Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]

Kedatangan Sean

 Texas, Amerika serikat. Dua orang insan sedang duduk di tepi pantai. Nikmatnya angin sepoi-sepoi menyapa tubuh mereka. Pantai menjadi tempat favorit bagi masyarakat yang penat karena rutinitas.

Panorama yang indah, udara yang segar, tempat yang cantik untuk mencuci mata, dan tempat yang sejuk. Seorang wanita bersandar di dada bidang suaminya. Angin sepoi-sepoi menyapa tubuh mereka. Mata mereka terus saja melihat panorama yang berada di hadapan. Salah satu ciptaan Tuhan yang sangat elok dipandang mata.

 “Pa, entah mengapa naluri Mama mengatakan kalau Tasya masih hidup,” ujar Leona, lalu melihat wajah suaminya.

 Ya, mereka memiliki putri yang menghilang selama 13 tahun. Sebuah tragedi yang membuat mereka kehilangan putri satu-satunya, yaitu Tasya—sang putri masuk jurang.

Jatuhnya sang putri ke jurang membuat luka dalam bagi keluarga besar Garcia. Sebab, pewaris tahta mereka telah pergi dengan status tidak jelas, yaitu mereka tidak tahu apa putri mereka masih hidup, atau sudah mati. Semua orang sudah menganggap kalau putri dari pasangan Leon Garcia dan Leona Lovindri sudah meninggal.

  “Papa juga sama, Ma. Bahkan, semalam Papa mimpi kalau Tasya sedang bermain. Papa melihat putri kita sudah besar,” lirih Leon sambil mengelus rambut hitam istrinya.

 Jika dihitung, mungkin umur Tasya sudah memasuki 20 tahun. Dulu, saat dia jatuh ke jurang, umur gadis itu 7 tahun.

 “Pa, maafkan Mama. Mama sudah tidak bisa lagi memberikan anak lagi. Jika Papa ingin menikah untuk meneruskan keluarga Garcia, Mama ikhlas, kok,” ucap Leona bernada lirih.

 Pernyataan yang menggiurkan, tetapi, Leon sama sekali tidak tertarik. Prinsipnya hanya satu, yaitu menikah sekali seumur hidup.

 “Hust.” Leon menempel jari telunjuknya di bibir sang istri. “Mama gak boleh bicara seperti itu. Papa janji, Papa akan menerima kekurangan, Mama. Tidak memiliki keturunan bukan alasan yang bisa dijadikan alat untuk perpisahan,” ujar Leon.

***

 “Sean,” panggil Leeory.

 “Iya, ada apa, Pak,” sahut  Sean.

 “Bagaimana jika kita keluar saja dari sindikat yang dinaungi oleh, Lucas? Aku lihat, sekarang kediktatorannya tidak seperti dulu lagi. Kita keluar saja. Aku janji, aku akan membuatmu menjadi seorang pemimpin.” Leeory mempengaruhi Sean agar keluar dari sindikat yang sudah mereka bangun selama bertahun-tahun.

 Sean menautkan alisnya. “Maaf, Pak. Saya sangat setia pada, Lucas. Saya tahu, dia pasti memiliki alasan di balik ini semua,” jawab Sean, lalu pergi meninggalkan Leeory.

 Sebenarnya Sean tahu, kalau Leeory tidak suka sama, Lucas. Pria berumur 29 tahun itu sudah sering melihat paruh baya tersebut mempengaruhi mafia lain agar keluar dari sindikat mereka. Akan tetapi, satupun tidak ada yang mau keluar.

'Sial. Lihat saja, aku akan membuat kalian menyesal karena telah menjadikan Lucas sebagai pemimpin,' batin Leeory.

 Di mansion Lucas. Para maid sedang mengerjakan tugas mereka masing-masing. Ada yang mencuci piring, ada yang memasak, membersihkan kolam, memotong bunga agar sejajar, dan masih banyak lagi.

 Usai bergelut dengan suaminya, Sensa langsung keluar kamar. Melawan sang suami tidaklah mudah bagi wanita cantik tersebut. Lucas selalu memiliki seribu cara untuk menaklukkan istrinya. Seperti contoh, tadi dia terus saja menggelitik istri tengilnya, sebab sang istri telah mengatai kalau Lucas, orang sinting.

 Sekarang Sensa sedang berjalan menuju dapur. Ingin sekali dia memasak. Sesampainya di tempat tujuan, tidak ada seorangpun yang mengizinkan wanita cantik itu bekerja. Sebab, Lucas sudah pernah menegaskan kepada para maid jangan membiarkan Sensa bekerja. Jika mereka mengizinkan, mereka akan mendapat hukuman.