DILY 11 - Tanpa sadar, jarak yang mendekatkan kita

8.8K 429 16
                                    

♡♡♡

Pagi ini Rossie memasak dengan penuh semangat. Mungkin efek dari menonton film di bioskop kemarin. Atau karena faktor lain?

"Baunya harum sekali sweety.." Xander tiba di meja makan sambil sibuk mengancingkan lengan kemejanya. Hari ini ia memakai kemeja berwarna merah. Itu karena sudah di siapkan oleh Rossie. Padahal Xander lebih suka memakai pakaian berwarna hitam.

"Tentu saja. Nasi goreng spesial. Restoran bintang lima pun kalah." Ucap Rossie dengan bangganya. Tangannya sibuk memindahkan nasi goreng ke dalam mangkuk.

"Hmm, aku akan bisa menjawabnya setelah mencicipinya." Goda Xander sambil meraih pinggang Rossie mendekat.

"Baiklah baiklah. Kau memang harus mencicipinya. Kurasa perutmu sudah kelaparan." Rossie segera melepaskan diri dari pelukan papa tirinya.

"Mau ayam atau telur?" Tanya Rossie begitu piring Xander sudah terisi nasi goreng buatannya.

"Dua duanya boleh?" Tanya Xander dengan puppy eyes.

"Tentu saja boleh. Kau memang harus mencicipi semuanya agar bisa memberikan penilaian terbaik." Rossie pun mengambilkan ayam goreng bumbu kuning serta telor ceplok.

"Hmm, sweety, benar-benar lezat. Kau memang harus membuat restoranmu sendiri." Puji Xander sambil terus memasukan makanan ke dalam mulutnya. Rossie pun tersenyum manis menanggapinya. Memang itu yang ia inginkan. Agar dia bisa menyibukkan diri.

Meskipun makanan sederhana, tapi karena rasanya yang lezat membuat Xander menambahkan satu centong lagi kedalam piringnya.

"Papa, jangan banyak-banyak. Kau pasti akan mengantuk di kantor nanti!" Tegur Rossie.

"Tapi mulutku tak puas jika hanya satu piring.." rengek Xander seperti anak kecil.

"Terserah. Jika nanti papa mengantuk di kantor, jangan salahkan aku!"

"Baiklah, aku berhenti makan sekarang. Aku juga sudah cukup kenyang."

"Nah itu bagus. Nanti siang aku bisa bawakan makanan ke kantor papa jika mau. Bagaimana?" Tanya Rossie sambil menaruh piring bekas mereka makan ke tempat cucian piring.

"Tentu saja aku tidak menolak."

"Hmm, baiklah. Kau bisa memakai dasimu  lalu bergegas ke kantor. Sudah semakin siang." Kata Rossie sambil mencuci piring bekas mereka makan.

Tiba-tiba, Rossie merasakan perutnya di lingkari lengan kekar. Siapa lagi kalau bukan Xander Ainsley pelakunya.

"Apalagi sih? Kau tau, aku sedang mencuci piring!" Kesal Rossie.

"Kau belum memakaikan dasiku sweety.." ucap Xander tepat di telinga kanan Rossie. Seketika hembusan nafas hangat membuat bulu kuduk Rossie berdiri tegak.

"Ka..u bisa me..makainya sendiri!" Kata Rossie dengan terbata.

"Aku ingin kau yang melakukannya." Xanderpun membalik paksa tubuh Rossie lalu menyerahkan dasinya.

"See.. bayi besar yang manja." Umpat Rossie dengan sengaja.

♡♡♡

"Kau bawa apa?" Tanya Xander sambil berjalan ke arah Rossie yang sedang menata makanan di atas meja sofa.

"Sop iga brokoli, sama gurame bakar."

"Terdengar enak sweety. Aku akan memakannya sekarang." Xander duduk di atas sofa dengan cepat. Dia sudah tidak sabar untuk mencicipi menu makan siangnya.

Daddy, I Love YouWhere stories live. Discover now