Part 15

130 13 3
                                    

Siang itu Logan dan Allana sampai di rumah mereka. Sejujurnya Allana masih ingin menginap di rumah orangtuanya tapi Logan meminta Allana untuk pulang saja. Allana tidak menolak, sebab Logan memohon padanya dan minta maaf atas apa yang sudah pria itu perbuat padanya. Logan juga ingin memulai lembaran baru bersama Allana. Pria itu juga akan membuktikan bahwa dia akan sungguh-sungguh bersama Allana dan mencoba mencintai wanita itu.

"Aku masuk kamar dulu." Allana berbalik ke arah kamarnya tapi tangan Logan dengan cepat menahannya.

"Mulai saat ini kau tidur di kamarku, Allana. Tidak ada pisah kamar lagi. Aku ingin tidur bersamamu." Logan mendekat pada Allana. "Aku juga merindukan pelukan hangatmu." Ia tersenyum nakal hingga membuat wajah Allana memerah malu.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian. Dan semua pakaianmu harus dipindahkan ke kamarku. Tidak ada bantahan!"

Allana mengerucutkan bibir, sedikit mengentakkan kakinya dan masuk ke kamar Logan. Sedangkan Logan hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum. Kenapa Allana terlihat sangat lucu saat kesal begitu?

Logan lalu teringat foto yang ia ambil di rumah Allana pagi tadi. Ia pun bergegas ke ruang kerjanya dan membuka laci meja kerja.

Logan membalikkan buku-buku di dalam laci dan mendapati apa yang ia cari.

Tubuhnya menegang saat melihat foto yang ia temukan dan mencocokannya dengan foto yang ia ambil di rumah Allana.

"Jadi, wanita yang ada di foto ini adalah Allana? Dan Allana adalah cinta pertamaku?" Ucap Logan bergetar, masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Kemudian bayang-bayang beberapa tahun lalu berkelebat di benaknya.

****

Logan mencari Danzel dan Andrian. Dua temannya itu mengatakan bahwa mereka berada di taman kampus dan Logan pergi ke sana untuk mencari mereka. Namun, langkah Logan terhenti saat melihat seorang wanita tengah duduk di kursi taman, sembari menatap langit dan tersenyum. Tepat di depan wanita itu, berdiri wanita yang agak pendek, sedang mengarahkan kamera ponsel ke arah wanita tersebut. Mungkin itu adalah teman wanita itu, pikir Logan.

Di saat itu juga Logan terpana, senyum manis itu memikatnya. Logan memegang dadanya, jantungnya berdetak kencang saat menatap wanita itu. Senyum yang menenangkan milik wanita itu membuat ia tidak bisa mengalihkan tatapannya.

Selama beberapa menit Logan hanya diam sembari menatap wanita itu sampai seseorang melewatinya dan secara cepat Logan menghentikannya.

"Boleh aku bertanya padamu?"

Pria yang berdiri di depan Logan mengerutkan dahinya sebelum mengangguk.

"Ada apa?"

Logan menunjuk ke arah wanita tadi dan berucap. "Apa kau mengenal wanita di sana."

Pria di depan Logan ikut menatap wanita itu dan menganggukkan kepalanya.

"Itu Allany, dia satu kelas denganku."

"Benarkah?"

"Yeah!"

"Oke, terima kasih."

Pria itu pun berlalu, meninggalkan Logan yang tersenyum merekah sambil masih menatap wanita di bangku taman.

"Aku akan menjadikanmu kekasihku Allany, karena kau sudah membuat seorang Logan jatuh cinta untuk pertama kalinya."

Logan mengambil ponselnya dan memotret wanita itu sebelum ia pergi dari sana dengan senyum bahagia yang terpancar nyata di bibirnya.

****

Pengganti (Tamat) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang