Part 10

47 3 0
                                    

Dukung cerita author dengan di Vote ya teman - teman.. terima kasih!!!

dan

buat kalian yg tertarik utk mengadopsi cerita author yg lain, bisa KLIK LINk yg ada di BIO author ya... terima kasih...

Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada semua teman - teman yg sudah membeli cerita author, semua pembelian sangat membantu author... Terima kasih!!!


selamat membaca....

-


"Aku udah beli tiketnya, tinggal tunggu lima menitan lagi." kata Sam, mengalihkan perhatian Ana.

"Kamu mau popcorn?" tanya Sam, Ana mengangguk pelan dan membiarkan Sam memesan popcorn untuk mereka menonton.

Tatapan Ana teralihkan saat melihat beberapa orang yang dikenalnya memasuki pintu bioskop, Sasa yang melihat Ana berdiri di sana segera menghampiri.

"Hai, Ana.. elo sama siapa?" tanya Sasa, yang tentu saja setiap pergerakan Sasa itu diikuti oleh Austin dan beberapa orang lainnya.

"Hai.." Sapa Azka, membuat Ana tersenyum kecil.

"Gue sama..."

"Sayang.." perkataan Ana terpotong dengan kedatangan Sam yang telah memesan makanan dan minuman untuk mereka.

Sam sudah memperhatikan beberapa orang yang mengobrol dengan tunangannya itu dari jauh, dirinya tidak mengenali orang – orang itu dan dia dengan cepat menghampiri Ana.

"Ada masalah?" tanya Sam pada Ana.

Ana menggelengkan kepalanya. "Enggak ada, ini teman – teman aku. Kenalin ini Sam." jawab Ana, sambil mengenalkan Sam pada Sasa, Austin dan Azka.

"Gue Sam, tunangan Ana." kata Sam mengenalkan dirinya, Sam merangkul pinggang Ana dengan tangan kirinya untuk menunjukkan kepemilikannya dan itu tidak luput dari mata Azka. Mereka semua menyambut tangan Sam yang diperkenalkan oleh Ana, mereka tidak melanjutkan pembicaraan lagi dan memilih untuk berpisah. Ana memaksa untuk segera masuk ke dalam bioskop karena takut salah satu dari mereka menceritakan pertemuan mereka beberapa waktu lalu.

"Kamu kenal mereka di mana? Kok aku enggak pernah lihat mereka." ujar Sam saat mereka berjalan menjauh.

"Ehm, teman lama. Aku udah lupa pertemuan kami dulu. Aku kenalnya sama Sasa dan salah satu pria tadi itu tunangan Sasa."

"Ohh..."

Ana tidak menduga jika film yang ditontonnya bersama Sam ternyata sama dengan film yang juga ditonton oleh Sasa. Mereka bahkan berada dalam ruangan yang sama dan duduk di kursi yang sejajar. Setelah film mulai, beberapa kali Ana secara tidak sengaja menoleh ke arah kanan dan matanya bertatapan dengan Azka.

"Aku ke toilet sebentar ya." bisik Ana.

Sam yang sedang menyuapkan popcorn ke dalam mulut menoleh pada tunangannya. "Aku temanin?"

Ana langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Enggak perlu, aku cuman sebentar aja. Lagian kamu lagi seru nontonnya." kata Ana dan dengan cepat meninggalkan Sam sebelum pria itu kembali memaksa.

Ana memandangi cermin di depannya, Ana bergumam dan merutuki dirinya yang bertingkah aneh seperti ini. Dia merasa seperti orang yang sedang berselingkuh saja karena Azka pernah mengantarnya sekali. Ana terlalu takut jika Azka mengatakan itu pada Sam dan Sam malah bertindak berlebihan kembali. Ana menenangkan dirinya dengan menarik nafas panjang beberapa kali, dia tidak boleh terlihat gugup. Dirinya dan Azka tidak melakukan apapun jadi seharusnya dia tidak perlu merasa bersalah dan ketakutan. Setelah menenangkan diri Ana bergegas untuk kembali ke dalam ruangan bioskop tempatnya, tetapi langkahnya terhenti saat melihat seorang pria diam berdiri sembari memperhatikan pintu toilet tempatnya.

"Hai.." sapa Azka.

"Hai.." balas Ana dengan gugup sembari memperhatikan pintu bioskop tempatnya menonton.

Azka menangkap kelakuan Ana dan dia menyimpulkan sesuatu di sana. "Cowok elo masih di dalam kok." kata Azka. Azka mengangkat ponselnya, menggoyangkan benda kecil itu. "Gue punya mata – mata di sana." ucap Azka kembali, mengingatkan jika kembarannya berada di dalam dan mengawasi situasi di sana.

"Boleh gue tahu kenapa pesan gue diabaikan?" tanya Azka tanpa basa – basi.

"Gue kelupaan. Lagipula rasanya tidak etis untuk saling berbalas pesan untuk selama itu." jawab Ana. Setelah kepulangan Sam hari itu, Ana dan Azka saling mengirimi pesan beberapa hari, tetapi Ana memutuskan untuk tidak membalas lagi karena merasa yang dilakukannya tidak tepat.

Azka tersenyum mengejek. "Apa karena tunangan elo yang protektif itu?"

Ana tersentak. "Dari sikapnya tadi buat gue yakin dia pria seperti itu. Dan gue enggak salah, kan?" tebak Azka yang membuat Ana sangat terkejut, karena itu benar sekali.

"Gue harus balik..." ujar Ana.

Azka menahan tangan Ana. "Tidakkah elo lelah menghadapi pria yang bertingkah seperti itu? Apa elo enggak terkekang?"

Ana menghentakkan tangannya, menatap Azka dengan tatapan tersinggung. Ana tersinggung dengan pria yang baru ditemuinya dua kali ini, pria yang ikut campur dan menilai dirinya seenaknya saja. Dan kenyataannya semua perkataan pria itu tepat, membuat Ana kesal.

Ana memilih untuk mengabaikan Azka dan bergegas masuk ke dalam bioskop.

-

"Hei, sampai kapan elo mau lihat tunangan orang." sindir Sasa pada calon adik iparnya yang menatap kepergian Ana dan Sam dari bioskop ketika film mereka telah usai.

"Elo jangan macem – macem lagi. Gue ogah bantuin elo. Lagipula sepertinya hubungan mereka baik – baik saja, tidak seperti pikiran elo." tambah Austin.

"Iya, mereka romantis dan sepertinya saling menyukai." kata Sasa.

Azka mengabaikan semua ucapan Austin ataupun Sasa. Azka masih belum mengalihkan pandangannya. "Ternyata cinta pada pandangan pertama itu benar adanya..." gumam Azka.

Austin menoleh ke arah kembarannya. "Elo enggak lagi gila, kan? Semua cewek elo bilang jatuh cinta pandangan pertama. Beberapa waktu lalu elo juga bilang jatuh cinta pandangan pertama sama cewek di bandara... Tunggu, jangan bilang dia?"

Azka mengangguk. Austin mengalihkan pandangannya pada Ana yang mulai tak terlihat, dia ingat kembarannya beberapa waktu lalu mengatakan bertemu dengan seorang gadis yang langsung menarik perhatiannya dan tidak menyangka jika itu adalah Ana.

"Sepertinya takdir mempertemukan kami kembali." kata Azka.

"Jangan gila elo! Dia sudah punya tunangan." seru Austin. Azka tidak memperdulikan ucapan kembarannya dan tersenyum penuh misteri.

***


09 - 04 - 2021

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Apr 09, 2021 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

ArianaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora