8 Tahu Bulat

502 13 0
                                    

Author : makasih buat para readers, aku seneng banget pembacanya udah nyampe 1k. Ya baru segitu udah buat aku seneng kok.. hehe. Walaupun yang vote masih bisa dihitung jari huhu... 😭 yang baca sempetin vote say 😚

Okay lanjut cerita...

Melia sudah selesai bersiap bersama kedua sahabatnya, Nita dan Vania. Yah memang tadi malam Nita dan Vania menginap di rumah Melia. Mulai dari memasak, acara ghibah, juga maraton drakor. Kini mereka tengah duduk mengitari meja makan bersama keluarga Melia.

"Bun... kapan yah aku sama Kimmy bisa makan sama ayah ?" Kata Kim, disela sela sarapannya.

Melia dan yang lain terkejut, mereka diam beberapa saat.
"Ayah masih sibuk sayang, nanti kalo ada waktu kita makan bareng-bareng lagi yah" ucap Melia selembut mungkin.

Jantungnya kini berdegup kencang, sekuat tenaga ia tak mengeluarkan air mata. Sejujurnya ia tak tega untuk membiarkan anak-anaknya diusia sekecil itu tumbuh tanpa sosok ayah. Tapi apa boleh buat, saat itu rasanya sakit sekali. Ketika kita sudah sah menjadi seorang istri juga seorang ibu, masih ada perempuan lain menghampiri suami kita, apalagi suami kita juga sulit untuk menolak.

"Hei anak-anak segitu kangennya yah sama ayah ?" Kata Vania

"Iya tante... malah kita udah lupa kapan terakhir ketemu ayah" kali ini Kimmy yang menjawab

"bocah sayang, gimana kalo kalian punya ayah baru ?" Azka kini yang bicara sambil tersenyum jahil. Ia mencoba mecairkan suasana.

"Emang ayah yang lama kenapa om ? " kata Kim heran
"Bunda punya ayah baru buat kita bun ? Baik gak ? ganteng gak ? Bakal beliin kita mainan kan bun, jalan-jalan, makan bareng"

"Iya makanya doain dong sama Kim sama Kimmy juga, supaya bunda punya ayah baru" kata Nita.

Baik Azka atau yang lainnya tidak menjawab pertanyaan Kim, karna jujur mereka bingung harus menjawab apa.

"Yeyy.... horeee" ucap Kim dan Kimmy senang

"Bunda tenang aja, kita pastiiii bakal doain bunda" Kim dan Kimmy begitu semangat, senyum terbit diwajah mereka. Semua juga ikut tersenyum.

Setelah acara sarapan selesai, Raka bersama Azka pamit ke sekolah. Melia juga pamit bersama sahabatnya untuk mengantar pesanan, juga masuk kuliah tentunya. Hari ini jadwal padat bagi mereka.

Jam kuliah pertama sudah selesai, kelas juga sudah sepi. Tapi mereka bertiga masih betah duduk di kursi mereka, berkumpul bertiga sambil makan dagangan Melia.

Hari ini Melia agak lesu, ia teringat kata-kata anak-anaknya di rumah tadi. Memang sudah saatnya dia move on, ia harus mencari ayah baru untuk anak-anak. Tapi mencari suami dan ayah bagi anak-anaknya tidak mudah.

Tidak bisa mendadak JLEG ada. Karna memang calon suaminya tidak mungkin tukang tahu bulat yang nangkring depan kampus, kalian tau kan tahunya digoreng dadakan 500 san ? apalagi gosipnya tukang tahu bulat itu punya 3 istri. Wihh mengerikan jika Melia jadi istri ke 4 nya.

"Ihh..." Melia merinding sendiri hanyut dalam lamunannya.

"Eh kamu kenapa Mel ? Tiba-tiba merinding" kata Vania

"Aku mikirin apa kata anak-anak tadi pagi. Aku memang harus cari laki baru... " Melia menatap atap, menghela nafas sejenak

"Heem yap betul terussss ?" Kata Nita penasaran

"Nah... barusan aku tuh mikir masa iya aku harus jadi istri ke 4nya tukang tahu bulat depan kampus... ihhh" Melia merinding lagi, membayangkan tubuh tukang tahu bulat, dengan perut buncit, rambut gondrong berantakan, juga kulitnya yang coklat tua akan menyentuh tubuhnya.

"Ihhhh... gak mauuuu" Melia berdiri, memeluk dirinya sendiri, seakan akan hal itu adalah hal yang menakutkan.

Dan lihatlahh respon kedua sahabatnya
"HAHAHAHAHA MEL KAMU NGELAMUN SAMPE SEGITUNYA HAHAHA"

Mereka tertawa puas sekali, air mata mereka menetes. Melia juga agak sebal dirinya ditertawakan oleh ke dua sahabatnya. Tapi melihat mereka tertawa, Melia juga ikut tertawa.

"Kamu nih jangan ngelawak terus, masih pagi ini" kata Vania

"Mending yang adem-adem aja ngelamun nya, bayangin yah tuh dokter gantengg... siapa namanya ? Lupa aku." Kata Nita

"Farrel, Nit" sambung Vania

"Nah yah bayangin Farrel itu udah setengah naked, badanya berotot dengan perut six pack, nyamperin kamu yag baru selesai mandi terus belai belaii wajah kamu, cium kamu lembut. Awww... romantis gak tuh ?" Kata Nita

"Ihh aku aja mau dong sama doi aku digituin ntar udah nikah" kata Vania

"ENGGA" kata Melia tegas

"Loh ko engga si ? Romantis itu Mel, aishh..." kata Nita ia memberenggut kesal

"Ya enggalah, orang engga kejadian kan, gak romantis. Gak seru cuman bayangin doang" Melia tersenyum penuh arti

"Ouh... berarti pengen beneran." Kata Vania

"Okay fiks ntar kita bilangin ke dokter Farrel minta nikahin kamu secepetnya okayy" kata Nita

"Ya gak sekarang lah BAMBANG" Melia agak jengkel juga, sahabatnya ini senang menggodanya

"Itu pak Bambang penjaga sekolah aku waktu smp tau... kasian dia udah tua sekarang pasti" kata Vania, bicaranya memang kadang suka kemana-mana.

"Au ah aku laper mau ke kantin" Melia beranjak dari kursi, melangkah menuju kantin, meninggalkan teman-temannya.

"Ikuttt dong Mel, ayo Vaniaaa... " kata Nita menarik lengan Vania

***

"Kang biasa ya, mie yamin pisah kuah 3 porsi" kata Vania

"Siap neng Vaniaa" kata akang tukang bakso, langganan mereka.

"Mas lemon tea 2, apple tea 1" kata Nita

"Oke mbak..." kata mas-mas nya dengan logat jawa yang medok.

Vania memesan baso, Nita memesan minuman. Melia ?
Dia sedang menundukkan kepalanya, menempatkan kepalanya diatas meja dengan kedua tangan terulur ke depan.

Tak lama Vania dan Nita datang, menghampiri Melia yang masih murung.
"Beib nih mie sama apple tea nya dimakan yah zheyengg" kata Vania mencoba menghibur

Melia mengangkat kepalanya tapi tak merubah ekspresinya.
"Iya iya makasih ya"ucapnya malas

"Mel... masih bete ? Kangen banget sama kak Farrell ?" Lanjut Nita sambil memakan mienya

"Iyaa... " kata Melia dengan puppy eyesnya
"kalo aku udah nikah sama kak Farrel nih ya. Kak Farrel dateng, aku peluk, aku cium, ajakin ena ena, ajakin making love bercinta gituh ahh mantapsss" lanjut Melia percaya diri, dia kini tersenyum diikuti Vania dan Nita

"HALU" kata keduanya kompak sambil cekikikan, Melia memutar bola matanya malas ingin menjawab kalimat sahabatnya itu namun

Tiba-tiba
"Hai Melia..."

"Ahh mantap mantappss" kata Melia kaget dan kedua sahabatnya tertawa terbahak-bahak

"Gak usah desah gitu Mel... Hahaha kan enaena nya juga belom hahaha" kata Nita, wajah Melia sudah seperti kepiting rebus.

"Awas kamu" kata Melia dalam hati
"Kak Farrel sejak kapan disitu ?" Kata Melia mengalihkan pembicaraan, jantungnya kini berpacu cepat

"Dari tadi hehe, boleh gak aku duduk samping kamu ?" Kata Farrel

"Ehh boleh boleh kak" kata Melia agak gugup. Farrel dan Melia duduk berdampingan, didepan mereka ada Vania dan Nita duduk.

Okay gengs... Idenya tiba-tiba ngilang 😫 ini up pake hp doi, karna hp aku masih gitu gitu aja.
Btw...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H semuanya 🥰 mohon maaf lahir batin yah 🙏 , semoga amal ibadah kita dibulan ramadhan kali ini diterima Allah SWT aamiin... 😇

1094 kata
12-05-2021

My Husband Is Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang