sebagai cowok biasa kelas 11 sma yang suka main basket dan ikut klub taekwondo, ada satu rahasia yang terus ku pendam sejak masuk ke celana abu-abu ini.
aku menyukai seorang kakak kelas, minju namanya.
dia cantik, tentu. baik, apalagi. dia berprestasi dan terkenal di sekolah. di manapun orang berada, nama minju pasti di gosipkan. entah itu tentang prestasi akademiknya, prestasi bakatnya, kecantikannya, pokoknya dia sempurna!
tapi aku tidak berani mendekatinya.
alasan pertama, dia tidak kenal padaku dan aku tidak punya alasan untuk mulai pdkt dengannya.
alasan kedua, dia punya banyak teman lelaki yang mungkin saja salah satunya adalah pacarnya. ayolah, tidak mungkin dia jomblo.
alasan ketiga, aku tidak sebanding dengannya. mungkin aku pintar beladiri atau olahraga, tapi aku payah dalam matematika dan sejenisnya. aku bahkan sering terlambat pagi entah karena kesiangan atau hambatan di jalan.
sial, sepertinya masa abu-abu ku akan datar-datar saja.
-
"hoi!"
yujin terperanjat, "ey!"
yena terkekeh, "kamu kenapa? daritadi ku perhatiin, ngelamun terus."
"ya kakak yang kenapa, malah merhatiin aku. beda kelas juga. gay ya?"
yena menjitak kepala yujin, "sembarangan kamu! aku mau ngajak kamu ke kantin. eh tau nya ngelamun, mana udah di panggilin dari tadi."
yujin meringis, "astaga, ya ga usah di jitak juga dong!"
"udaah, ini mau ke kantin ga?"
yujin mengangguk. tentu dia akan ke kantin. itu salah satu kesempatan dia bisa melihat pujaan hatinya. mana mau yujin lewatkan.
"kamu kenapa ngelamun mulu? dari kemarin loh." sahut yena.
"gapapa, lagi kepikiran aja, bentar lagi kelas 12."
"yeu, yang harusnya kepikiran mah aku yang bentar lagi lulus. sok banyak pikiran, anak kecil."
yujin terkekeh, "ya kakak kepo banget."
"bukan gitu," ucap yena, "kamu belakangan ini ngelamunnya kebanyakan. barang kali ada masalah tapi ga kamu ceritain, kan siapa tau aku bisa bantu."
yujin diam berpikir. dia sebenarnya memikirkan minju yang sebentar lagi lulus. apa dia akan membiarkan perasaannya tanpa pergerakan sama sekali sampai akhir? jelas dia akan menyesalinya. tapi yujin juga tidak punya keberanian untuk sekedar menyapa.
"woi!"
yujin menghela napasnya, "kak," panggil yujin agar yena mendekat.
yena mendekatkan telinganya pada yujin.
"kak minju udah punya pacar belum ya? aku suka sama kak minju soalnya."
yena nyaris berteriak dan langsung menutup mulutnya sendiri.
"kim minju, temen sekelas ku?" bisik yena.
"ya iyalah."
yena mengangguk sambil memperhatikan yujin dari atas ke bawah kemudian menepuk lengan yujin solid, "tenang aja, kamu ga kalah ganteng kok sama minju yang jelmaan bidadari. denger-denger sih minju masih nge-jomblo. gerak lah, sob. keburu lulus."
yujin menggigit bibirnya berpikir. dia tidak akan menyesali ini kan?
brak!
"aduh maaf! tadi aku yang ga liat-liat!"
yujin ikut menunduk begitu melihat gadis yang menabraknya memunguti buku dan kertas yang berceceran. yena juga ikut membantu memunguti kertas-kertas itu.
yujin tidak menjawab apa-apa karena dirinya terlalu gugup untuk mengucapkan kata-kata. tentu di depannya adalah pujaan hatinya, minju.
"sekali lagi, maaf ya. aku ga liat-liat." ucap minju.
"iya gapapa. mau di bawa kemana? sekalian gitu." ucap yujin.
"engga kok, di ruang guru belakang kamu." ucap minju menunjuk ruang guru di belakang yujin dan yena.
yujin mengangguk sambil memberikan buku dan kertas milik minju.
yena di sebelah yujin menyikut yujin sambil mengangkat alisnya.
yujin kemudian berdeham sambil menyiapkan wajah terbaiknya, "ekhm, kak. kenalin, aku ahn yujin kelas 11-ips 2."
minju menatap yujin sambil tersenyum manis, "oh, hai yujin. kim minju." ucap minju sambil menjulurkan tangannya.
yujin terlihat tersenyum hangat menampakkan dimplenya menerima uluran minju.
"salam kenal, kak."

YOU ARE READING
choose ; jinjoo (end)
Fanfictionshe choose to end it. ... genderbender semi-baku 'asgjpdlmn