehyung membalas pelukannya dan mencium lamat puncak kepala kekasihnya.

"Ji, sebaiknya kau pergi dari sini. Ini bukan tempat yang baik untukmu dan juga Junkyu."

"Tapi Tae, bagaimana pun juga Jungkook adalah ayah Junkyu. Aku tak bisa memisahkan mereka, apalagi Jungkook sudah mulai menyayangi Junkyu."

"Baik, aku paham jika tentang Junkyu. Namun, bagaimana denganmu? Sampai kapan akan seperti ini, hmm?"

Wanita itu terdiam tak tahu dengan jawaban dari pertanyaan Taehyung. Sejujurnya Jisoo sudah sangat lelah.

"Ji, kalau kau masih ada perasaan dengan Jungkook, mengapa mau menerima ku? Ini bukan soal Junkyu lagi. Kau juga harus bahagia. Sudah banyak yang kau korbankan. Waktumu, hatimu jangan sampai kau mengorbankan aku untuk bertahan dengannya."

Jisoo menatap mata Taehyung. Tidak, ia tidak ingin mengorbankan apapun lagi untuk Jungkook. Lantas ia keluar kamar menemui Jungkook yang masih tetap disana, namun ia sedikit terkejut ketika Jungkook menangis terduduk dengan ponsel yang masih d tangannya.

"Ji, ibuku meninggal."

***

Jisoo memeluk Jungkook yang masih menangis, mengusap lembut kepalanya. Sambil sesekali menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Jungkook. Seolah lupa dengan pertengkaran hebat yang terjadi di antara mereka. 

Taehyung menatap lurus jalanan yang tak seberapa ramai. Baiklah kali ini ia membiarkan kekasihnya memeluk pria yang masih suaminya itu. Taehyung paham bagaimana perasaan Jungkook saat kehilangan orang yang ia sayangi.

"Tae, Jungkook pingsan."

Taehyung menepikan mobilnya, membiarkan Jungkook berbaring di pangkuan Jisoo.

"Dia sedang shock, nanti akan sadar," ucapnya yang lalu kembali mengemudi.

Menatap Jisoo dari kaca spion di atasnya, masih dengan tangisannya dan mengelus puncak kepala Jungkook. 

Jungkook tersadar saat Taehyung menghentikan mobilnya di halaman rumahnya, di Busan. 

"Bangunlah, temui ibumu," ujar Taehyung yang lalu membawa Jungkook pada peti coklat dengan foto sang ibu disana. Ia bersimpuh kembali menangis, Jisoo lalu menghampiri menepuk pundaknya, "sudah, Jung."

Saat acara kremasi selesai, mereka kembali ke kediaman Jungkook. Taehyung terlihat canggung dengan beberapa orang yang melihatnya saat Junkyu memanggilnya. Disini memang hanya tersisa keluarga besar Jungkook dan kedua orang tua Jisoo. Junkyu belari ke arahnya lalu memeluknya.

"Siapa dia, Kyu?" Tanya ibu Jisoo.

"Teman Bunda, Nek."
Lalu kemudian datanglah Jisoo menarik lengan Taehyung.

"Tae, terimakasih sudah mengantarkan ku dan Jungkook kesini, dan maafkan aku mungkin membuatmu merasa tidak nyaman dengan situasi ini."

Taehyung terkekeh dan mengecup pipi kekasihnya, " aku tidak apa, Ji."

Tanpa mereka sadari Jungkook melihatnya dari kejauhan.

***

Jungkook merebahkan dirinya pada ranjang milik Rose. Kekasihnya itu masih belum pulang. Semenjak kepergian sang ibu, Jungkook berubah menjadi pribadi yang lebih diam. Berbeda jika bersama Junkyu. Baru Jungkook sadari ia semakin menyayangi Junkyu. Entah mengapa jika melihat Junkyu, seolah bisa menghapus semua beban dalam hidupnya. Menyesal rasanya mengapa baru sekarang? Mengapa dulu ia begitu membenci putra kesayangannya itu? Ingin rasanya memutar waktu kembali pada saat Junkyu berada di dalam kandungan Jisoo. Merawatnya dengan baik dan melihatnya pertama kali lahir di dunia. Andaikan Jungkook seperti itu, sudah pasti hubungannya dan Jisoo tidak serumit saat ini.

Nothing Like Us (✓)Where stories live. Discover now