19. Timbal Balik

796 123 11
                                    

Happy reading ~

Don't forget to comment and like

.

.

.

Lia berjalan diantara Lino dan Hanjis. Tidak ada yang mengajaknya berbicara, karena dua laki-laki yang berjalan disisi kanannya ini malah sibuk bermain game di hp.

Lia juga tidak sadar kalau sejak tadi dia mengikuti ritme langkah mereka yang terlampau pelan.

"Jalannya udah kaya permaisuri"

Diem. Lino maupun Hanjis tidak menyahuti Lia. Padahal Lia pengen cerita. Diabaikan Felix membuatnya ingin berkeluh kesah dengan dua laki-laki ini.

"Bang, Han-"

"Em, woi bang jan halangin jalan gue. Ahhh"

"Diam quokka. Biar gua aja yang nyerang"

"Duh nggak bisa bang. Kemampuan lu nggak cukup buat nyerang mereka. Nanti tim bisa kalah"

"Ish kalian" erang Lia. Lalu jalan hentak-hentakin kaki ninggalin mereka berdua.

Mengetahui hal itu, Lino sontak mengangkat wajahnya, membuat ia terbunuh dan mendapat teriakan histeris dari Hanjis.

"Yah bang, yah, aishhh. Kita kalah!!"

"Kaga penting. Lia ngambek noh"

"Eh" Hanjis mengikuti arah pandang Lino pada Lia yang sudah berjalan menjauhi mereka.

"Kejar bang kejar"

"Ogah ah, lu aja" Padahal kaki Lino udah gatel pengen kejer. Tapi lagi-lagi Lino harus dirasuki jiwa gengsi. Padahal belakangan ini ia baru saja membuat Lia kecewa karena kejadian itu, kini ia membuat keadaan semakin sulit.

"Kalau ngambek bisa berabe. Ya udah gue susul"

Hanjis berlari meninggalkan Lino. Ia menyesal. Seharusnya ia tidak mengabaikan Lia lagi.

.

"Li, Li"

"Apaan. Sono kelarin gamenya sampai tahun depan"

"Wes jangan ngambek dong"

"Gue kebelet. Kalian jalan kaya tuan putri"

"Loh, mau boker?"

"Mau pipis gue. Asrama masih jauh lagi. Lu dua sih"

"Ya udah kita ke toilet umum aja"

"Tapi dimana?"

Lino datang dari belakang, "Gue lihat ada toilet disamping alfamart"

"Loh itukan wcnya rusak bang, kaga bisa dikunci lagi"

"Loh terus apa gunanya lu, buat jagain pintu"

Lia mendelik, menyilangkan kedua tangannya didepan dada, "Lebih baik gue tahan pipis aja dah"

"Eh kaga gitu anjir" ribut Hanjis, "sebelum jadi kencing batu, kita temenin ke toilet. Ini juga demi kesehatan lu, kita janji gak bakal ngapa-ngapain. Jangan suudzon"

Lino terkekeh, nggak tahan lihat wajah Lia yang susah payah nahan pipisnya. Ternyata apa yang Lino pikirkan salah. Mungkin Lia kesal dicuekin karena mereka asik main game, tapi ternyata alasan utamanya adalah karena ingin kebelet pipis. Tanpa babibu, Lino narik tangan Lia, mengantarkan perempuan itu ke toilet yang dia maksud.

[0] Rumahan | SKZ × ITZY ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang