" sudah lah, ayo tidur" ucap naruto bangkit dari kursi.
" tap..i naruto belum makan apapun" ucap hinata menatap naruto khawatir.
" tidak apa, ayo" naruto menggenggam tangan hinata dan membawanya pergi.
...
"lagi?" hinata menatap naruto yang sudah sampai di kamarnya.
" ayo" naruto menarik hinata menuju ranjang, kemudian kedua orang itu berbaring saling berhadapan.
"hinata.." panggil naruto pelan.
"i..ya?"
" aku ingin kuliah di tempat yg sama dengan mu" ucap naruto masih betah menatap wajah cantik hinata.
" benarkah?"
"ya". Angguk naruto.
" oh ya, aku hampir lupa. Besok harus pergi ke sekolah untuk mengambil kelulusan" ucap hinata agak terkejut.
" aku juga hampir lupa" balas naruto sedikit terkejut.
" bagaimana kalau aku tidak mendapatkan beasiswa itu, hanya tiga terbesar dari semua kelas yang mendapatkannya" hinata menundukan kepalanya murung.
" hei, kau pasti mendapatkannya! Aku yakin!" naruto menggenggam hinata erat, mencoba meyakinkan gadis di depannya itu.
" bagaimana dengan sakura? Tenten? Dan shikamaru belum lagi dua kelas yang lainnya" ucap hinata menatap naruto nanar.
" jangan terlalu di pikirkan, kau pasti mendapatkannya" naruto menyentuh pipi hinata pelan dengan senyum nya.
Deg deg deg..
" h...um" hinata mengangguk gugup.
" naruto, lebih baik aku tidur di kamar ku saja" ucap hinata masih gugup.
" kenapa? Aku tidak bau kok, sumpah deh aku sudah mandi" naruto mencoba meyakinkan.
" b..ukan itu naruto, dari awal sebenarnya kita tidak boleh tidur berdua." ucap hinata pelan mendudukan dirinya, diikuti naruto yang ikut mendudukan dirinya dan menatap hinata.
" kenapa? Orang akan tau kalau kau itu.. Hm.. Adik ku, ya adik ku!" ucap naruto menggaruk tengkuknya.
Deg!
Entah kah harus senang atau sedih, hinata menundukan kepalanya dan mengepalkan kedua tangannya.
' ya aku sangat senang karna naruto sudah menganggap ku menjadi adiknya, dan keluarganya. Tapi, ini semua sangat menyakitkan. Semua perhatiannya kini ia lakukan hanya karna ia menganggap diriku adik? Bukan seseorang yang spesial di dirinya? Bodohnya aku! Ini kesalahan ku sendiri karna berharap pada naruto, sadarlah hinata! Sadarlah! Dan kau bukan tipenya naruto!' pikir hinata meneteskan airmatanya tanpa sengaja.
" hinata?! Kau kenapa?" naruto panik.
" tidak apa apa, aku hanya sangat senang karna naruto sudah menganggapku keluarga. Terimakasih.." ucap hinata pelan kemudian beranjak dari kasur naruto.
" kau mau kemana hinata?" naruto menatap hinata penasaran.
" aku ingin beristirahat di kamar ku, selamat malam naruto" hinata menatap naruto sekilas kemudian menutup pintu kamar naruto.
"kenapa ku bilang adik? Jelas jelas dia tidak sedarah dengan ku, lagi pula.. Aku menyukainya.." cicit manuto pelan.
"ahh! Sial! Aku sudah terkena penyakit yang dibilang papa!" naruto berguling guling di atas kasur dengan pemikiranya.
Sedangkan hinata, ia juga sibuk dengan pemikiranya. Namun bedanya, ia hanya meringkuk di balik selimut tebal miliknya.
' Aku terlalu berharap, dasar tidak tahu diri' pikir hinata mencaci dirinya sendiri.

YOU ARE READING
Bad Romance [ End ]
Fanfiction- Bilang saja aku jahat, egois dan posesif. Aku tidak peduli! - Disclaimer ©Masashi Kishimoto #1 naruhina (1/8/21)