Part 4

256 13 3
                                    

Entah apa yang terjadi pada Logan. Ia merasa marah dan kesal ketika mengetahui bahwa Andrian menyukai Allana. Padahal selama ini ia tidaklah dekat dengan wanita itu, bahkan walau Allana adalah adik dari istrinya. Wanita itu sangat pendiam dan tertutup serta sulit untuk didekati. Yang Logan tahu Allana juga tidak pintar dalam bersosialisasi. Wanita itu cenderung memilih menyendiri ketika hadir dalam sebuah pesta apa pun itu. Logan ingat, satu tahun yang lalu ketika perayaan hari ulang tahunnya, Allana malah menjauhi orang-orang yang ada disekitarnya, dan memilih duduk di sudut ruangan hingga Andrian muncul di hadapan wanita itu dan menyodorkan tangan untuk berkenalan dengan Allana. Dan Logan baru mengetahui bahwa Andrian sudah jatuh cinta pada Allana semenjak pesta ulang tahunnya dulu.

Mungkin penyebab Logan tidak menyetujui Andrian mendekati Allana karena ia tahu bagaimana kehidupan temannya itu. Andrian adalah pria playboy dan Logan tidak ingin Allana termakan rayuan Andrian dan membuatnya patah hati di kemudian hari. Logan hanya ingin melindungi adik dari istrinya. Ia tidak ingin Allany kecewa padanya sebab telah mengenalkan Allana pada Andrian.

Logan yakin Andrian pasti heran mengapa ia menolak keras saat temannya itu ingin mendekati Allana. Yang jelas ia tidak akan pernah mengizinkan Andrian mendekati Allana.

__________

Tepat pukul lima sore, Logan segera merapikan mejanya dan bersiap pulang. Ia ingin meminta izin pada Allany untuk pergi ke party temannya di klub.

Logan tersenyum ketika mobilnya sudah berhenti di depan rumahnya. Setelah keluar dari mobil Logan hampir berlari memasuki rumah. Entah kenapa dengan dirinya hari ini. Tapi yang jelas ia begitu tidak sabar untuk bertemu dengan istri tercintanya.

"Hai, sayang!" Sapaan Logan mengalihkan Allana dari TV di depannya. Wanita itu menatap Logan seraya tersenyum manis.

Logan menghampiri Allana dan memberi kecupan di dahi dan bibirnya. "Aku merindukanmu."

"Serius? Kita bahkan baru berpisah beberapa jam saja hari ini." Allana terkikik geli sembari melepas jas dan dasi Logan.

"Sejujurnya aku tidak bisa berpisah darimu, bahkan hanya dalam 1 detik saja."

"Gombal!!" Allana memukul pelan dada Logan hingga membuat pria itu terkekeh pelan. Logan duduk di samping Allana dan memeluk wanita itu sembari mengendus leher Allana.

"Kau sangat wangi."

"Itu karena aku sudah mandi," delik Allana kesal, "kau pergilah mandi. Tubuhmu bau." Allana pura-pura menutup hidungnya dan itu membuat Logan cemberut dan cepat mengecup bibir Allana.

Logan mengendus badannya, "badanku bahkan masih wangi."

"Itu karena kau sendiri yang menciumnya."

"Sayang, jangan katakan lagi. Kau melukaiku."

Allana tertawa keras, menangkup pipi Logan dengan kedua tangannya dan mengecup bibir pria itu. Rasanya menyenangkan menggoda suaminya ini. Logan seperti anak kecil dan manja saat bersamanya. Tapi, begitu ia berada di kantor atau tempat lain, pria itu akan memasang tampang dingin dan tegasnya.

Hal itu tentu membuat Allana semakin mencintai Logan. Ia tidak tahu bagaimana nanti ketika Allany pulang. Apakah kembarannya akan mengambil Logan dari sisinya atau malah merelakan Logan untuk Allana? Allana sangat berharap Allany memilih pilihan kedua, rela jika Logan menjadi milik Allana, sebab Allana dan Logan sudah sah sebagai suami istri.

"Hei, kau melamun?"

Allana mengerjapkan matanya, ia bahkan tidak sadar jika Logan sudah berbaring di atas pahanya.

"Kau memikirkan apa?"

"Aku tidak memikirkan apa pun." Allana menjawab lugas.

"Oh ya, Sayang, malam ini temanku mengadakan bachelor party di klub. Boleh, kan, jika aku pergi ke sana?"

Pengganti (Tamat) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang