Limerence

125 15 0
                                    

Hendery tahu Lucas memang begitu orangnya, menyebalkan dan jahil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hendery tahu Lucas memang begitu orangnya, menyebalkan dan jahil. Lebih lagi kalau sudah tertawa, berisik sekali. Pokoknya bikin senewen. Hendery mana bisa bersantai sambil mendengarkan musik seperti biasa kalau Lucas terus-menerus mengganggu. Ada saja yang diperbuat, tiba-tiba mengirim pesan tidak penting, tiba-tiba minta dicium. Aneh sekali.

Semuanya bermula saat mereka tidak sengaja bertemu di kedai kopi. Pertemuan paling menjengkelkan. Padahal Hendery baru saja mau mengawali kehidupan tenangnya di Korea, memulai kuliah dan lulus dengan nilai baik (kalau bisa). Rencana yang terbilang sederhana. Tapi rencana itu tampaknya terlalu muluk kini. Lucas seakan ada di mana-mana, mengintilinya, menyuruh dia untuk datang ke Rainbow Unicorn Café.

Huh, apa-apaan nama kafe norak itu. Memalukan kalau dipikir-pikir. Seperti tempat nongkrong gadis-gadis alay. Tapi dia tidak mau banyak berkomentar. Salah-salah Lucas berpikir yang tidak-tidak, mengira ia diam-diam peduli. Aslinya tidak sama sekali. Maaf saja ya.

Namun, bukan Lucas Wong namanya kalau tidak menyebalkan. Pagi-pagi sudah bikin kesal, mendadak telepon. Kangen, katanya. Kalau dekat sudah tentu Hendery akan melayangkan tinju penuh cinta ke wajah yang selalu tersenyum menjengkelkan itu. Sampai gigi depannya rontok kalau mampu, biar Lucas tidak bisa sok ganteng lagi di depannya.

Sudah bertahun-tahun berlalu, kau masih saja kaku. Apa aku perlu mengajarimu agar bersikap lemah-lembut, hmm, Dery Sayang?

Tuh, bagaimana tidak menyebalkan. Hendery dibikin melipat wajah, padahal hari masih pagi. Harusnya pagi-pagi begini dia bersemangat (atau begitulah kira-kira, walau mukanya tetap datar seakan berpikir betapa membosankan hidup ini). Hendery memang begitu. Lucas juga begitu. Sudah tahu mudah terpancing, masih saja usil mengganggu. Belum tahu rasanya dilempar sepatu, sih. Dilemparnya ke wajah sampai ada bekasnya.

Balada pagi menjengkelkan rupanya belum tuntas. Hendery berniat tidak membawa ponsel saat kuliah hari ini, dia ogah diganggu. Pokoknya dia pikir ide itu cukup bagus. Paling-paling Lucas mencerocos panjang-lebar di telepon, bertanya ini-itu mengenai ketidak-hadirannya saat Lucas melakukan panggilan atau mengirim pesan.

Tapi mantan kapten tim basket itu ternyata lebih pintar (kadang-kadang).

Tiba-tiba saja sudah ada di depan pintu. Menunggu. Asap rokok mengepul tidak karuan. Hendery semakin jengkel. Kalau boleh membunuh orang, dia pasti sudah membunuh pria itu. Mencabik-cabiknya, apa pun itu asal pria menyebalkan tersebut tak lagi mengganggu hidupnya. Nah, lihatlah betapa menjengkelkan muka Lucas saat ini, menatap datar dengan senyum miring khas. Hendery sudah ancang-ancang kaki andaikata Lucas menyerangnya. Dia mau menendang masa depan pria itu kalau perlu, biar tidak bisa bikin anak orang bunting.

(Walau Hendery tidak mungkin bunting, tapi kemungkinan diperkosa tentu ada).

Huh, kenapa jauh sampai ke sana. Ini 'kan bukan cerita sedih. Jatuhnya malah drama opera sabun yang setiap hari tayang pukul tujuh hingga sepuluh malam itu. Lagi pula mengerikan rasanya kalau kisah pria memperkosa pria dijadikan drama televisi, nanti komunitas ibu-ibu berpikiran lurus akan memprotes, takut anak lelaki mereka terjangkit penyakit humu. Padahal sudah jelas itu bukan penyakit. Kalau benar penyakit, seharusnya Lucas sudah sembuh.

Lucas tidak mengaku, walau dia bilang dia itu Henderyseksual. Konyol sekali jika diingat-ingat. Bilang begitu dengan wajah lempeng. Tidak doyan laki, doyannya cuma sama Hendery. Siapapun pasti ingin muntah saat mendengarnya. Hendery 'kan laki-laki. Pasti mata Lucas mulai rabun. Jelas-jelas minggu lalu dia berhasil meraba anu-nya. Laki-laki 'kan punya anu. Ituloh, pentungan.

Aduh, jangan diingat adegan menjijikkan macam begitu. Untungnya Hendery sempat kabur cantik setelah menjedukkan kepala mereka. Lucas dijamin keliyengan. Pokoknya absurd. Selain menyebalkan dan jahil, Lucas juga ternyata humu mesum. Pegang-pegang adik orang padahal sudah punya adik sendiri (gede pula). Dasar tidak tahu diri. Tidak tahu apa, Hendery diam-diam iri.

"Yo, Sayang. Hari ini pun kau terlihat menggemaskan."

Kaki kanan Hendery mulai terbang, siap-siap mendobrak selangkangan. Namun sialnya berhasil ditangkis. Lucas sepuluh kali lipat lebih menyebalkan daripada kemarin, sumpah. Lebih-lebih pas memegang kakinya. Dipegang-pegang, diraba-raba. Aduh, tolong, siapa yang mau menoyor kepala Lucas sampai terpelanting ke belakang. Nanti dikasih permen kaki gratis deh. Satu biji saja tapi ya.

"Lepaskan kakiku, Luke."

Lucas berlagak berpikir. "Kau sendiri yang menyodorkan kakimu. Mana bisa aku melepaskannya secara cuma-cuma."

"Jangan bercanda!"

Hendery bergerak-gerak brutal. Lama-lama dia bisa jatuh kalau harus menahan beban tubuhnya hanya dengan satu kaki. Lucas memegang lebih kuat.

"Akan kulepaskan, tapi dengan satu syarat."

Hendery ingin meludah. Raut wajahnya semakin kesal saja. Dia tidak terima dilecehkan begini. Apa yang akan dikatakan orangtuanya nanti. Tidak lucu kalau mereka menangis tersedu-sedu karena anak perjaka mereka di-anu humu mesum ini. Apa kabar bokong.

Namun rupanya Lucas tidak menunggu Hendery menjawab. Dengan senyum miring, mantan kapten tim basket itu menunjuk ke arah bibirnya sendiri. Hendery sudah bisa menebak apa yang mau dikatakan Lucas.

"Sun dulu dong."

Tanpa pikir panjang, Hendery langsung mencium bibir Lucas. Iya, mencium bibir. Tapi pakai telapak tangan. Keras dan kencang, sampai mengeluarkan suara geplak nyaring. Akhirnya, untuk kedua kali, Hendery berhasil kabur dari jelmaan singa mesum terkutuk itu. Selamat mencoba lagi di lain hari, Lucas! Tetap semangat, ya! Tertanda, Yuri, si anak bulan.

Selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang