CHAPTER 12 : Kerjakan Tugasmu

49 6 0
                                    

Saat yang sudah kutunggu, saat untuk mengerjakan tugas. Aku di dalam asrama malam ini. Duduk di meja belajar dan memegang helm virtual, aku hendak mengenakan nya.

Akan ku selesaikan beberapa lantai malam ini. Kira-kira level tiga kuat sampai lantai berapa ya...

Aku mengenakan helm itu, pandangan menjadi gelap. Tak lama kemudian, suara denting air yang menetes dari langit-langit gua terdengar. Karena gua tidak memiliki penerangan, aku menggunakan skill sensor gelap. Pemandangannya menjadi inframerah.

Dinding gua yang berbatu terlihat merah, ada beberapa semut kecil melintasi dinding dan warnanya juga merah. Selama ada skill ini aku bisa melihat meski di kegelapan yang gelam sekalipun.

"Maju sini chimera!!!" Teriakku hingga bergema di dalam gua. Sambil berteriak aku mengeluarkan skill aura gelap untuk menarik perhatian mereka. Hasilnya, pemandangan inframerah dinding gua dipenuhi makhluk kecil yang berjalan dengan kaki lentiknya. Mereka adalah semut Chimera.

Ujung kepala bawah mereka memiliki capit tajam dan meneteskan racun meski sedikit. Tapi, aku tidak tahu efek apa dari tetesan racun itu.

Mereka semakin dekat, jumlahnya semakin banyak mengerubungi dinding gua dengan kaki lentik. Bulu kuduk ku merinding, gemetar dan jantung berdetak kencang ketika melihat semut sebanyak itu. Orang yang memiliki rasa phobia terhadap ini pasti tidak akan tahan.

Untungnya, aku punya skill untuk melakukan genosida. Jumlah kalian banyak? Skill ini akan cocok untuk membunuh kalian sekaligus.

"Asap hitam!!!" Aku berteriak sekali lagi hingga suara bergema di dalam gua. Di sekeliling tempatku berdiri, partikel asap tumbuh. Semakin besar dan menyebar, lalu tampak meledak dan memenuhi ruang gua.

Asap hitam memiliki kandungan racun yang dapat memberikan efek korosif pada yang terkena. Tentu saja efek korosif itu tidak akan berpengaruh pada diriku.

Tidak hanya itu, aku bisa memodifikasi skill ini. Dengan skill asap hitam, aku bisa mengubah wujud diriku menjadi asap hitam. Dalam wujud asap, aku immune 100% pada damage apapun dan serangan apapun. Tapi, modifikasi seperti itu bisa kudapatkan di level lima. Butuh dua level lagi sampai bisa mendapatkan sub-skill seperti itu.

WUSSHH....

Asap gelap memenuhi ruang gua dan membuat sekelompok semut Chimera berjatuhan dari dinding gua. Meski asap menutupi penglihatan, inframerah bisa menembusnya.

"Sepertinya aku sukses melakukan genosida... Sekarang tinggal mencari jalan untuk pergi ke lantai selanjutnya."

Mendekati dinding gua yang kasar dan lembab, aku menyentuhnya dengan telapak tangan. Sensor gelap tidak terbatas hanya dengan penglihatan. Aku juga bisa menggunakan indra perasa dan malah menjadi 100× lebih tajam dari perasa normal.

Aku menyentuh dinding gua, merasakan keberadaan ruang lain, tingkat keasaman, dan air. Bahkan bagian yang kopong dari dinding gua juga bisa terasa. Sekitar satu menit aku fokus merasakan dinding, akhirnya aku menemukan jalur untuk pergi ke lantai selanjutnya. Ini masih lebih baik. Saat skill sensor gelap masih level satu, butuh lima menit untuk merasakan gua seperti ini.

"Ketemu!"

_______________________________________

Di ujung gua, sedikit menanjak ke atas, itu adalah lubang. Lubang besar dan bercahaya oranye, hawa panas terasa sampai sini. Jika itu adalah permukaan, maka lantai selanjutnya apa? Kemungkinan yang paling benar adalah lantai panas yang penuh dengan lava gunung berapi. Warna oranye juga menjelaskannya.

Setidaknya aku berhasil pergi dari lantai satu. Jika aku log-out pun hasilnya akan tersimpan. Setidaknya lagi, aku sudah menyelesaikan 1/7 tugas pertama. Dengan tenggat pengumpulan yang masih seminggu, aku tidak akan terlambat.

DREAMER (Volume 1) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora