Chapter 25

8K 832 129
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

3 hari setelah kejadian itu,Mew seakan menghilang dari kehidupan Gulf.Tak ada lagi Mew yang menjemputnya untuk berjalan jalan,tak ada lagi Mew yang bermain dengan Sean,tak ada lagi Mew yang selalu mengusap kepalanya.Hampir seminggu ini Mew benar benar hilang dari pandangan Gulf,bahkan pria itu sama sekali tidak mengirimkan pesan apapun pada Gulf

Pikiran Gulf seminggu ini pun dipenuhi pertanyaan tentang, "Phi Mew kemana? Dia kok engga datang datang ke rumah?" Begitu saja pertanyaan nya setiap hari yang sering ia lontarkan pada Zee.Sampai sampai Zee berteriak frustasi karena setiap pagi ia akan disuguhi pertanyaan tentang Mew oleh Gulf dan juga Sean

"Mew kerja astaga pusing gue.Lagian pas ada juga Lo bodo amat kan?Pas engga ada ditanyain mulu"

Jawaban Zee satu hari itu membuat Gulf tersadar

Selama ini dia banyak menggantung Mew?

Mengecewakan pria itu juga

Tapi Mew bahkan sama sekali tidak pernah marah pada dirinya

Dahulu...Mew itu sumber luka Gulf, sekarang... tetap menjadi sumber luka Gulf,namun bedanya kali ini Gulf yang membuat luka itu sendiri.Luka di hatinya,dan juga di hati Mew

Gulf memandangi langit yang cerah pagi itu,matanya melirik ke arah matahari.Teringat bagaimana Mew dengan sabarnya menunggunya 7 tahun walaupun penantiannya bahkan tak pasti kedatangannya, bagaimana Mew yang berjuang kembali mendapat maaf darinya dan keluarganya,bagaimana Mew berjuang mengambil hatinya kembali dan juga keluarganya,ditambah bagaimana sabarnya Mew menunggu dirinya yang masih mengulur waktu entah mengapa alasannya

Bukankah dirinya terlalu kejam?

"Phi Mew jangan cape dulu ya,aku-aku hiks aku bingung"

Gulf mengusap air matanya kasar, "Aku masih takut,aku engga tau apa yang aku takutin Phi,tapi aku takut" monolognya.Gulf mengangkat kedua kakinya kemudian menelungkupkan kepalanya pada lipatan kakinya dan menangis terisak di pagi itu

Zee yang memperhatikan Gulf sedari tadi hanya menghembuskan nafasnya kasar.Ia masuk dengan perlahan kemudian mengelus kepala Gulf sayang,mengerti kegundahan hati sepupunya itu

Gulf mendongak,menatap Zee dengan mata sembabnya, "Zee...hiks"  Zee tersenyum hangat sembari mengulurkan kedua tangannya,dengan cepat Gulf memeluk pria itu.Pada akhirnya,kapanpun Gulf tengah bersedih,sosok Zee akan selalu ada untuk Gulf,sebagai penyemangat terbaiknya

"Sstt udah na..." Zee mengelus kepala Gulf yang bersandar pada pundaknya

"Dengerin gue Gulf,Lo engga bisa ngikat 2 orang bersamaan di satu waktu,ngerti kan? Lo secara engga langsung ngebuat Mew sama Max bingung sama sikap Lo yang kaya gini.Jangan jauh jauh aja,contohnya Mew dulu,dia emang nganggap Art sahabatnya,tapi apa yang dia dapet? Dia kehilangan Lo.Dia ngecewain Lo,dia nyakitin Lo..."

"Sama kaya sekarang,mungkin ini balasan buat Mew dulu karena udah nyakitin Lo.Tapi Lo yang sekarang malah kaya Mew dulu,Lo emang nganggep Max kakak Lo sendiri,tapi Lo juga sadar gak sadar nyakitin Mew,ngecewain Mew juga.Apa yang Lo raguin Gulf gue tanya sekarang,apa dengan cara dia nunggu Lo selama 7 tahun engga cukup buat Lo?"  Tanya Zee.Gulf tidak menjawab,entah merasa tertampar atau bagaimana,tapi keheningan mulai menyelimuti mereka selama beberapa detik

"Zee,apa yang bikin Lo bisa langsung percaya gitu aja sama Phi Mew?" Tanya Gulf setelahnya

"Gue liat gimana dia nunggu Lo Gulf,gue liat gimana hancurnya dia pas dikabarin kalo Lo udah engga ada...gue liat gimana dia nangis tiap lagi sendirian di ruangannya sambil merhatiin foto Lo doang,gue liat Gulf...gue saksi dimana Mew dapet balasannya,gue yang tau.Itu yang buat gue percaya sama dia"

Gulf To Be Happy 2 [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang