Setelah mandi, kini hinata hanya berbaring santai dengan hpnya. Toneri trus mengirimnya pesan soal kejadian tadi.
" hinata." ucap naruto yang tiba tiba masuk.
" naruto... Sebentar" hinata menatap hpnya yang berdering kuat,tanda panggilan masuk.
" ya toneri? Ada apa?"
"eh.. Tidak apa kok"
" serius? Aku mau!"
" hm"
" ah aku senang sekali."
" um, jam 7 pagi"
" sampai jumpa!"
Hinata mematikan panggilannya dengan raut senang.
" kau mau kemana dengan toneri?" tanya naruto penasaran.
" Ada Kedai SoftCake yang baru buka, dia mengajak ku kesana besok." ucap hinata senang.
" tidak ku izinkan" ucap naruto cepat.
" ha? Kenapa?" ucap hinata langsung merubah ekspresinya.
" aku tak suka, kau tak ku izinkan" sela naruto, namun hinata menggeleng pelan dan mendekati naruto.
" apa alasan mu tak mengizinkan ku naruto?" tanya hinata yang sekarang sudah ada di hadapannya.
" aku tak suka dengan toneri"
" sudah ku bilang kan? Dia itu baik! Kenapa kau tak mengizinkannya? Dan aku.. Aku menyukainya!" ucap hinata kesal. Naruto terdiam bisu, pengakuan ya?
Naruto menatap hinata sendu dan membalikan badan nya agar tak menatap hinata.
" begituya, kau menyukai toneri" ucap naruto pelan sambil menundukan kepalanya, hatinya hancur.
" hm, memang kenapa? Itu hak ku bukan menyukai orang?" tanya hinata pelan.
" kau tau hinata..., saat ini aku cemburu. Itu aneh bukan?" gumam naruto pelan membuat hinata terkejut bukan main.
" k..kau cemburu naruto?"
"Aku mencintai mu hinata, bukan sebagai keluarga mu" gumam naruto pelan masih menundukan kepalanya.
" naruto.." gumam hinata perlahan mengeluarkan airmatanya.
" tapi itu semua tak berarti lagi kan? Hehe kau sudah menyukai toneri"
Hinata dengan cepat memeluk pinggang naruto dari belakang dan menempelkan wajah nya di punggung naruto, ah.. Baju naruto jadi basah.
" naruto bodoh!" ucap hinata pelan masih memeluk erat naruto.
" jangan menangis hinata, aku merasa bersalah" naruto melepaskan pelukan hinata dan membalikan dirinya agar menatap hinata. Perlahan ia hapus jejak air mata yang ada di sudut mata wanita bermata bulan itu.
" seharusnya aku tak mengatakan nya ya?" ucap naruto pelan mengusap pipi hinata lembut.
" naruto bodoh! Bodoh! Katakan saja kalau kau suka! Aku bahkan menyukai mu dari kecil! Tapi aku selalu diam dan memendamnya! Aku takut mengatakannya! Dan soal toneri! Aku membual! Waktu itu kau bilang hanya menganggap ku adik mu, dan aku tersadar. Sepertinya aku salah mencintaimu! Kurasa dengan pura pura menyukai toneri masalah cinta ini akan selesai." ucap hinata sambil menangis menatap mata biru milik naruto.
Naruto menatap hinata dalam, mencari kebohongan dari gadis itu. Tapi tak ada.
" kau menyukai ku dari kecil? Hah?! Bukan kah aku dulu begitu jahat padamu?" ucap naruto terkejut.
" aku tak tau, aku tak tau.. "naruto dengan cepat memeluk hinata dalam dekapannya.
" aku mencintai mu hinata, untuk yang dulu maafkan aku" naruto mengusap rambut hinata pelan. Hinata hanya mengangguk menenggelamkan wajahnya di dada naruto.
" kau tau hinata, kurasa dulu aku tak menganggap mu saudara ku. Dan sekarang, aku rasa itu hal yang kuperlukan kini. Aku ingin menjadikan mu milik ku, sebagai seseorang yang kucintai" naruto melonggrakan pelukan nya menatap hinata.
" jadi, kita sekarang apa?" hinata menatap naruto sedikit merona, ah kini naruto sudah merona hebat.
"hm..anu.. Hinata. Kau mau jadi pacarku?" tanya naruto gugup. Hinata tersenyum lembut dan mengcup bibir naruto sekilas.
"hm" naruto mengangguk pelan.
" terimakasih" naruto kembali memeluk tubuh hinata erat.
Perasaan bahagia mereka saling terbagi, cinta adalah sesuatu yang tak bisa di sangkal.
Naruto melonggarkan pelukannya dan menatap hinata sendu.
" hinata, aku ingin dirimu." ucap nya mencium pelan leher hinata yang mulus.
"aku milik mu naruto" ucap hinata pelan.
" jangan berkata begitu, kau tak takut pada ku?" ucap naruto sendu kembali mencium leher hinata pelan.
" kalau bersama naruto, aku tak takut apapun" ucap hinata mengelus perlahan surai naruto.
Dengan cepat naruto mengunci pintu dan menggendong hinata menuju kasur, ia meletakan hinata pelan ke atas kasur dan kemudian menciumnya sensual.
Tangan naruto perlahan masuk ke dalam piyama hinata dan meremas dada hinata kuat.
" aghm..hm.." lidah mereka saling menari di dalam mulut, sedangkan tangan naruto masih sibuk meremas dada hinata dengan adil.
" hah hah naruto.." gumam hinata pelan menatap naruto di atasnya. Kemudian mengalungkan tangannya ke leher naruto.
" kau nakal sekali hinata.." naruto kembali mencium hinata dan perlahan membuka baju hinata. Ia juga melepaskan pakaiannya sambil terus mencium hinata.
Naruto beralih ke leher hinata, mengecup dan membuat beberapa kissmark disana. Dan kemudian beralih pada dada hinata.
"ehm.. Sh.. Naruto.." hinata meremas rambut naruto kuat. Namun naruto masih sibuk dengan kegiatannya.
Naruto menarik celana beserta celana dalam milik hinata dengan perlahan. Ia mengecup bibir hinata pelan kemudian bangkit.
" aku ingin milik mu hinata" ucap nya sendu menatap hinata, hinata mengangguk pelan.
" tunggu sebentar, aku ingin mengambil pengaman di kamarku" naruto mengecup bibir hinata pelan kemudian beranjak pergi. Hinata menarik selimut menutupi dirinya yang merona.
Ia akan memberikan sesuatu yang berharga pada naruto malam ini.
Setelah itu naruto sudah kembali tanpa menggunakan sehelai pakaian pun, ia juga sudah memakai pengaman.
" ke..kenapa kau tutup?" tanya naruto segera beranjak ke atas kasur dan perlahan menarik selimut hinata.
" aku.. Malu" cicit hinata.
Naruto kembali mencium dan melumat bibir hinata sensual sambil memainkan dada hinata gemas.
Ia melepas tautannya dan membuka selimut hinata, kini naruto sudah membuka paha hinata perlahan.
" kau tak perlu malu, aku menyukai semua yang ada pada mu" ucap naruto.
"mesum" hinata menatap samping membuang pandangannya.