PROLOG

122 77 20
                                    


     Pagi hari di sebuah kota yang diselimuti awan hitam, terbangunlah seorang gadis karena mendengarkan alaram yang keluar dari mulut sang bunda. Ia itu merupakan mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas yang terletak di sebuah kota. Ia merupakan mahasiswa kesayangan para dosennya dan merupakan asisten dosen Sastra Indonesianya.

      Baginya tidak ada yang istimewah masuk di universitas yang cukup popular di kota itu apalagi bergabung dengan jurusan Sastra Indonesia, jika kalian berpikir dia tidak baik dalam hal tersebut karena sikapnya yang seolah tidak menginginkan berada di jurusan itu, maka hal tersebut salah besar. Dia sangat jenius dan mustahil baginya mendapatkan nilai B dari para dosen, hingga ia di gadang-gadang akan menyandang gelar cumlaude saat wisuda nantinya. Isu itu di dapatkan bukan hanya kejeniusannya saja melainkan ia juga merupakan mahasiswa tercepat dalam mengejar SKS-nya, bagaimana mungkin jika mahasiswa lain nyaris menghabiskan waktu sekitar 5 tahun hanya untuk meyelesaikan S1-nya, ia hanya menghabiskan waktu selama 2,5 hingga mencapai tingkat akhir ini.

     Perempuan itu merupakan putri dari pasangan Lee Min Kyung dan Adinda Jinara Daniajaya. Lee Aera Jinaya Namanya, ia juga memiliki saudara laki-laki bernama Lee Jun Dajaya dan Lee Teo Adindrajaya. Jika kalian berpikir nama terakhir mereka bertiga diambil dari nama sang bunda, maka jawabannya iya.

     Lee Teo Adindrajaya, merupakan anak sulung dari Lee bersaudara. Adik-adiknya biasa memanggilnya mas Adin, namun mereka akan mengenalkan mas Adin sebagai kak Teo kepada teman-temannya. Mas Adin dari kecilnya sudah tinggal bersama neneknya yang berada di Padang, maka jangan heran jika cerita ini banyak berfokus kepada Aera dan Jun. ADINDRAJAYA, Adinda Jinara Daniajaya dari sanalah asal muasalnya nama tersebut.

     Lee Aera Jinaya, anak tengah yang selalu di sayang oleh kedua saudaranya dan merupakan satu-satunya anak perempun di keluarga mereka. Ia seorang mahasiswa yang tidak memiliki teman sama sekali di kampusnya, baginya rumah dan laptop kesayangannya yang banyak menyimpan cerita-cerita yang sudah ia tulis 3 tahun belakangan ini merupakan penthouse dengan mall dibawahnya. JINAYA, Jinara Daniajaya. Tak banyak yang hal yang ingin dia ceritakan diawal ini

     Lee Jun Dajaya, si bungsu yang paling brengsek di antara Lee bersaudara. Ia merupakan Don juan kampus kelas hiu, cewek-cewek di kampus udah kayak Korean bbq all you cant eat, tinggal angkut sebanyak-banyaknya. Walaupun brengsek Dajun merupakan anak yang tak kalah jenius dengan sang kakak Aera, ia sudah berulang kali membawa kemenangan olimpiade fisika dan kimia bagi sekolahnya dulu hingga dikampus. DAJAYA sendiri di ambil dari Daniajaya dan Dajun sendiri merupakan nama kesayangannya yang ia dapat dari Aera, dulu saat masih kecil Aera sering memanggilnya Dajaya Jun hingga Aera menyingkatnya menjadi Dajun.

     Aera dan Dajun tidak pernah terpisahkan dari semenjak TK hingga kuliah tetap bersama, maka tak heran mereka terkenal dengan panggilan Lee bersaudara. Tapi panggilan itu sempat tergantikan oleh sebuah julukan yang selalu membuat Aera naik darah mendengarnya yaitu Jin&Jun karena dahulu saat SD sampai SMP ia di panggil Jinaya, hingga akhirnya saat dimana mereka semua pindah ke negara asal sang ayah untuk sementara waktu.

     Si bungsu Dajun merupakan mahasiswa yang sangat popular dikalangan cewek-cewek, tak usah heren Dajun memiliki perawakan layaknya boyband korea, tinggi, putih seperti bihun di tambah lagi ia juga mengikuti organisasi seni dan suka melakukan dance cover untuk memikat hati para gadis. Jadi tak heran mengapa ia di cap sebagai don juan kelas hiu.

     Sedangkan sang kakak Aera tak kalah populernya hanya dengan aura misterius dan sorot mata yang tajam saat melihat orang, sukses membuat para cowok-cowok kampus jatuh pingsan dibuatnya. Selama berkuliah disana belum ada cowok yang mampu menaklukan Aera yang dingin bagaikan kulkas yang digunakan untuk makanan frozen. Kepopuleran Lee bersaudara juga semakin bertambah saat mereka ikut serta sebagai anggota BEM(Badan Eksekutif Mahasiswa) dikampusnya.

Aera,Sastra&WaktuWhere stories live. Discover now