14 : Injured

6.3K 1.1K 128
                                    

○🏀○

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

○🏀○

"Tangkap!!"

Jaehyun melemparkan handuk ke arah pemuda tan yang menyandang status sebagai adik kelasnya, namun bukannya di ambil, handuk itu justru mendarat tepat di wajah lelaki itu dan jatuh begitu saja ke lantai.

Sang kakak kelas menatap aneh pada yang lebih muda, ekspresi pemuda tan itu tak berubah semenjak ia memasuki kapangan indoor, ia hanya merenung dan menatap kosong lantai lapangan.

"Dia kenapa lagi?" Tanya Taeyong yang sedari tadi memperhatikan tingkah Haechan.

"Dari minggu lalu kayak gitu terus, habis putus, kah?" Celetuk Johnny pada kedua teman sebayanya yang dibalas gidikkan dari keduanya, Taeyong membuka suaranya, "Haechan kan nggak punya pacar."

Ketiganya seketika saling bertukar pandangan dan merenung bersama, kira-kira apa yang terjadi pada bocah matahari mereka?

"Dia ada masalah sama anak Dream."

Tiga serangkai itu seketika menoleh ke sumber suara dan mendapati Mark tengah berjalan ke arah mereka dengan menggiring bola basket di tangannya. Taeyong lantas mengernyit mendengar pernyataan Mark, bukankah Haechan berteman baik dengan Injun? Siapa yang berani membuat masalah dengan orang yang berhubungan dengan iblis kecil itu?

"Kata Minhyung sih sama Injun, tapi gatau juga sih, tanya anaknya coba." Lanjutnya tak yakin, karena setaunya juga Haechan dan Injun berteman baik akhir-akhir ini.

Yuta yang baru saja sampai ke dalam lapangan menatap heran pada Haechan yang biasanya sangat ribut, "Anak Dream udah pada di depan." Ucapnya.

Haechan dengan cepat menoleh saat Yuta menyebut nama tim itu, "Tim intinya datang semua, Hyung?!" Tanyanya dengan cepat, Yuta hanya mengangguk kikuk karena Haechan yang bertanya dengan semangatnya.

Pemuda tan itu baru saja akan berlari keluar, namun para anggota Neo Dream sudah terlebih dahulu memasuki lapangan indoor milik Neo 127. Haechan mengamati tiap wajah yang memasuki lapangan, hingga ia menemukan sosok yang ia cari, pemuda mungil yang sejak kemarin terus bertengger dalam pikirannya.

Pemuda tan itu dapat melihat Injun yang menatap ke arahnya, Haechan berniat membuka suaranya, namun Injun sudah terlebih dahulu memalingkan wajahnya membuat Haechan terbungkam seribu bahasa. Dada Haechan benar-benar seperti baru saja diremat habis, rasa sesak mulai menjalar pada dadanya, disertai dengan perasaan bersalah yang tumbuh dalam pikirannya.

 Dada Haechan benar-benar seperti baru saja diremat habis, rasa sesak mulai menjalar pada dadanya, disertai dengan perasaan bersalah yang tumbuh dalam pikirannya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Love? -HyuckRenOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz