12 : Just Say It

504 95 11
                                    

Ketika bel pulang berbunyi, Woori membereskan barang-barang miliknya dengan cepat kemudian melangkah keluar kelas tanpa memedulikan panggilan Shuhua dan Nancy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika bel pulang berbunyi, Woori membereskan barang-barang miliknya dengan cepat kemudian melangkah keluar kelas tanpa memedulikan panggilan Shuhua dan Nancy. Ia berjalan cepat menuju kelas Jaemin dan tersenyum lebar saat melihat lelaki itu masih ada di dalam kelas.

"Kenapa ada di sini?" tanya Jaemin yang baru saja keluar dari kelas.

Woori memasang wajah datar dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "A-aku ingin minta ditemani beli buku," jawabnya asal.

"Padaku?" tunjuk Jaemin pada dirinya sendiri.

Woori menganggukkan kepalanya. "Iya. Kau mau?"

"Aku tidak bisa. Ada jadwal club basket."

"Ohh, begituu," ucap.Woori kecewa.

"Kau berangkat sendiri saja."

"Bolehkah aku menunggumu sampai selesai club?"

Jaemin menganggukkan kepalanya saat melihat teman-temannya yang sudah pergi duluan menyuruhnya untuk segera bergabung dengan mereka. Ia beralih menatap Woori yang masih berdiri di hadapannya.  "Aku akan pulang telat. Tidak bisa pergi menemanimu membeli buku."

"Kau mau membeli buku? Ayo, aku akan menemanimu."

Jaemin dan Woori menoleh ke arah Mark yang entah sejak kapan sudah berdiri tidak jauh dari mereka.

Woori beralih menatap Jaemin yang masih melihat Mark. "Bolehkah aku pergi dengan Mark?" tanyanya pelan. Entah kenapa pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulutnya.

Mark berjalam mendekat dan berdiri di sebelah Woori. "Ayo, Woori-ya. Aku akan mengantarmu."

Jaemin menghela napas panjang lalu meraih tangan Woori dan menggenggam jemarinya. "Dia akan pergi bersamaku," ucapnya pada Mark lalu mulai melangkah diikuti Woori di sampingnya.

"Kau tidak ikut club?" tanya Woori berusaha mengatur ekspresi wajahnya agar terlihat biasa saja, padahal sebenarnya ia senang karena Jaemin lebih memilih untuk menemaninya.

"Tidak," jawab Jaemin dengan pandangan lurus ke depan.

Woori tersenyum mendengarnya kemudian membalas genggaman tangan Jaemin hingga akhirnya hemari mereka saling bertautan.

Jaemin mendadak berhenti melangkah dan mengangkat tangannya yang bergenggaman dengan Woori. "Kenapa kau membalas genggaman tanganku?"

Woori mengerjapkan matanya bingung dan mengalihkan pandangan, berusaha menghindari tatapan Jaemin.

"Kau menyukaiku?"

Woori memberanikan diri untuk membalas tatapan Jaemin ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan pria itu. "Belum."

Jaemin tersenyum mendengarnya. "Kalau belum, berarti akan?" tanyanya masih dengan senyuman.

Woori berdehem pelan, berniat menarik tangannya, tapi Jaemin menahannya dan semakin mengeratkan genggaman mereka.

Fake Relationship ✔Where stories live. Discover now