Part 11

195 18 0
                                    

Sepi dan sunyi, Allana rasa itu adalah teman yang pas baginya hari ini. Saat Logan pergi bekerja seperti biasanya, maka ia akan kesepian di rumah, tidak ada satu orangpun yang menemaninya. Karena Logan sudah membaik, pria itu mulai masuk kerja tadi pagi. Dan anehnya, pria itu kembali perhatian pada Allana seperti awal mereka menikah dan memperlakukan Allana layaknya wanita yang dia cintai. Allana jelas hampir luluh, namun ia dengan cepat mengingatkan pada dirinya sendiri untuk tidak lagi termakan akan perhatian Logan. Allana hanya tidak ingin pria itu mengatakan sesuatu yang menyakitinya. Allana tetap akan memperlakukan Logan seperti suami pada umumnya namun, ia jelas harus menjaga jarak dari Logan, demi hatinya.

Allana tidak ingin semakin jatuh cinta pada pria itu.

Ia takut patah hati saat kembarannya kembali.

"Membosankan!" Allana mendengkus kesal, segera beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Lebih baik ia pergi ke mal untuk sekedar mencuci mata atau membeli beberapa blus baru untuknya.

****

Allana sedang memilih beberapa blus baru di salah satu butik ternama di mal tersebut ketika ponsel yang ada di tas kecilnya berbunyi. Wanita itu pun mengambil ponsel dan mengerutkan dahi saat melihat nama Logan di layar. Tidak biasanya pria itu menelponnya seperti ini.

Allana berdaham sebelum mengangkat panggilan itu.

"Ya, Logan, ada apa?"

"Kau sedang apa?"

"Aku sedang berada di mal sekarang."

"APA? Kenapa kau tidak memberitahuku. Kau seharusnya menelponku sebelum pergi."

Allana menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Suara keras Logan sedikit mengganggu pendengarannya. Lagi pula apa salahnya pergi tanpa pamit? Logan juga seperti itu dulu. Lalu, mengapa sekarang Allana harus izin dulu padanya? Allana mendengkus kesal.

"Oke, maaf. Lain kali aku akan bilang padamu lebih dulu." Mengalah adalah jalan terbaik menurut Allana. Ia hanya tidak ingin membuat masalah kecil seperti ini menjadi besar dan berdampak buruk baginya.

Terdengar suara dengusan di seberang sana. Allana tahu bahwa pria itu kesal padanya.

"Sekarang kau masih di sana?"

"Ya, kenapa?"

"Kau membeli apa?"

"Hanya beberapa baju baru untukku. Setelah itu aku akan pulang."

"Baiklah, saat sampai di rumah jangan lupa kabari aku."

Allana cemberut. "Baiklah Tuan Logan yang terhormat."

Logan tertawa, tiba-tiba ide jail muncul di kepalanya. Pria itu menyeringai lebar.

"Oh ya, Allana, boleh titip belikan sesuatu untukku?"

"Apa itu?" Tanya Allana bingung.

"Tolong beli dua atau tiga lingerie. Aku mau kau memakainya malam ini untuk--"

"Yak, dasar otak mesum!!!" Teriak Allana kesal dan mendengar tawa keras Logan ketika ia menutup telpon itu.

Sebuah senyuman kecil terbit di bibirnya. Tawa Logan adalah hiburan baginya.

Pengganti (Tamat) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang