TIGA

5.9K 189 0
                                    

Bella menghela nafasnya sekali lagi. Ia makan roti dengan tak berselera karena hanya ada dirinya saja di ruang makan saat ini.

Bella masih setia menempelkan ponsel pintar nya di telinga, yang diselipkan di bahu nya. Ia terlalu malas untuk memegang ponsel itu.

"Mama mah, kalo ke pasar gak bilang-bilang. Aku 'kan jadi bingung." Gerutu Bella pada panggilan nya bersama Astrid.

"Maaf, sayang. Mama tadi kelupaan. Mama Desi tadi bilang kalo hari ini Mang Kena gak jual keliling komplek lagi. Jadi Mama Desi ngajak Mama ke pasar." Ujar Astrid.

Bella mengerucutkan bibirnya. "Mama mah. Untungnya aku gak nanya-nanya ke tetangga, kemana Mama pergi."

Bella mendengar Astrid terkekeh di seberang sana. "Jangan dong. Yang ada kamu malah dikerjain sama ibu-ibu komplek. Kaya gak tau aja mereka."

Bella menganggukkan kepala nya. Ibu-ibu komplek Bella itu terlalu mau mengikuti gaya anak muda zaman sekarang. Padahal, anak muda seusianya itu tak melakukan hal lebay yang dilakukan ibu-ibu komplek rumah nya.

"Mama jangan sampe ketularan begitu, ya. Ntar aku malah heran pas ngeliat Mama."

"Ya masa Mama kaya gitu? Gak mungkin dong, Mama nyamain sikap Mama kaya kamu. Gimana tanggapan Papa kamu coba nanti?"

Bella terkekeh. "Papa mah, 'kan oke-oke aja. Papa tuh terlalu enjoy sama Mama."

Astrid terkekeh. "Kamu bisa aja."

"Oh ya, Ma. Aku jajan gimana ini? Mama 'kan belum ngasih aku uang jajan." Tanya Bella.

Bella bangun dari duduk nya, dan meminum susu coklat yang tadi sempat dibuatnya.

"Oh itu. Tenang aja. Mama udah taro di atas kulkas kok uang nya."

Bella tersenyum di sela tegukan nya. Ia menghabiskan susu coklat itu dan segera menaruhnya pada wastafel dan beralih pada kulkasnya.

"Ada 'kan, sayang?"

Bella mengangguk. "Ada, Ma. Makasih eommoni." Kekeh nya.

Astrid terkekeh. "Kamu nih. Pake eommoni segala."

"Biar kaya orang Korea, Ma."

"Yaudah. Mama lanjut belanjanya ya. Kamu jangan lupa cek jendela, kompor, sama air. Takut nya nyala. Nanti pintu kunci, jangan sampe lupa." Perintah Astrid.

Bella tersenyum. "Iya, Ma. Hati-hati ya, Ma."

"Iya, sayang. Kamu juga hati-hati ya."

"Dadah Mama."

"Bye, sayang."

Bella tersenyum melihat layar ponselnya setelah percakapan nya dengan Astrid. Ia segera mengecek jendela dan kompor Sesuai perintah Astrid.

"Udah. Berangkat dah gue."

Bella berjalan keluar rumah, nun langkah terhenti di depan pintu. Kening Bella berkerut melihat mobil biru langit yang saat ini terparkir manis di depan pintu nya. Ia melirik kesana-kemari barangkali ada tetangga nya yang memarkirkan kendaraan nya secara sembarangan.

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя