cowok basket

545 76 2
                                    

kemarin aku melihat cowok dimple yang entah kenapa memberikan api di pipiku. bolongan yang menghiasi pipinya memberikan pesona sendiri. ah, sepertinya tipe ideal ku adalah seorang yang memiliki dimple deh.

sayang sekali kita baru bertemu kemarin. padahal aku tinggal semester lagi di sma ini.





































-

"astaga, jo yuri." keluh minju.

yuri yang masih memainkan ponselnya hanya berdeham sebagai jawaban.

"kenapa nilai mu turun drastis begini sih?" omel minju, "sebentar lagi ujian tengah semester, joyulll."

yuri mendelik, "kamu nih cerewet banget. ga liat aku lagi fokus? bentar lah, nanggung nih lagi di posisi 1."

minju memijit pangkal hidungnya. sebagai tentor yuri, tentu minju merasa gagal karena nilai yuri yang berada di bawah rata-rata. sebenarnya bukan salah minju sepenuhnya, salahkan kart rider milik yuri yang terus menggoda sahabatnya itu.

"udah, dari pada kamu pusing mikirin nilai aku, mending makan tuh cilok. gratis." tawar yuri menunjuk cilok yang ada di pangkuannya.

minju mendecih pelan, tapi tetap mengambil cilok itu, "makasih." ketusnya.

minju mengedarkan pandangannya di sekeliling lapangan. saat ini, dirinya dan yuri tengah duduk di tribun baris tengah.

dari pengamatan minju, sepertinya sebentar lagi akan ada pertandingan basket karena terlihat anak-anak basket latihan lengkap dengan jersey.

mata minju menyipit menatap cowok yang sepertinya dia temui kemarin. ya, yujin.

dibandingkan yang lain, yujin terlihat lebih menonjol karena banyak mencetak poin dengan dunk.

minju tidak tau kalau ternyata menonton basket bisa se-menarik ini.

"kim minju!"

minju terperanjat, "ya?"

"astaga, kamu merhatiin siapa sih?" tanya yuri sambil ikut melihat ke arah pandang minju tadi.

minju terkekeh, "gapapa, ga ada."

yuri menatap minju selidik, "hayolo, merhatiin siapa? ngaku aja kali, sama bestie sendiri."

minju terkekeh kemudian menopang dagunya kembali menatap yujin.

"kalo kita demen ngeliatin, itu kagum atau suka?"

"wah wah wah, kim minju!" teriak yuri antusias, "waaah, siapa nih yang berhasil narik perhatiannya kim minju?"

"ish, makanya aku nanya dulu. itu kagum atau suka?"

yuri mengidikkan bahunya, "ga tau juga deh. kalo baru pertama sih, biasanya kagum. tapi bisa jadi juga suka. siapa nih? yang nomor berapa?"

minju tersenyum kecil menatap yujin yang melompat girang di dekat ring, "nomor 3."

yuri menyipitkan matanya, "ahn yujin?!"

"sst!" minju langsung memukul lengan yuri. bukannya kenapa, suara yuri itu kelewat keras dan jelas menarik perhatian orang di sekitar.

"aduh!" ringis yuri, "maaf, nju. keceplosan sumpah."

"bodoh! gimana kalo dia denger terus kesini? mau jelasin gim-"

"misi?"

minju dan yuri menoleh ke arah tempat duduk tribun di bawah mereka. di sana ada yujin yang menyender di bangku.

"kakak tadi manggil ya?" tanya yujin.

"eh yujin, gapapa. tadi lagi gosip aja." jawab yuri karena minju daritadi cuma diam.

"wih, aku di gosipin sama kakak kelas cewek nih."

"ya kamu banyak tebar pesona sih." ucap yuri sambil melirik minju.

yujin terkekeh, "kak yuri kena pesona aku dong?"

yuri menggeleng, "bukan aku kali, tapi si m- aw!"

minju mencubit betis yuri keras sambil tersenyum ke arah yujin, "ga ada apa-apa kok, jin. yuri emang lagi mode cerewet aja. balik gih, basket."

yujin terkekeh pelan melihat minju yang bertengkar dengan yuri, "aku lagi istirahat kak, jadi ya gitu."

"o-oke." jawab minju.

"yujin, kamu udah punya pacar?" tanya yuri tiba-tiba.

"jo yuri." geram minju pelan.

yujin menggeleng, "belum kak. kenapa? minat?"

yuri mendelik, "noo, aku udah punya yena ya kali. aku punya temen, kayaknya dia minat."

"sok, spill namanya."

minju melotot menatap yuri horor.

yuri terkekeh, "jangan deh, nanti kamu kepedean."

yujin cemberut mengerucutkan bibirnya, "yah, padahal dah seneng ada yang suka."

"emang kamu lagi ga ngejar siapa-siapa?" tanya minju tiba-tiba.

yujin menopang dagunya sambil menatap minju, "menurut kakak?"

"ha?"

"menurut pengamatan kakak, seperti kakak ngamatin aku waktu main tadi, aku lagi ngejar seseorang ga?"

"eh? kamu perhatiin minju juga?" sahut yuri. yujin mengangguk.

sial. minju ketahuan memperhatikan yujin ternyata. minju membuang pandangannya terlalu malu melihat yujin.

"kak?" tanya yujin sambil terkekeh pelan.

"y-ya ga tau."

choose ; jinjoo (end)Where stories live. Discover now