Teror

45.9K 2.9K 80
                                    

"Hahahaha!" Galaka tawa seorang pria sudah menggema di ruangan tersebut.

"Ternyata kau sudah memiliki kekasih. Hmmm. Sangat menarik sekali. Aku bisa menjadikan kekasihmu sebagai alat untuk menghancurkanmu, Lucas! Tunggu saja pembalasanku! Aku akan membuatmu hancur seperti debu yang ditiup angin!"

Pria tersebut langsung memasukkan kepala kelinci dan foto Lucas bersama Sensa waktu kencan. Paruh baya tersebut sudah membungkusnya, sehingga berbentuk seperti paket.

Kurir yang berdiri di depan pria tersebut sungguh sangat merinding mendengar galak tawa paruh baya tersebut.

"Hei, kamu. Ini serahkan pada Lucas. Kau mengenal Lucas, 'kan?" Kurir tersebut mengangguk, lalu menerima benda yang diberikan paruh baya itu.

Kurir tersebut langsung keluar dari ruangan yang menurutnya sangat terkutuk. Sekarang ia langsung mengendarai motornya menuju mansion Lucas.

***

"Kamu belum mandi pagi, 'kan?" tanya Lucas. Sensa mengangguk.

"Mandi sana. Pantesan bau ences." Lucas menutup hidungnya sambil tersenyum jahil.

"Masa, sih."

"Iya,"

"Hah!" Sensa langsung berlari ke kamar mandi.

"Napasmu bau jengkol!" teriak Lucas. Sensa menjulurkan lidahnya, lalu menutup pintu.

"Siapa suruh bilang aku bau ences?" gumam Sensa.

Lucas juga bergegas ke kamar mandi sebelah. Sebenarnya pria tersebut ingin mandi bersama istrinya. Namun, sang istri tak kunjung mau.

Beberapa menit kemudian. Sensa dan Lucas sudah selesai dengan ritual mandi. Sebenarnya hari ini, Lucas mau pergi ke kantor. Namun, ia sangat malas. Sebab, badannya masih sangat lelah.

Lebih baik hari ini dia bekerja dari rumah dan memantau kantor lewat CCTV.

Lucas mulai bergelut dengan laptopnya, sedangkan Sensa rebahan dan kepalanya berada di paha Lucas. Seperti biasa Sensa menonton drama kesukaannya, ia menggunakan headset agar suaminya tidak terganggu.

"Tuan."

"Hmmm, kenapa?" tanya Lucas.

"Tuan lihat wajah aku dulu, dong." Sensa memanyunkan bibirnya.

"Ada apa? Kamu gak lihat kalau aku sedang bekerja, hmmm?" Lucas mengalah, ia langsung melihat wajah istrinya.

"Coba tahan napas minimal satu jam. Dan lihat apa yang akan terjadi," ucap Sensa sambil cengar-cengir. Melihat perubahan wajah suaminya, ia langsung panik.

"Hehehehe ... Jangan marah, akukan cuman bercanda. Hmmm, cup, cup, cup ... Suami gantengku ini." Sensa tersenyum kecut, sambil mencubit pipi suaminya. Lucas tersenyum tipis melihat ulah istrinya. Suasana hati pria tersebut semakin membaik. Sebenarnya Lucas tidak marah, hanya saja wajahnya memang seperti itu. Terlihat garang plus arogan.

***

"Paket!" ucap seorang dari balik pagar.

Satpam langsung bergegas untuk membuka pagar.

"Lucas Glenn Jmess?"

"Ya, ini rumahnya," jawab satpam.

"Ini ada paket." Setelah memberikan paket, kurir tersebut langsung pergi. Pria berbaju putih menautkan alisnya.

Satpam merasa ada yang aneh, ditambah lagi tidak ada nama dari pengirim paket. Tanpa membuang-buang waktu lagi, pria berpakaian putih langsung masuk ke dalam rumah.

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang