vii . kue cokelat

645 141 10
                                    

"..kondisinya kian membaik. pasien di perbolehkan untuk menjalani proses rawat jalan."

sunoo berjalan dengan penuh rasa bahagia menuju rumah kediaman keluarga park. pagi tadi, sebelum dirinya berangkat menuju sekolah dasar, ia tanpa sengaja mendengar obrolan antara sang dokter dengan tuan park yang sekarang telah menjadi ayahnya.

sunoo benar-benar merasa jikalau doa yang selalu ia rapalkan setiap malam di dengar oleh tuhan. kaki kecilnya berlari kecil menghampiri sunghoon yang kini terduduk di atas kursi roda dengan sebuah nampan di pahanya.

"..kak sunghoon sudah boleh pulang sekarang! selamat!"

sebuah senyuman terukir pada wajah pucat pasi milik sunghoon. tangannya terulur untuk membantu sang kakak memakan makan siangnya. kondisi sunghoon yang semakin membaik rupanya sangat berpengaruh pada nafsu makan sang kakak.

sebagai bukti, nampan yang sebelumnya berisi semangkuk sup serta ayam dan beberapa lauk lainnya berhasil habis dalam beberapa menit.

sunoo membawa sunghoon menuju taman depan rumah sakit yang sunoo tau, ini merupakan tempat kesukaan sunghoon. keduanya berhenti tepat di samping sebuah ayunan. sunoo dengan telaten membantu sunghoon untuk duduk di atas kursi ayunan dan setelahnya, ia mendudukan dirinya di samping sang kakak.

"kak sunghoon senang?"

sunghoon mengangguk antusias. sunoo menggerakan kakinya kedepan dan kebelakang hingga membuat ayunan tersebut bergerak mengikuti alunan kaki sunoo.

"kalau kak sunghoon senang, sunoo juga senang! sunoo suka setiap kali lihat kak sunghoon senyum. jangan sampai senyuman ini luntur lagi, ya?"

"akan kakak usahakan. tapi untuk saat ini, kak sunghoon gak bisa janji sama sunoo."

sunoo memasang senyumannya seolah mengisyaratkan jikalau dirinya tidak masalah dengan sunghoon yang tidak dapat berjanji padanya. ayunan tersebut bergerak tidak terlalu cepat, mengingat kondisi sunghoon yang masih belum terlalu pulih.

tangannya bergerak meraih kotak kue yang semalam ia beli untuk sunghoon. ayunan tersebut berhenti bergerak, sunoo menggangi posisinya menjadi menghadap kearah sang kakak.

"kak sunghoon suka cokelat, kan? ibu bilang dulu kak sunghoon selalu minta ibu untuk beli kue cokelat sehabis ibu pulang bekerja. karena hari ini ibu dan ayah sibuk, jadi sunoo yang beli kue cokelat untuk kakak!"

"ish, kamu ini! sejak kapan ibu cerita semua tentang kakak sama kamu?"

sunoo tertawa pelan sembari menyuapi sunghoon se-sendok kecil kue cokelat.

"sejak.. kapan, ya? sunoo lupa. yang penting sunoo tau semua tentang kakak! dulu bundanya sunoo pernah bilang, katanya kalau sepasang saudara itu harus bisa ngerti satu sama lain. jadi, sunoo minta sama bunda untuk ceritain tentang kak sunghoon ke sunoo. kakak gak masalah kan kalau sunoo tau semua tentang kakak?"

lagi-lagi sunghoon hanya mengangguk. membiarkan poninya bergerak lucu dengan pipi tirusnya yang mengembung karena kue cokelat.

bersambung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

bersambung..

ps. SPOILER!! draf pahit udah tamat uyeah. ayo siapin diri sebelum chap akhir aku publish

tenang kok, di akhir sunghoonnya bahagia :) kalian percaya kan sama aku? harus dong

pahitWhere stories live. Discover now