Chp-66

316 19 3
                                    

Hannah telah sampai di rumah sakit dan dia memasuki rumah sakit dengan tergesa-gesa. Dia sangat khawatir dengan keadaan Kanaya.

Sementara Rayyen dan Anindita, mereka sudah pulang 1 jam yang lalu.

"Gimana keadaan Kanaya?" Tanya Hannah ketika dia sudah sampai di depan ruang ICU

"Kanaya kritis Tante dan kita gak tau seberapa kuat dia bertahan" Kata Kyra

Perasaan Hannah sangat hancur mendengar perkataan Kyra soal keadaan Kanaya. Dia tidak sanggup kehilangan Kanaya yang sudah dianggapnya seperti putrinya sendiri.

"Kita berdoa saja semoga Kanaya bisa selamat" Kata Marvelo

"Oh ya, Tante Elang gak ikut sama Tante kesini?" Tanya Kyra

"Tante udah ajak dia tapi dia gak mau kesini" Kata Hannah

"Sekarang dia ada dimana, Tante?" Tanya Louli

"Dia ada dirumah tapi dia lagi sama Velyn" Kata Hannah

"Kurang ajar" Geram Louli

Sedangkan Radeon berusaha untuk menenangkan Louli yang sudah tampak emosi.

Tak lama kemudian Reyhan dan Vania datang menghampiri mereka dengan wajah yang lesu dan sendu.

"Gimana, Mom, Dad apa kata Dokter? Kanaya pasti bisa sembuh kan?" Kata Louli

"Uncle, Aunty ayo jawab, Kanaya bisa sembuh kan?" Tanya Marvelo

"Kata Dokter Kanaya akan bisa sembuh jika dia melakukan Transplantasi sum-sum tulang belakang jadi kita harus mencari pendonor yang cocok untuk Kanaya" Kata Vania

"Ya sudah segera lakukan itu untuk Kanaya, Aunty" Kata Marvelo

"Tapi kata Dokter untuk melakukan semua itu kita harus pergi ke Jerman atau singapura karena disana alatnya lebih lengkap dan kita akan lebih cepat menemukan pendonor yang cocok untuk Kanaya" Kata Reyhan

"Jadi maksud, Om Kanaya harus dibawa ke Jerman atau Singapura untuk melakukan Transplantasi sum-sum tulang belakang itu?" Tanya Kyra

"Iya, maka dari itu kami akan pergi ke Jerman demi kesembuhan Kanaya" Kata Reyhan

"Uncle dan Aunty tidak usah khawatir nanti aku akan ke Jerman untuk mengurus semuanya karena aku punya teman dokter disana, dia pasti akan membantu kita" Kata Marvelo

"Makasih ya, Velo kamu udah mau bantu kami" Kata Vania

"Sama-sama, Aunty lagipula ini demi kesembuhan Kanaya, adik kesayangan aku" Kata Marvelo

Mereka semua hanya dapat melihat Kanaya dari luar saja. Gadis itu sedang berbaring lemah dengan beberapa selang yang melekat ditubuhnya. Mesin EKG terus berbunyi dengan kerasnya. Mereka berharap mesin itu tidak menampilan garis lurusnya.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Cool Girl vs Bad boyOnde histórias criam vida. Descubra agora