Merindukanmu

2.7K 81 0
                                    

Hari ini tepat setahun Alven pergi meninghalkan USA, dia sudah belajar di sebuah high school tebaik di kota London.

Setiap ada waktu luang dia selalu memberi kabar lewat wa kepada keluarga nya. Seperti malam ini, dia sedang melakukan panggilan video kepada adiknya.

"Hai Alven, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?" tanya Ara yang tampak semakin cantik dilayar Hp Alven.

Alven memandang wajah gadis itu dengan tersenyum.

"Aku sedang melakukan video call dengan seorang gadis cantik, apa kamu mau kenalan sama dia?" jawab Alven terkekeh.

"Iihh Alven jangan bercanda" rajuk Ara yang wajahnya menjadi bersemu merah.

"Aku tidak bercanda, kamu memang cantik Ara" ucap Alven tersenyum.

Deg, deg ...

Mendengar ucapan sang kakak jantung Ara berdebar-debar. Dia menjadi salah tingkah karena dipuji oleh Alven seperti itu.

"Kenapa wajahmu memerah? Apa kamu malu?" tanya Alven

"Eh, enggak kok, siapa yang malu" jawab Ara cepat.

"Itu pipimu jadi kaya tomat" ucap Alven

"Udah Alven jangan goda Ara terus, aku tutup ni teleponya" ancam Ara.

"Eh, jangan donk, akukan masih kangen" jawab Alven.

Jantung Ara menjadi semakin kencang debarannya.

Ya Tuhan, ada apa dengan ku. Kenapa aku senang sekaligus malu mendengar ucapan Alven, ya tentu saja dia rindu, akukan adiknya, meski kita berbeda Mama, tapi Daddy kita sama. Batin Ara.

"Ara, kenapa diam? Apa kamu tidak merindukanku?" tanya Alven yang melihat adiknya hanya diam saja.

"Tentu saja aku sangat rindu, kapan kamu pulang ke USA?"

"Ehhmm, entahlah, aku harus belajar dan mengikuti les, jadinya ya aku tidak memikirkan untuk pulang." Ucap Alven.

"Hem, baiklah"

"Dimana Stela" tanya Alven.

"Stela menginap di tempat Grandma Rebeca, sepertinya akan menginap lama karena mau membantu Grandma mengurusi kebun bunganya yang baru saja kedatangan tanaman langka" jawab Ara.

Stela memang sangat suka dengan bunga, berbeda dengan Ara yang sangat alergi dengan serbuk bunga-bunga itu.

"Ya sudah, sebaiknya kamu tidur. Ini sudah jam 8 malam" ucap Alven.

"Iya, kamu juga cepat tidur, bukankah di London sudah jam 1 dini hari?" ucap Ara.

Perbedaan waktu London dan Seattle 5 jam lebih cepat.

"Heem, ya sudah, bye Ara"

"Bye Alven.

Tut ....

***

Sedangkan dikamar utama ...

Orang tua Alven sedang berbincang disofa kamar, ya Steven dan Alea mereka membicarakan hal yang serius.

"Apa tidak sebaiknya kita memberitahukan yang sebenarnya pada anak-anak sayang?" tanya Alea kepada suaminya.

"Tidak sayang, aku tidak akan pernah membongkar rahasia ini, aku tidak mau Ara shock, selama ini yang dia ketahui aku adalah ayah kandungnya, apalagi aku juga sudah berjanji pada Andre untuk tidak boleh memberitahukan hal ini pada putri nya itu. Jadi biarlah tetap seperti ini, aku sebagai Ayah kandung Ara dan kamu adalah ibu sambungnya." Ucap Steven.

Ya, Ara Bianca Sebastian Austin adalah nama lengkap gadis itu, saudara tiri dari Alven dan Stela. Sebenarnya mereka bukan saudara tiri, tidak ada hubungan darah diantara mereka bedua dengan Ara.

Ara adalah putri dari Andre Sebastian dan Bianca Sebastian sahabat dari Steven dan Alea.

Tapi Bianca meninggal pada waktu melahirkan Ara, Andre sempat depresi berat karena ditinggalkan oleh sang istri.

Pada akhirnya saat Ara berumur 5 bulan, Andre masuk rumah sakit jiwa. Dan pada saat itu Alea dan Steven yang menjaga Ara. Karena memang dia sudah tidak mempunyai kerabat.

Tepat pada saat Ara berumur 1 tahun, Andre yang sudah dinyatakan sembuh dari depresinya, tiba-tiba ditemukan meninggal di kamarnya. Dia menulis sebuah surat wasiat yang menginginkan Ara diasuh oleh Steven dan Alea.

Andre juga menginginkan Ara diangkat anak oleh Steven, didaftarkan sebagai anak kandung. Meskipun memalsukan identitas sangat sulit, tapi tidak bagi Steven yang sudah memiliki kekuasaan besar di USA.

Tentu saja tidak banyak publik yang tahu masalah ini, dan berita tentang identitas Ara tidak pernah muncul dipublik.

Yang menjadi soal adalah jarak usia Ara dan Stella yang hanya berjarak 6 bulan, tentu saja hal itu menjadikan kendala, tapi Steven tetap tenang, dia mengatakan kepada gadis kecil itu pada saat usianya menginjak 7 tahun.

Flashback On ...

Stela sedang mengadakan ulang tahun-nya yang ke 7, Ara yang pada saat itu sudah mengerti kenapa Stela ulang tahun dan dirinya tidak dia jadi bertanya kepada sang Daddy.

"Dad, kenapa selisih umur Ara dan Lala hanya 6 bulan? Ulang tahun Ara 6 bulan lagi dan umur kita sama?" tanya gadis kecil itu.

Steven yang memang sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaan dari putinya itu mengusap wajahnya, dia dan Alea sudah sepakat apabila Ara atau Stela bertanya maka mereka akan menjawab Ara tidak terlahir dari rahim Alea, karena Mommy Ara sudah meninggal dunia.

"Jadi Mommy Alea bukanlah Mommy kandungku?" Tanya Ara penasaran.

"Iya sayang, Mommy Alea adalah ibu tirimu" jawab Steven.

Ya, meskipun dia tahu bahwa Alea hanya ibu tirinya, tapi setahu Ara, Steven Austin adalah ayah kandungnya.

Steven juga tidak akan pernah mengatakan yang sebenarnya. Itulah wasiat dari Andre yang dia tulis disecarik kertas.

Flashback off.

Steven dan Alea mempunyai rahasia yang besar tentang identitas Ara, bukan karena mereka menyembunyikan siapa Papa Ara yang sebenarnya, tapi mereka hanya ingin menganggap Ara sebagai putri mereka selamanya.

Mereka tidak pernah melupakan Andre, tapi ini adalah keinginan dari Andre sendiri.

Bersambung

Love you My sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang