PENGHIANATAN PENYEBAB KESEPIAN

74 73 8
                                    


     Keesokan harinya Lee bersaudara terlihat akur, mereka berangkat bersama dari rumah,tapi keakuran itu tidak berjalan lama. Saat sudah hampir sampai kampus tiba-tiba Dajun berhenti di salah satu warung tempat ia biasa membeli ultra milk. Sebrengseknya seorang Don juan kampus tetap saja ia tidak pernah absen minum susu saat pagi hari bahkan sakin sukanya dengan susu saat kecil Dajun pernah meminumnya langsung dari sapinya.

“Nuna lu turun disana aja ya gua mau jemput Gina nich takut telat” ujar Dajun

“Ihh jahat lu sama nuna lu Dajun, lu turunin gua disini” jawab Aera mesal

“Iya nih gua mau jemput pacar baru gua, minyak gua juga udah mau abis. Kalau lu ada niat hati mau bayarin minyak gua nggak masalah sih” cengirnya

“Selain brengsek lu juga Durhaka sama  nuna lu ya bangsat” omelnya

     Aera mengeluarkan dompetnya, ia menarik uang biru di antara uang merah dan uang biru lainnya, Dajun yang melihatnya langsung tersenyum lebar. Aera menepuk jidat sang adiknya dengan uang itu.

“Makasih nuna ku tercintah…muahh muahh deh pokoknya sama lu”

“Gilaran uang aja lu ya” menggelengkan kepalanya

“Nanti sore gua ada pensi nih, gua jemput ya” ia berlalu begitu saja dari sang kakak

     Jika kalian berpikir menjadi Aera sungguh menikmat karena popular dan juga pintar, tidak sama sekali. Ia tidak memiliki satu teman pun di kampusnya, bahkan karena itu Dajun harus bolak balik ke fakultas sang kakak karena tau Aera tidak memiliki teman sama sekali. Walaupun sering bertengkar dan jail terhadap kakanya tapi Dajun sangat menyayanginya, bahkan ia rela terlambat masuk kelas saat sang kakak sedang di kantin sendirian.

     Dua tahun yang lalu saat Aera masih menjadi maba ia merupakan mahasiswa yang aktif dan ceria, ia selalu tersenyum kepada orang lain. Sampai dimana karena aura positifnya itu ia memiliki teman yang banyak tetapi hanya seorang gadis berambut panjang dan sedikit ikal dibawahnyah yang menjadi teman favoritnya.

      Vina namanya, mereka selalu bersama bahkan ia sering menginap di rumah Aera. Mereka juga membuat sebuah perjanji untuk tetap bersahabat hingga selamanya, mereka belajar bersama, belanja bersama hingga liburan bersama dan memiliki barang-barang couples, bahkan mereka menjadi bahan gosipan kampus yang di anggap sebagai lesbi karena terlalu dekat nyaris tidak ada celah di pertemanan keduanya.

     Sampai dimana pertemanan mereka dihancurkan sendiri oleh Vin. Saat itu sedang berlangsung masa UTS, di hari pertama UTS Aera diminta ke ruangan dosen untuk membawakan soal UTS kelasnya seperti sebelumnya- sebelumnya. hal itu terus terjadi karena Aera sendiri merupakan asisten dosen dan itu sudah menjadi rutinitas baginya.

     Namun hal tersebutlah awal mula trauma yang dimiliki Aera hingga sekarang. Tak ada yang aneh saat beberapa hari ujian berlangsung, Vina pun masih bermain dengan Aera.

"Ra nanti belajar bareng yuk dirumah kamu" ucap Vina

"Boleh, hayuk ntar aku traktir pizza deh"

" Okeh" jawab Vina seraya mengacungkan jempolnya

     Di hari ke lima ujian semua orang mulai membicarakn Aera karena ada gosip yang menyebar dan mengatakan jika ia menjadi simpanan dosen hanya untuk mendapatkan kunci jawaban dari dosen tersebut. Beberapa foto juga di sebarkan, saat itu tak ada sedikit pun Aera menaruh curiga kepada sang sahabat Vina maupun teman-teman lainnya.

     Pembullyan pun tak dapat dihindari, tak jarang ia juga mendapatkan bullyan fisik seperti di lempari oleh kaleng berisi soda dan botol berisi air seni mahasiswa disana.

"Jadi kayanya gara-gara jadi simpanan dosen" caci para mahasiswa

Tak ada hal yang bisa gadis itu lakukan, ia hanya berlari kedalam toilet. Tak hanya lemparan dan cacian yang ia dapatkan, Aera juga pernah mendekam di salah satu toilet kampus hingga malam hari dengan tubuh yang basah karena disiram oleh mahasiswa lain.

     Sang adik yang sudah tidak tahan melihat perundungan yang di alami sang kakak pun akhirnya bertindak. Ia mengantar kakaknya hingga kedepan kelas bahkan ia juga menunggu kakaknya hingga pulang di depan kelasnya, ia khawatir sang kakak di bully teman-temannya kembali.

     Karena kasus pembullyan yang sudah keterlaluan bahkan dosen yang mengajar di kelas tersebut dibuat kewalahan dengan tindakan mahasiswanya. Aera yang sudah tidak tahan dengan semua hal yang ia dapatkan akhirnya memutuskan untuk tidak masuk kuliah untuk beberapa saat.

     Psikologi pun sudah dikerahkan untuk menangani hal yang di alami oleh Aera, sementar pihak kampus sangat lambat menangani kasus perundungan mahasiswa Sastra tersebut. Bahkan kampus seakan angkat tangan dengan hal yang melibatkan tenaga pengajar dan mahasiswa mereka.

     Sudah berminggu-minggu Aera melewatkan kelasnya karena takut di bully. Dajun yang melihat kakaknya menderita pun tidak tinggal diam dan mencari orang yang menyebarkan gosip tersebut. Ia bahkan membayar beberapa mahasiswa kampus yang tak percaya dengan kasus tersebut untuk mencari pelaku penyebar hoax itu

     Di saat keadaan Aera terpuruk tidak ada satu pun temannya menoleh ke arahnya bahkan Vina yang sudah di anggapnya seperti saudaranya pun menjauhinya. Aera yang depresi dengan keadaan tak memakan apapun selama berhari-hari hingga membuatnya harus menerima beberapa botol infus untuk asupan energinya.

"Nuna makan yok, nih bubur ayam pakek ati sama rempelo. Gua yang buat" ucap Dajun

Bujukan dari keluarganya tak membuat Aera memasukan apapun kedalam perutnya.

     Hingga seseorang yang memberikan  info serta beberapa bukti kepada Dajun siapa dalang dari isu kejam yang membuat kakaknya sudah seperti orang yang kehilangan harapan.

     Selama ini Vina diam-diam mengambil foto saat Aera sedang masuk ke ruang dosen dan saat dosen memberikan lembar soal serta jawaban kepadanya. Hatinya hancur seketika mengetahui semuanya bahkan ia tidak sampai hati saat mendengar dan melihat Vina tertawa puas melakukan hal tersebut kepada dirinya.

     Karena Tindakan vina tersebut ia diminta untuk membersihkan nama baik Aera dan di minta untuk memilihi di DO oleh kampus atau Dituntun atas pencemaran nama baik. Ia pun memilih keluar dan sampai saat ini ketakutan akan menjalin pertemanan membuat Aera enggan berteman dengan siapa pun dan menjadi penyendiri.

Aera,Sastra&WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang