Tidur Sekamar

4K 78 2
                                    

Alven mengajak Ara untuk ke apartemen-nya, di dalam mobil mewahnya dia hanya mencuri pandang ke arah Ara.

Ternyata kamu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik Ara. Batin Alven.

Ara yang merasa Alven memandang-nya diapun menoleh.

"Alven, ada apa? Apa kamu terpesona padaku?" tanya Ara tergelak.

"Heh, siapa yang terpesona, aku hanya salut padamu, sekarang kamu menjadi gadis yang cantik dan modis" jawab Alven.

"Tentu saja, aku seperti ini karena kamu"

Alven menoleh kearah Ara, dia mengerutkan keningnya mendengar ucapan Ara.

"Apa maksudmu?" tanya Alven.

"Tidak ada, tidak usah dipikir kan" jawab Ara singkat.

Alven, apa kamu tahu bahwa aku sangat senang bertemu denganmu, 7 tahun sudah kamu menghindariku, tapi kali ini aku tidak akan membiarkan semua itu. Aku mencintaimu My Brother. Batin Ara.

Alven kali ini fokus menyetir, dia tidak mengerti dengan ucapan Ara, apa dengan penampilannya yang sangat sexy itu hanya untuk menyambut Alven. Ah Alven bingung harus bagaimana.

Jelas-jelas tadi dia mendengar sendiri bahwa Ara mengatakan hal itu.

Setelah beberapa saat mereka sampai dibasement. Ara dan Alven keluar dari mobil. Lalu setelah itu mereka menuju lift untuk naik kelantai 10.

Ting ...

Alven menarik koper Ara keluar dari dalam lift.

"Apa yang kamu bawa ini, berat sekali" ucap Alven.

"Itu hanya pakaian dan make up" jawab Ara.

"Apa kamu selalu memakai baju sexy seperti itu?" tanya Alven.

"Tidak juga, kalau menurutku Stela lebih sexy dari pada aku" jawab Ara membuat Alven menghentikan langkahnya.

"Apa adik-adik perempuan ku sudah pandai berdandan dan menggoda pria?" tanya Alven mendekatkan wajahnya ke arah Ara.

Ara yang melihat Alven seperti itu hanya bisa memundurkan langkah.

"Tentu saja tidak Alven, apa kita mau Daddy menghukum kami dengan penampilan seperti itu" jawab Ara gugup.

"Baguslah" ucap Alven berjalan lagi.

Ara menghela nafas, dia benar-benar bingung dengan keadaan ini.

Ini semua gara-gara Stela. Batin Ara.

Flashback On

"Rara sayang, kalau kamu mau bertemu Alven setidaknya rubahlah penampilanmu menjadi sedikit lebih sexy dan terbuka" saran Stela saudara perempuannya.

"Tapi Lala, apa menurutmu Alven akan menyukaiku?" tanya Ara sendu.

"Kita lihat saja nanti, kalau dia tidak mau menyentuhmu berarti dia hanya menganggapmu adiknya, tapi kalau Alven berani melakukan hal yang lebih, seperti menciumu atau bahkan meng ..... " Stela belum selesai bicara Ara sudah menyela.

"Ahh, sudah cukup Lala, aku kan jadi malu. Selama ini setahu Alven kita ini adalah saudara sedarah. Tapi ternyata aku bukanlah anak kandung dari Daddy Steven. Mana mungkin Alven akan mecintaiku, dia hanya menganggapku adik perempuan nya saja" ucap Ara menyela Stela.

"Maka dari itu, katakanlah yang sebenarnya, apa yang terjadi selama ini Alven tidak pernah tahu. Katakan Kalau kalian bukanlah saudara kandung atau kamu harus merayunya" ucap Stela.

Ara menggeleng, dia tidak mau merayu Alven hanya untuk mendapatkan cintanya. Entahlah Ara sungguh tidak sanggup apa bila harus bertemu dengan Alven setelah 7 tahun ini.

Flashback off ..

Aven membuka kamar yang cukup besar. Dia menyuruh Ara untuk masuk.

"Malam ini kita tidur sekamar dulu, disini hanya ada 3 kamar, yang satu untuk ruang kerja dan satunya lagi aku bersihkan. Nanti kalau sudah dibersihkan baru boleh kamu tempati" ucap Alven.

Mira hanya mengangguk, dia tidak menyangka akan tidur sekamar dengan Alven.

"Apa kita akan tidur diranjang yang sama?" tanya Mira.

"Tentu saja, apa kamu mau aku suruh tidur disofa? Lagian kitakan saudara, tidak ada larangan kan adiku yang cantik dan sexy?" ucap Alven sambil memegang dagu Ara.

Glek ...

Alven menelan salivanya melihat bibir pink sexy milik Ara. Entah kenapa rasanya dia menginginkan bibir mungil itu.

Dasar bodoh, kenapa aku sangat ingin memcicipi bibir manis itu. Shit!!!

"Alven, ada apa?" tanya Ara yang melihat Alven hanya diam saja.

"Ah, tidak apa-apa, sekarang bereskan semua bajumu itu, dan masukan ke walk in closet." Ucap Alven.

Ara hanya mengangguk, kemudian dia menarik kopernya dan membawanya ke tempat menaruh pakaiannya.

"Aku akan kembali kekantor, nanti malam baru kembali ke apartemen" ucap Alven.

Mira hanya diam melihat sikap dingin Alven. Terlihat sekali bahwa Alven seakan masih menghindarinya.

*****

Pov Alven ...

Aku sungguh tidak kuat berlama-lama dengan Ara, gadis itu tampil semakin sexy dan membuatku ingin menerkamnya.

Aku harus menjaga jarak dengan-nya, tidak boleh perasaan cinta ini menjadi semakin tumbuh.

Ara adalah adikku, meskipun semenarik apapun gadis itu dia tetaplah saudariku.

Ah, sepertinya sudah saatnya aku mencari kekasih. Agar aku bisa melupakan rasa cintaku terhadap Ara.

Aku akan kembali setelah kamu tertidur Rara, jangan sampai kita berinteraksi lagi.

Pov end ...

Malam hari Ara menunggu kepulangan Alven, tapi sampai pukul 11 malam Alven belum kembali juga.
Matanya sudah lelah dan mengantuk.

"Alven, kamu bilang akan pulang malam hari, tapi ini sudah hampir tengah malam, huh sudahlah sebaiknya aku tidur dulu" gerutu Ara

Dia langsung masuk kedalam kamarnya dan membaringkan tubuh di ranjang king size milik Alven.

Bersambung ...

Love you My sisterWhere stories live. Discover now