18

671 102 8
                                    

Mereka semua sudah berada di bukit tempat kejadian kemarin, mulai duduk melingkar dan tangan mereka saling menyatu satu sama lain, berkonsentrasi untuk menyalurkan kekuatan mereka.

Cahaya-cahaya yang berbeda warna muncul menembus langit mengelilingi mereka, sebuah cahaya putih gerbang menuju Neo Planet di atas mereka telah terbuka, tubuh mereka terangkat masuk kedalamnya dan seketika cahaya-cahaya itu menghilang.

...

"Na bangun, Taro bangun, Njun bangun" ucap Jeno yang bangun terlebih dahulu.

Disusul Sungchan, Haechan, dan Mark yang baru bangun. Mereka bertiga melihat sekeliling masih beberapa orang lagi yang belum bangun.

"Le bangun" ucap Haechan yang melihat Chenle tergeletak di bawah pohon sebelahnya.

"Jisung mana?" Tanya Mark, Sungchan yang mendengar omongan Mark segera menoleh kesana kemari mencari Jisung.

"Ituu di sana" tunjuk Sungchan, Jisung tergeletak sedikit jauh dari tempat mereka.

"Aduh kepalaku sakit" ucap Chenle yang baru bangun.

"Oy ini Jaemin, Taro, sama Renjun belum bangun" ujar Jeno yang kebingungan.

"Sebentar" ucap Chenle dia pun mendekat ke arah mereka bertiga yang belum sadar.

Chenle mengecek nadi mereka, "normal" ucap Chenle.

"Kenapa?"

"Aish Ji! Kalo sampe aku jantungan, jantung kamu yang bakal aku ambil" misuh Chenle yang terkejut melihat Jisung disebelah dan bertanya padanya.

"Aku baru bangun loh" balas Jisung.

"Ish kenapa berisik?" Misuh Renjun sambil memegang kepalanya.

"Eh udah sadar"

"Ya karena kalian berisik"

Kemudian Jaemin dan Shotaro pun mulai sadar.

"Kita dihutan apa ini?" Tanya Chenle.

"Ini hutan sebelah barat kerajaan, kita sepertinya harus berteleportasi" jawab Haechan.

Grahhhh

"Waaa suara apa itu?" Tanya Jisung dia segera memepet ke arah hyung-hyungnya.

"Beruang?" Balas Jeno ragu.

Munculah seekor beruang yang besar dan nampak menyeramkan, "serang?" Tanya Jeno mereka bersiap-siap memunculkan senjata mereka masing-masing.

"Tidak tunggu!" Teriak seseorang dari kejauhan.

Seorang anak laki-laki mendekat ke arah mereka, "jangan menyakitinya" ucap anak lelaki itu.

Si beruang bersiap menyerang rombongan dari bumi, Jeno hampir menusukkan pedangnya ke perut beruang namun sebelumnya anak lelaki itu maju dan menghalangi si beruang, anak lelaki itu memberikan sebuah makanan hampir sama dengan permen, si beruang mengendus makanan yang ada di tangan si anak lelaki. Lalu beruang itu mengambil makanan yang ada di tangan si anak itu.

Seketika beruang yang tadinya nampak seram itu mengecil dan menjadi imut.

"Ahhh lucunya" pekik Haechan, dia mendekat lalu mengelus kepala beruang itu.

"Kenapa kalian ingin membunuhnya, planet kami berada di ambang kehancuran! Kalian tidak bisa seenaknya membunuh hewan disini" ucap si anak.

"Eh sepertinya kamu salah paham" ucap Jaemin.

"Beruang itu nampak menyeramkan kami pikir beruang itu akan membunuh kami disini" lanjut Jaemin.

"Tidak akan, beruang ini hanya kelaparan dan mungkin aura kalian yang seperti penuh dendam membuatnya nampak menyeramkan dan ingin menyerang kalian karena mungkin beruang ini berpikir keselamatannya terancam" jelas si anak laki-laki.

[{Neo Planet-NCT}]Where stories live. Discover now