EMPAT PULUH

2.8K 141 2
                                    

Haihai hallo!! Siapa nih, yang nungguin kabar dari Bella sama Dewa?

Gimana kabar kalian semua? Sehat? Alhamdulillah deh🤗

Buat beberapa dari kalian yang chat aku secara pribadi, maaf banget ya balasnya lama. Bahkan ada yang nggak dibalas. Gue tuh jarang banget buka chat WP gitu, jadi kalo mau tanya, di kolom komentar aja yakk😍

Voment kemaren masih kurang guys😣 please jangan lupa parkirnya ya🌟 biar ratingnya naik terus nih❤️

Happy Reading 💕

––––––––––

"Bella."

Panggilan dari suara bariton itu, menyadarkan Bella dari keterlamunannya ketika ia sedang mengaduk sebuah kopi di pantry dapur.

Gadis itu menoleh, lalu menyunggingkan senyumannya melihat suaminya yang datang mendekat.

Tanpa berbasa-basi, Dewa mendekat lalu memeluk tubuh mungil istrinya dari belakang.

"Tangan kamu gemetaran." Gumam Dewa di bahu gadis itu, saat matanya melihat getaran kecil dari tangan ringkih itu.

Bella menganggukkan kepalanya kecil. "Saya gugup, Pak."

"Soal apa?"

"Sidang saya."

Ya. Hari ini bertepatan dengan hari dimana Bella akan menjalani sidang nya yang sudah ia nantikan itu. Karena hal itu, ia bereaksi seperti ini lantaran tak percaya diri dengan apa yang ia usahakan selama ini.

Dewa menggenggam tangan itu, hingga getarannya pun hilang. "Jangan gugup, jangan panik juga. Sidang kampus itu nggak ada yang bikin takut, kok."

"Tetep aja, Pak. I-Ini menyangkut sama kelulusan saya soalnya."

"Kamu tenang aja. Kamu udah berusaha semampu kamu, kok. Apapun hasilnya nanti, kita terima aja."

Bella menolehkan sedikit kepalanya. "Kalo nggak lul–"

"Sstt! Nggak boleh ngomong kaya gitu. Saya yakin, kamu bisa lulus sidang ini dengan lancar."

Dewa membalikkan tubuh gadis itu, lalu kembali memeluknya. "Sidang bakalan lama, jadi kayanya saya bakalan kangen nungguin kamu."

Tak kuasa Bella menyembunyikan senyumannya. Ia pun membalas pelukan hangat pria itu, seraya menduselkan wajahnya. "Jangan ditungguin, Pak. Kasian mahasiswi yang lain pada nungguin kelasnya Pak Dewa."

Kekehan kecil keluar dari mulut Dewa. Ia berusaha untuk bisa menghilangkan rasa gugup gadis itu, sebelum sidang berlangsung.

Karena, ia tak bisa menghibur gadis itu di kampus nanti. Ia yakin, Bella akan melarangnya untuk sekedar bertemu memberi semangat.

"Yaudah, kalo gitu kita sarapan dulu. Kamu harus fokus buat sidang nanti."

"Iya, Pak."

***

"Inget pesan saya. Jangan gugup, jangan takut, jangan panik. Mungkin kamu ditanya beberapa soalan disana, tapi tenang aja. Kamu udah belajar semampu kamu, jadi percaya diri. Oke?"

Bella menganggukkan kepalanya mendengar dosen pembimbing nya itu. "Baik, Pak. Terimakasih arahannya."

"Sama-sama. Karena masih ada 5 menit lagi, kamu bisa tunggu disini."

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang