Aku tak kan membencimu

3.1K 77 0
                                    

Alven pulang ke apartemen pada pukul 1 dini hari, dia membuka kamar dan melihat Ara yang sudah terlelap.

Sebenarnya Alven sengaja ingin pulang larut karena dia tidak mau berbincang dengan adiknya itu.

Alven masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, setelah 20 menit dia keluar dengan handuk yang melilit dipinggangnya.

Ara yang terganggu dengan suara pintu kamar mandi yang berbunyi mengakibatkan dia terbangun.

Alven mengambil kaos dan boxer ke dalam walk in closet dan membawanya menuju depan meja rias.

Alven yang tidak menyadari bahwa Ara sudah bangun dia memakai pakaiannya didepan gadis itu.

"Oh my god, mataku yang suci ternodai" Batin Ara menjerit.

Dia masih berpura-pura tidur dengan membuka matanya sedikit.

Ara yang melihat dada bidang Alven hanya bisa menelan salivanya. So sexy tubuh Alven yang begitu atletis membuat Ara berfantasi sendiri.

Alven yang sudah selesai memakai pakaian nya dia langsung berbaring diranjang memunggungi Ara.

Setelah beberapa saat Alven pun terlelap. Sedangkan Ara yang berada disampingnya terlihat gelisah sedari tadi. Dia menghadapkan tubuhnya ke arah punggung Alven.

"Alven, bolehkah aku menyentuh mu" batin Ara.

Setelah agak cukup lama Ara menunggu Alven terlelap akhirnya dia melingkar kan tangannya ke perut Alven.

Nyaman sekali rasanya, tubuh ini, punggung ini adalah hal yang sangat dirindukan gadis itu. Akhirnya Ara ikut terlelap.

*****

Sinar mentari pagi masuk ke sela gorden dijendela apartemen, Alven yang sudah terbangun mendapati sebuah tangan mungil yang melingkar diperutnya.

Dia baru ingat bahwa sekarang Alven tidur seranjang dengan adiknya sendiri.

Pria itu menoleh dan melihat wajah cantik Ara yang masih terlelap. Dia tersenyum dan menghadap ke Ara. Tiba-tiba Ara semakin mengeratkan pelukanya.

Alven yang merasa susah bergerak karena pelukan Ara, dia hanya bisa terdiam. Semakin lama dia mengamati wajah Ara semakin pula Alven mendekatkan wajahnya.

Cup ...

Alven mencium bibir Ara sekilas, membuat gadis cantik itu terbangun dan membuka matanya.

Alven tentu saja merasa malu karena ketahuan telah mencuri ciuman itu saat Ara masih terlelap.

"Selamat pagi Alven?" sapa Ara tersenyum.

"Selamat pagi Ara" jawab Alven.

"Kalau seperti ini kita sudah seperti pasangan suami istri ya?" ucap Ara terkekeh.

"Enak aja ngomongnya, mana bisa kita disebut pasangan, yang ada kamu kaya adik kecil yang ketakutan lalu memeluk kakaknya dengan erat" jawab Alven sambil melirik ke arah tangan Ara yang memeluknya.

Seketika Ara melepas pelukannya, dia merasa malu dan tidak enak karena disebut Alven sebagai seorang adik

"Tapi Alven, sebenarnya kita adalah ..."

"Aku mau mandi dulu" sela Alven sebelum Ara meneruskan ucapannya.

Dia bangkit dari tidur dan langsung menuju kamar mandi.

Ara hanya memandang Alven dengan wajah yang sendu.

Kapan aku bisa mengatakan kebenaran nya pada Alven, tapi untuk apa kebenaran itu diungkap kalau Alven hanya menganggapku adiknya saja. Batin Ara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love you My sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang