Part 7

168 9 0
                                    

Hello, i'm Back.

maaf lama.. mari di baca, sebelum itu bisa mampir ke lapak dagangan author ya hehehe..


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cerita di atas sudah Tersedia di Play store (Bagian Buku) dan Google play books ya..

buat yang bingung, bisa klik link yang ada di BIO author yaa..


Thank You and happy reading^^


Jangan Lupa di Vote yaaa...


*


"Dit..."

Dito menoleh ke samping saat melihat Ana duduk di sebelahnya. Semalam Dito memang menginap di rumah oma Rani, oma Rani bersikeras meminta Dito untuk menginap di sana. Meskipun Sam terlihat tidak suka, tetapi pria itu hanya bisa pasrah karena tidak ingin oma Rani sedih.

"Tunangan lo belum bangun?" Dito menoleh ke belakang, tidak nampak penjaga setia Ana di sana.

"Sepertinya sih belum, gue belum ke kamarnya. Kok elo udah pagi banget bangun?"

Ana melirik jam dinding di ruangan itu, masih menunjukkan pukul enam pagi. Dia mendapati sahabatnya sendirian di sofa ruang keluarganya sepagi ini.

"Gue memang selalu bangun pagi. Elo aja yang malas." canda Dito.

Ana memanyunkan bibirnya, semalaman dia tidak bisa tidur karena ajakan menikah dari Sam dan membuatnya terjaga hingga dini hari, lalu terbangun lagi sepagi ini. "Kemarin, elo sama Sam bicarain apa?" tanya Ana, mengingat Sam yang begitu tiba-tiba mengajaknya menikah pasti ada sebabnya.

"Gue? Kapan gue ngobrol sama tunangan elo." elak Dito.

"Kemarin, di dapur. Elo enggak usa bohongin gue Dit. Sam tiba-tiba ngajak gue nikah."

Dito membalikkan badannya menghadap Ana. "Nikah? Terus elo jawab apa?"

Ana terdiam sejenak saat melihat perubahan sikap Dito. "Kenapa elo yang heboh coba?"

Dito berdeham, "Gue cuman kaget. Lagian elo masih kuliah."

Ana mengangguk setuju dengan pernyataan Dito, dia memang masih kuliah dan masih ingin mencoba untuk bekerja. "Itu sebabnya gue tanya elo, karena selama ini dia enggak pernah bahas itu sama sekali."

"Kami enggak membicarakan hal penting kok. Terus elo jawab apa Sam?" Dito masih penasaran dengan jawaban Ana atas permintaan menikah itu.

"Jelas gue belum mau lah!"

Dito bernapas lega mendengarnya, meskipun suatu hari nanti dia memang akan melihat pernikahan mereka tapi untuk saat ini dia masih belum siap. Dito masih ingin menghabiskan waktu bersama dengan Ana sebelum Sam memiliki Ana untuk seutuhnya. Setidaknya saat ini Tuhan masih mengizinkannya untuk bersama dengan Ana, meskipun hanya sebagai sahabat. Dito tidak keberatan untuk itu.

ArianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang