"Siapa yang nyuruh lo?" tanya Karin melipat tangannya di dada.
Di sebuah ruangan introgasi yang hanya ada 2 kursi berhadapan di halangi 1 meja di tengah-tengahnya, Manik mata Karin terus menatap tajam pria di hadapannya.
"Kalau gue kasih tau apa untungnya buat gue?" ucap pria itu santai.
"Lo dan anak-anak buah lo cuma jadi tahanan 2 tahun di sini"
Pria itu terkekeh "Kalaupun iya gue keluar dari sini ga ada jaminan gue bakal hidup lagi, jadi lebih baik gue tutup mulut dan diam di sini"
Karin terkejut tetapi dengan cepat ia mengubah mimik wajahnya kembali datar "Lo di ancam kalo ngasih tau siapa yang nyuruh?"
Pria itu kembali terkekeh "Ya jelaslah bodoh"
Emosi Karin kembali naik, ia tak terima di katai 'bodoh' tetapi Karin mengatur emosinya untuk tidak terpancing, Karin sadar kalau ia mengintrogasi seorang penjahat dengan cara kasar tidak akan membuahkan hasil.
"Jadi lo ga mau ngasih tau gue? oke" ucap Karin mengangguk-anggukan kepalanya.
Pria di depannya hanya terkekeh tidak berniat untuk menjawab.
"Ahmad Bayu Septian, memiliki istri yang bernama Imah dan 1 anak perempuan yang bernama Laras, tempat tinggal kontrakan yang berlokasi jalan cempaka RT7/RW04 No.21, Gue bisa bikin mereka menderita kalau lo ga ngasih tau siapa yang menyuruh lo untuk membawa Viana Liora ke hadapan bos lo" ucap Karin lantang dan tenang.
Hanya 1 ancaman Karin berhasil membuat Bayu mengeraskan rahangnya dengan wajah memerah menahan amarah, Bayu bangkit dari duduknya sambil menggeprakan meja dengan kuat dan menatap Karin dengan tatapan membunuh.
"Sekali lo nyentuh mereka gue bikin ancur hidup lo bocah gila" teriak bayu menunjuk Karin tepat di depan wajahnya.
Karin hanya memasang ekspresi datar dan tenang, sama sekali tidak terlihat takut dengan ancaman Bayu kepadanya.
Karin menepis tangan Bayu kasar "Gimana lo bisa ngehancurin gue sedangkan lo aja cuma jadi preman bayaran? sedangkan gue? kalau mau bikin keluarga lo menderita dengan 1 detik gue bisa melakukannya" jawab Karin tenang sambil mengayun-ayunkan kakinya anggun.
Bayu tertegun dan membetulkan perkataan Karin, dia hanya seorang preman bayaran yang sekarang tertahan di jeruji besi selama 30 tahun, lantas bagaimana ia bisa menghancurkan hidup Karin.
"Lo mau apa bocah sialan?" ucap Bayu pasrah sambil kembali duduk di bangkunya.
Karin tersenyum penuh kemenangan "Lo hanya harus ngasih tau gue siapa yang nyuruh lo dan gue ga akan nyentuh sedikitpun kulit keluarga lo"
Bayu berfikir sejenak lantas menganggukan kepalanya "Gue akan ngasih tau lo tapi dengan 1 syarat, lo taukan kalau gue keluar dari sini gue ga akan hidup lagi"
Karin mendengus kesal "Apa syaratnya?"
"Gue tau lo orang kaya, gue cuma minta lo suruh seseorang untuk memanipulasi kecelakaan buat seakan akan gue udah meninggal dan lo kasih buktinya ke istri gue, bisa?" ucap Bayu dengan mata sayu menatap Karin.
Karin sedikit iba dengan pria di hadapannya, sejahat-jahatnya Karin dengan musuhnya, dia masih memiliki prasaan walaupun sekecil biji ketumbar.
"Oke gue akan memenuhi permintaan lo, jadi sekarang kasih tau gue siapa yang nyuruh lo, gue udah ga punya banyak waktu ngeladenin pria gila kaya lo" ucap Karin tenang.
Bayu terkekeh pelan "Lo pasti tau gimana keadaan keluarga gue kalau mereka tau gue mati, boleh gue minta satu permintaan lagi? tolong kasih istri gue pekerjaan walaupun jadi pembantu inap di rumah lo gapapa, asal istri dan anak gue mendapatkan tempat tinggal yang layak karna pasti mereka ga akan bisa bayar kontrakan" lirih Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Girl (GxG)
Teen Fiction"Gue tau ga semudah itu untuk ngelupain semua kenangan pahit di hidup lo, ga ada orang yang benar benar lupa, inget itu pasti, tapi yang harus di lakuin itu ikhlas dan bisa ngerelain semua yang udah terjadi, hidup harus terus berjalan Vi jangan stuc...